Pangkalan Udara Suryadarma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaidNdeso (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 61:
 
== Sejarah ==
Sejarah pangkalan ini bisa dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa sebelum kemerdekaan yang bisa dibagi dua, masa pendudukan [[Belanda]] dan masa pendudukan [[Jepang]]. Dalam periode ini pangkalan ini bernama Lanud Kalidjati.
 
Periode berikutnya adalah masa kemerdekaan [[Republik Indonesia]], dimana pada masa ini, masih juga bernama Lanud Kalidjati.
 
Periode ketiga diawali dengan perubahan namanya menjadi Lanud Suryadarma, sebagai penghargaan kepada bapak [[AURI]], [[Marsekal]] [[TNI]] [[Suryadi Suryadarma|Rd. Suryadi Suryadarma]].
 
Pangkalan ini adalah Pangkalan Udara militer pertama di [[Indonesia]], memiliki latar belakang sejarah yang juga tidak bisa dipisahkan dari perlawanan bangsa [[Indonesia]] terhadap penjajahan [[Belanda]] dan pendudukan [[Jepang]].{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=02}}
 
=== Masa Sebelum Kemerdekaan ===
 
Sejarah lanud ini, diawali sejak tanggal [[30 Mei]] [[1914]] ketika [[Belanda]] membangun satuan udara bernama '''''PVA (Proef Vlieg Afdeling)''''' atau Bagian Penerbangan Percobaan sebagai bagian dari Pasukan [[Belanda]] di [[Indonesia|Hindia Belanda]], [[KNIL]]. Sejak itulah lapangan terbang di [[Kalijati, Subang|Kalijati]] beroperasi, dengan kondisi yang sangat sederhana. Lapangan udaranya masih berupa rumput dan bangsal-bangsal dari bambu. Fasilitas dan bangunan selesai dibangun pada tahun [[1917]] termasuk gedung markas Pangkalan, namun untuk gedung markas Lanud yang ditempati sekarang ini di bangun tahun [[1962]].
 
=== Masa Kemerdekaan Republik Indonesia ===
Baris 77:
Lanud Kalidjati, kali pertama digunakan oleh Pemerintah [[Republik Indonesia]] pada tanggal [[27 Desember]] [[1949]] bersamaan dengan pengakuan Kedaulatan [[Republik Indonesia]] oleh Pemerintah [[Belanda]] dan digunakan oleh [[TKR]] Jawatan Penerbangan sebagai pusat pendididkan untuk melatih tenaga-tenaga penerbang dan teknik. Dalam perkembangannya kemudian, pada tahun [[1989]] telah dilaksanakan '''Operasi Boyong''' atau pemindahan secara bertahap [[Skadron Udara 7]] yang saat itu mengoperasikan pesawat Helikopter Tipe Bell 47 G Soloy, Hughes 500 dan Bell 204 Iroquois dari [[Pangkalan Udara Atang Senjaya|Pangkalan TNI AU Atang Sandjaja]] ke Lanud Kalidjati, karena wilayah atau area latihan di [[Bogor]] dirasakan terlalu padat untuk mendukung kegaiatan latihan berbagai jenis pesawat [[Helikopter]], disamping itu kepindahan ini juga dimaksudkan untuk mengaktifkan kembali kegiatan penerbangan di Lanud Kalidjati yang memiliki nilai historis bagi perkembangan kedirgantaraan di Nusantara, yang selama ini sepi dan vakum oleh kegiatan penerbangan. Dengan telah dijadikan lanud ini sebagai ''Home Base'' [[Skadron Udara 7]], selanjutnya diputuskan [[Skadron Udara 7|Skadron ini]] menjadi satuan pelaksana tugas Lanud Kalidjati atas dasar Keputusan [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] nomor : Kep/19/XI/1990.<ref>[http://www.tni.mil.id/view-15556-sewindu+penggunaan+nama+suryadarma+sebagai+nama+pangkalan+tni+au.html "Sewindu Penggunaan Nama Suryadarma, Sebagai Pangkalan TNI AU"] ''website tni.mil.id''</ref>
 
=== Masa Lanud Suryadarma ===
 
Setelah digunakan selama 42 tahun sebagai Markas Komando, Lanud Kalijati yang berubah nama sejak tanggal [[7 September]] [[2001]] menjadi Lanud Suryadarma. Sebelumnya, pada tanggal [[20 Juni]] [[2000]], [[Soerjadi Soerjadarma|Marsekal TNI Raden Soerjadi Soerjadarma]] dikukuhkan menjadi Bapak [[AURI]]. Ia merupakan tokoh yang pertama kali menata [[TNI Angkatan Udara]] pada awal kemerdekaan. Perkembangan selanjutnya sejalan dengan perencanaan Lanud Suryadarma akan ditingkatkan menjadi Lanud Type A.<ref>[http://www.kotasubang.com/3132/status-lanud-suryadarma-dinaikan-jadi-tipe/ "Status Lanud Suryadarma Dinaikan Jadi Tipe A"] ''website kotasubang.com''</ref>[[Berkas:KALIDJATI+vliegschool_kalidjati_1947.jpg|jmpl|250px|Lanud Kalijati (1947)]]
Baris 95:
=== Nama-nama Komandan Lanud Kalidjati di masa pendudukan [[Belanda]]{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=13}} ===
 
