Perang Nagorno-Karabakh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 36.77.249.141 (bicara). (TW)
Tag: Pembatalan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 169:
|year = 2004|location = New York|isbn = 1-4039-6356-8|page = 58 }}</ref>
 
Gerakan ini dipelopori oleh tokoh-tokoh Armenia yang terkenal dan rupanya juga mendapat dukungan di kalangan intelektual Rusia. Menurut jurnalis Thomas de Waal, beberapa anggota [[inteligensia]] Rusia, seperti oposan pemerintah [[Andrei Sakharov]] menyatakan dukungan untuk orang-orang Armenia.{{sfn|de Waal|2003|p=23}} Dukungan yang lebih menonjol untuk gerakan tersebut di kalangan elit Moskow ditunjukkan secara terang-terangan: pada bulan November 1987 ''[[L'Humanité]]'' menerbitkan komentar pribadi [[Abel Aganbegyan]], seorang penasihat ekonomi Gorbachev, kepada orang-orang Armenia yang tinggal di Perancis. Dalam komentarnya ia menyarankan agar wilayah Nagorno-Karabakh dapat diserahkan kepada Armenia. Sebelum keluarnya keputusan itu, orang-orang Armenia telah mulai melakukan demonstrasi dan melakukan pemogokan pekerja di Yerevan, menuntut penyatuan dengan daerah Karabakh. Hal ini menyebabkan protes protesperlawanan oleh masyarakat Azerbaijan di [[Baku]].
 
Setelah demonstrasi di Yerevan untuk menuntut penyatuan Nagorno-Karabakh dengan Armenia dimulai, Gorbachev bertemu dengan dua pemimpin gerakan Karabakh, [[Zori Balayan]] dan [[Silva Kaputikyan]] pada 26 Februari 1988. Gorbachev meminta mereka untuk menghentikan demonstrasi mereka dalam satu bulan. Ketika Kaputikyan kembali ke Armenia pada malam yang sama, ia memberi tahu orang banyak bahwa "orang-orang Armenia telah menang" meskipun Gorbachev tidak membuat janji yang pasti. Menurut Svante Cornell, tindakan tersebut adalah upaya untuk menekan Moskwa.<ref name="Smallnations">Cornell, Svante E. ''Small Nations and Great Powers: A Study of Ethnopolitical Conflict in the Caucasus''. London: Routledge, 2001. {{ISBN|0-7007-1162-7}}.</ref> Pada 10 Maret, Gorbachev menyatakan sesuai [[Konstitusi Soviet 1977|Konstitusi Soviet]] Pasal 77, perbatasan wilayah negara-negara bagian tidak akan berubah.<ref name="Rost">{{cite book|last = Rost|first = Yuri|authorlink=Yuri Rost|title = The Armenian Tragedy: An Eye-Witness Account of Human Conflict and Natural Disaster in Armenia and Azerbaijan|publisher=St. Martin's Press|year = 1990|location = New York|isbn = 0-312-04611-1
Baris 191:
[[File:Refugeesaz.jpg|thumb|Pengungsi Azerbaijan yang berasal dari wilayah Armenia, 1993.]]Penduduk etnik Armenia menolak untuk mencabut tuntutan mereka meskipun Gorbachev telah berjanji mengeluarkan program senilai 400 juta rubel yang berisi penerbitan buku pelajaran dan penyiaran televisi berbahasa Armenia. Pada saat yang sama Azerbaijan menolak untuk menyerahkan wilayah mereka ke Armenia. Tuntutan pihak Armenia untuk menyerahkan Karabakh kepada negaranya berkurang saat terjadinya bencana [[Gempa bumi Armenia 1988|gempa dahsyat]] yang melanda Armenia pada 7 Desember 1988, yang meluluhlantakkan kota Leninakan (kini bernama [[Gyumri]]) dan [[Spitak]], dan memakan korban jiwa sekitar 25.000 orang. <ref name="brothersroad"/> Namun kemudian masalah teraebut4 muncul kembali ketika anggota [[Komite Karabakh]] yang berjumlah 11 orang (termasuk pemimpin Armenia di masa depan [[Levon Ter-Petrosyan]]), dipenjarakan oleh pemerintah Soviet pasca terjadinya kekacauan akibat gempa tersebut. Namun tindakan tersebut justru mempolarisasi hubungan Armenia dan [[Kremlin]]; kepercayaan masyarakat Armenia terhadap Gorbachev memudar apalagi karena ia tidak mau kompromi akan Nagorno Karabakh dan ketidakberhasilannya menangani gempa Armenia.<ref name="MakingofNK">{{cite book| last = Chorbajian| first = Levon|authorlink=Levon Chorbajian|title = The Making of Nagorno-Karabagh: From Secession to Republic| publisher=Palgrave MacMillan| year = 2001| location = New York
| pages = 1, 161, 213| isbn = 0-333-77340-3 }}</ref>
 
