Nursjamsu Nasution: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 7:
| birth_name =
| birth_date = [[6 Oktober]] [[1921]]
| birth_place = {{negara|Hindia Belanda}} [[Lintau Buo, Tanah Datar|Lintau]] [[SumateraSumatra Barat]]
| death_date = [[1995]]
| death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
Baris 33:
 
 
'''Nursjamsu Nasution''' (Lahir di [[Lintau Buo, Tanah Datar|Lintau]], [[SumateraSumatra Barat]] meninggal di [[Jakarta]] tahun 1995) adalah seorang [[Penulis]] dan pengarang Angkatan 45. Ia termasuk pengarang wanita yang produktif dan karya-karyanya sering dibahas, antara lain, oleh Mansjur Samin dalam tulisannya yang berjudul "Ceramah Sastra Pengarang Nursjamsu" dalam Harian Abadi 4 Maret 1972. Poppy D. Hutagalung menulis tentang Nursjamsu dengan judul "Penyair Wanita Makin Langka", dimuat dalam surat kabar Sinar Harapan, 2 April 1982. Poppy menyimpulkan bahwa Nursjamsu adalah seorang penulis yang memiliki bakat alam. Selanjutnya, N. Syamsudin Ch. Haesy dalam tulisannya yang berjudul "Optimisme Hidup Seorang Perempuan: Menghayati 'Senja Telah Tiba'nya, mengatakan bahwa puisi "Senja Telah Tiba" patut direnungkan oleh para orang tua dan anak muda karena mengandung filsafat hidup.
 
Dengan novel Lembah Hijau, Nursjamsu memperoleh penghargaan dari Panitia Nasional Tahun Buku Internasional Tahun 1972.