Abu Yazid al-Busthami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Riznaldo (bicara | kontrib)
k Add good box untuk tampilan ulama' Islam.. :) tolong segera direvisi min... sambil menunggu revisi dari teman2 lainya...
Riznaldo (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Teks tebal'''
 
{{Infobox Ulama Muslim
Baris 19 ⟶ 18:
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 804 Masehi
|tempat_lahir = Bistami, [[Persia]]
|negara_dilahirkan = [[Iran]]
|nama_ayah =
Baris 65 ⟶ 64:
|thn_wafat_h = 261 Hijriyah
|thn_wafat_m = 875 Masehi
|tempat_makam = Bistami, [[Persia]]
|hari_dimakamkan =
|negara_makam =
Baris 74 ⟶ 73:
|sub1 = [[Naqsyabandiyah]], [[Tarekat_Shiddiqiyyah]]
|pendahulu1 = [[Ja'far ash-Shadiq]]
|pengganti1 = [[Abu Hasanal-Hassan Ali bin Abu Ja'far Al Kharqanial-Kharaqani]]
|relative =
 
Baris 80 ⟶ 79:
 
'''Teks tebal'''
|
 
 
'''Abu Yazid Al-Bustami''' adalah [[sufi]] [[abad]] [[III]] [[Hijriyah]] berke[[bangsa]]an [[Persia]], lahir tahun [[804]] M/ [[188]]H .<ref name=a>Azyumardi Azra, Ilyas Ismail, dkk (2008).''Ensiklopedi Tasawuf''.Bandung:Penerbit Angkasa.Hal 152-159. Cet 1</ref><ref>Walbridge, John. "Suhrawardi and Illumination" in "The Cambridge Companion to Arabic Philosophy
" edited by Peter Adamson, Richard C. Taylor, Cambridge University Press, 2005.Hal 206.</ref><ref name=bb>Tim Penulis UIN Syarif Hidayatullah (1992). ''Ensiklopedia Islam Indonesia''. Jakarta:Penerbit Djambatan. Hal 47-48</ref> [[Nama]] kecilnya adalah ''Tayfur'', sedang lengkapnya ''Abu Yazid Tayfur ibn Isa ibn Surusyan al-Busthami''.<ref name=a/> Dalam [[literatur]]-literatur [[tasawuf]], [[nama]]nya sering ditulis dengan ''Bayazid Bastami'' ('''بايزيد بسطامى''').<ref name=n>Abdul Fatah, dkk (1993).''Ensiklopedi Islam''.Jakarta:Departemen Agama Republik Indonesia. Hal 53-61</ref> Setelah dikaruniai seorang [[putra]] bernama Yazid, ia kemudian lebih dikenal dengan nama Abu Yazid (arti:[[Ayah]] Yazid).<ref name=a/> Al-Busthami sendiri adalah [[nisbah]] (ditujukan) pada [[daerah]] kelahirannya Bistami, Qumis, di [[daerah]] [[tenggara]] [[Laut Kaspia]], [[Iran]].<ref name=a/><ref name=n/> Ayahnya bernama Isa, sedangkan [[kakek]]nya bernama Surusyan, yang mana keduanya ber[[agama]] [[Majusi]] ([[agama]] bangsa Persia yang mengajarkan penyembahan kepada [[api]] dan [[berhala]]), namun kemudian masuk [[Islam]].<ref name=a/><ref name=k>Hadhiri, Choiruddin (2005) .''Klasifikasi Kandungan Al-Qur'an''.Jakarta:Gema Insani.Jilid 2. Hal 113</ref> Kedua orangtuanya Abu Yazid adalah muslim yang taat, shaleh, ''wara'' (sederhana dan mementingkan kehalalan rizki yang dicari dan diterima), serta zuhud (berperilaku seperti yang dilakukan para pendahulu yang suka berbuat baik, meningkatkan hubungan dengan Allah untuk mencapai [[derajat]] yang mulia dan tinggi).<ref name=a/><ref name=n/><ref name=o>.Ash-Shufiy, Mahir Ahmad (2007).''Surga:Kenikmatan yang Kekal''.Solo:Tiga Serangkai.Terj. Tim Love Pustaka.Hal 114</ref><ref name=p_2>Jazuli, Ahzami Samiun (2006).''Kehidupan dalam Pandangan Al-Qur'an''.Jakarta:Gema Insani. Terj. Sari Narulita. Hal 73</ref> Sedang, kakaknya bernama [[Adam]] dan adiknya bernama [[Ali]] yang juga sufi.<ref name=a/><ref name=n/> Ada sufi yang memiliki [[nama]] hampir mirip dengannya, yakni Abu Yazid dan Taifur Al Bistami Al-Asghar.<ref name=n/> [[Data]] hidup yang dimilikinya sangatlah terbatas.<ref name=a/> Info-info mengenai dirinya di dapat dari Tayfur (cucu dari Adam).<ref name=a/> Selain itu, [[biografi]] Abu Yazid juga diketahui melalui [[tokoh]]-tokoh lain yang pernah berjumpa serta mencatat ucapan-ucapannya, seperti Abu Musa al-Dabili, Abu Ishaq al-Harawi, dan lain-lain.<ref name=a/> Sejarah mencatat bahwa ia tidak meninggalkan suatu [[tulisan]], barang satupun.<ref name=a/>