Tari Alang Suntiang Panghulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Tari di Indonesia menggunakan HotCat
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 1:
'''Tari Alang Suntiang Panghulu''' adalah tarian adat yang berasal dari desa [[Kabupaten Padang Lawas|Padang Lawas]], kabupaten [[Agam Bukittinggi]], [[SumateraSumatra Barat]]. Dulu, tari ini tersebar di seluruh daerah Luhan Nan Tigo di [[Minangkabau]], yaitu Luhak Tanah Datar, [[Luhak Agam]] dan [[Luak, Lima Puluh Kota|Luhak Limo Puluh Koto]] dan merupakan tarian adat yang menjadi kebanggaan para penghulu. Tari ini dilakukan sebagai hiburan di waktu senggang atau sebagai selingan sesudah bekerja keras. Tari ini sudah lama terpendam. Kemudian dengan suatu upacara adat agar tarian tersebut agar tidak hilang, dibangkitkan kembali pada tahun 1964, di bawah pimpinan [[Katar Sutan Kayo]].
 
Para penari hanya terdiri dari kaum pria. Apabila dulu pernah disebutkan bahwa penarinya adalah wanita, sebenarnya yang menari adalah pria yang berpakaian seperti wanita. Sekarang para penari mengenakan baju, celana dan destar berwarna hitam. Karena tarian ini sering dipertunjukkan, maka pakaian penarinya diperindah, yaitu bajunya dibuat dari kain beledu beraneka warna dengan tabur warna keemasan di bagian depan dan belakang. Celananya ''sarawa lambuak'', yaitu celana model [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang disebut juga gunting enam. Pada bagian kaki disematkan hiaskan. Ikan kepalanya disebut destar pelangi, terbuat dari kain tenun berbenang emas, memakai kain, ikat pinggang berjumbai yang disebut ''cawek bajambuwa''. Alat lain yang dikenakan sewaktu menari adalah keris yang disisipkan pada bagian punggung yang tertutup oleh baju.