Bambu hitam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 35:
== Agihan dan ekologi ==
[[Berkas:Gigantoc atrov 151222-0024 kng.JPG|jmpl|kiri|180px|Buluh yang baru dipanen]]
Bambu hitam menyebar di wilayah [[Asia]] [[tropis]]: [[India]], dan kawasan [[Malesia]],<ref>GrassBase: [http://www.kew.org/data/grasses-db/www/imp05035.htm ''Gigantochloa atroviolacea'']</ref> semuanya dari pertanaman; asal-usulnya tidak diketahui dengan pasti.<ref name=prosea/> Yang jelas, bambu ini banyak ditanam orang di wilayah perdesaan [[Jawa]], terutama di [[Banten]], [[Jawa Barat]], dan [[Jawa Tengah]], serta berhasil dikembangkan di [[SumateraSumatra]] bagian selatan.<ref name=wid2/> Dari Jawa, bambu hitam dibawa ke India pada paruh kedua abad XIX untuk ditanam di Kebun Raya [[Kolkata]]; dan belakangan bambu ini juga diintroduksi ke [[Australia]] serta [[Thailand]]<ref name=wid2/> dan [[Filipina]].<ref name=prosea/>
 
Bambu ini terutama hidup di wilayah dataran rendah [[tropis]] yang lembab, pada daerah dengan [[hujan|curah hujan]] antara 1.500-3.700&nbsp;mm pertahun, lengas udara relatif lebih dari 70% dan rataan temperatur 20—32&nbsp;°C. Di Jawa, bambu ini umumnya tumbuh di atas tanah-tanah [[latosol]] dan [[laterit]] merah dan cokelat kemerahan, akan tetapi lebih menyukai tanah [[karst|berkapur]] yang lebih kering.<ref name=prosea/>