# [[Kapten]] S.U. C.E. Visscher 20-10-1915 sampai dengan 01-07-1917
# [[Kapten]] Zeni C.L. Vogeselang 01-07-1917 sampai dengan 01-08-1919
# [[Kapten]] Inf. P O. Van Houten 01-08-1919 sampai dengan 27-10-1921
# [[Kapten]] SU J.A. Roukens 15-11-1921 sampai dengan 02-11-1924
# [[Kapten]] SU P.F. Hoeksema DG 03-11-1924 sampai dengan 23-02-1927
# [[Mayor]] SU J. Beumer 23-02-1927 sampai dengan 02-04-1928
# [[Letkol]] SU P.F. Hoeksema 02-04-1928 sampai dengan 19-12-1928
# [[Letkol]] SU J.H. Wesseling 19-12-1928 sampai dengan 23-02-1932
# [[Mayor]] SU G.A. Ligen 23-02-1932 sampai dengan 29-10-1934
# [[Mayor]] A IBD L.H. Van Oyen 29-10-1934
 
=== Nama-nama Komandan Lanud Kalidjati/Suryadarma setelah diterima pemerintahan [[Indonesia]]{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=13}} ===
 
# Supari ([[1946]])
# [[Opsir Udara II]] ([[Mayor]], sekarang) Sukarman ([[1946]] - [[1947]])
# [[Opsir Udara III]] ([[Kapten (TNI)|Kapten]], sekarang) I. S. Wirjo Saputro ([[1947]] - [[1950]])
# [[Kapten (TNI)|Kapten]] Muharto ([[1950]])
# [[Kapten (TNI)|Kapten Udara]] Tugio Karto Sandjojo ([[1950]] - [[1957]])
# [[Letnan Satu (TNI)|Letnan Udara Satu (LUS)]] A. Basuki ([[1951]] - [[1952]])
# [[Kapten (TNI)|Kapten Udara]] Mantiri ( [[1952]] - [[1953]])
# [[Letnan Satu (TNI)|Letnan Udara Satu (LUS)]] Suharyo ([[1953]] - [[1956]])
# Nursain Nurya Kusuma ([[1956]] - [[1957]])
# [[Mayor|Mayor Udara]] Ahmad Sumadi ([[1956]] - [[1957]])
# [[Kapten (TNI)|Kapten Udara]] TH. Gott Schalk ([[1957]] - [[1958]])
# [[Kapten (TNI)|Kapten Udara]] Andoko ([[1958]] - [[1959]])
# [[Letnan Satu|Letnan Udara Satu (LUS)]] RAS Atdjakusuma ([[1959]] - [[1962]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol Udara]] Imam Sukotjo ([[1962]] - [[1965]])
# [[Mayor|Mayor Udara]] Imam Pramono ([[1965]] - [[1966]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol Udara]] Amir Asmono ([[1966]] - [[1969]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] TPT Suwardi ([[1969]] - [[1970]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] Met Dusmanto ([[1970]] - [[1973]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] Met Moh Arifin ([[1973]] - [[1974]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] PJ M. Dasuki ([[1974]] - [[1978]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] Nav Wahono ([[1978]] - [[1981]])
# [[Letkol]] Pnb Soeyatno ([[1981]] - [[1984]])
# [[Letkol]] Pnb Ali BZE ([[1984]] - [[1987]])
# [[Letkol]] Pnb A. Suroso ([[1987]] - [[1990]])
# [[Letkol]] Pnb A. Hasan Sadjad ([[1990]] - [[1992]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] Pnb Subijarto ([[1992]] - [[1994]])
# Letkol Pnb [[Wardjoko]] (1994 - 1996)
# Kolonel Pnb Bambang Wahyudi (1996-1999)
Baris 146:
# Kolonel Pnb Eding Sungkana SAB (2012-2013)
# Kolonel Pnb Tahyodi SAP (2013-2015)
# [[Marsma]] TNI Suparmono ([[2015]] - [[2017]])
# [[Marsma]] TNI [[Timbang Sembiring Meliala]] ([[2017]] - Sekarang){{end-col}}
 
== Referensi ==