Beberapa bulan setelah porgom Sumgait terjadilah pertukaran populasi secara paksa antara etnik Armenia yang tinggal di Armenia dan etnik Azerbaijan yang tinggal di Armenia. Antar kedua suku tersebut saling memaksa untuk meninggalkan rumah mereka masing-masing.<ref name="cornell">Svante E. Cornell. "[http://edoc.bibliothek.uni-halle.de/servlets/MCRFileNodeServlet/HALCoRe_derivate_00003079/Nagorno-Karabakh%20Conflict.pdf?hosts=local The Nagorno-Karabakh Conflict] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110531191005/http://edoc.bibliothek.uni-halle.de/servlets/MCRFileNodeServlet/HALCoRe_derivate_00003079/Nagorno-Karabakh%20Conflict.pdf?hosts=local |date=31 May 2011 }}." Report No 46, Department of East European Studies, Uppsala University, 1999.</ref> Menurut pemerintah Azerbaijan, dari tanggal 27-29 November 1988, sendiri, 33 penduduk etnik Azerbaijan dibunuh di [[Spitak]], [[Gugark, Armenia|Gugark]], dan [[Stepanavan]]. Pada periode antara 1987–1989 bahkan jumlahnya mencapai 216 orang.<ref name="Letter">{{cite web|url=http://www.un.int/azerbaijan/pdf/Updates/24%20dec%202009%20letter.pdf |title=Letter dated December&nbsp;23, 2009 from the Permanent Representative of Azerbaijan to the United Nations addressed to the Secretary-General |publisher=United Nations |accessdate=4 December 2010 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110606153054/http://www.un.int/azerbaijan/pdf/Updates/24%20dec%202009%20letter.pdf |archivedate=6 June 2011 }}</ref> Menurut anggota parlemen Azerbaijan Arif Yunusov, di taun yang sama 20 etnik Aerbaijan yang tinggal di desa Armenia Vartan dikabarkan tela dibakar sampai mati.<ref name="dewaal"/> Sementara itu, menurut pihak Armenia, jumlah penduduk etnik Azerbaijan yang tewas dari tahun 1988-1989 adalah sebanyak 25 orang. <ref>{{ru icon}} [http://www.sumgait.info/press/express-chronicle/express-chronicle-910416.htm Pogroms in Armenia: Opinions, Conjecture and Facts]. Interview with Head of the Armenian Committee for National Security Husik Harutyunyan. ''Ekspress-Khronika''. No. 16. 16 April 1991. Retrieved 1 August 2008.</ref>
 
Konflik antaretnis juga menyebar ke kota lain di Azerbaijan, seperti (pada Des 1988) di [[Ganja, Azerbaijan|Kirovabad]] dan Nakhichevan, dimana 7 orang (termasuk 4 tentara) tewas dan ratusan lainnya terluka saat tentara Soviet berusaha menghentikan serangan yang ditujukan kepada etnik Armenia. <ref>{{cite news | last = Hofheinz| first = Paul| title = Nationalities People Power, Soviet Style|work=[[Time Magazine|Time]]| date = 5 December 1988| url = http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,956447,00.html| accessdate =2 May 2006}}</ref> Perkiraan tentang tentang berapa banyak orang yang terbunuh selama dua tahun pertama konflik ini beragam. Menurut Pemerintah Azerbaijan, 216 etnis Azerbaijan terbunuh di Armenia, sedangkan peneliti Arif Yunusov menyebutkan bahwa 127 warga etnik Azerbaijan tewas di tahun 1988 saja. Menurut laporan majalah [[Time]], sejak Februari 1988 lebih dari 100 orang tewas akibat konflik antara keduanya.
<ref name="Hofheinz">{{cite news| last = Hofheinz| first = Paul| title = On the Edge of Civil War|work=Time| date = 23 October 1989| url = http://www.time.com/time/archive/preview/0,10987,958833,00.html| accessdate =13 March 2006}}</ref>
 
Menurut [[The Washington Post]], sebelum perjanjian gencatan senjata tahun 1994, yang diinisiasi Rusia, sekitar 30.000 orang tewas, dan hampir satu juta orang terpaksa menjadi pengungsi. Sekitar 700.000 etnis Azerbaijan dipaksa untuk meninggalkan Nagorno-Karabakh dan daerah sekitarnya, dimana kaum pemberontak di sana menyatakan kemerdekaan wilayah itu tanpa pengakuan internasional. Bahkan setelah lebih dari dua dekade, status sebagian besar pengungsi belum terselesaikan. <ref>{{cite web|url=https://www.washingtonpost.com/news/worldviews/wp/2016/04/05/how-the-crisis-over-nagorno-karabakh-could-get-worse-fast/|title=The crisis over Nagorno-Karabakh, explained|work=The Washington Post|accessdate=25 November 2018}}</ref>
 
Pada akhir 1988 sejumlah desa di Armenia menjadi desa tidak berpenghuni, karena 200,000 pendudukna dari etnik Armenia dan Kurdi telah melarikan diri dari daerah tersebut.{{sfn|de Waal|2003|p=62}} Meskipun orang Kurdi tidak memberontak melawan etnik Armenia, tetapi mereka memutuskan untuk meninggalkan Armenia dan dari wilayah yang dikuasai pemberontak. Akibatnya, kini jumlah penduduk Kurdi yang ada di Armenia anya sekitar 1.000 orang. ref>{{cite web|url=https://www.culturalsurvival.org/publications/cultural-survival-quarterly/armenia/conditional-coexistenceyezidi-armenia|title=A Conditional Coexistence:Yezidi in Armenia|publisher=}}</ref>
 
===Black January===
{{Main|Januari Hitam|Pogrom etnik Armenia di Baku}}
Konflik etnik tersebut dalam perkembangannya menjadi semakin parah. Akibatnya mayoritas etnik Azerbaijan di Armenia dan etnik Armenia di Azerbaijan terpaksa melarikan diri dari tempat tinggal mereka.<ref name="Croissant"/> Bahkan situasinya kemudian menjadi semakin tak terkendali, sehingga pada Januari 1989, untuk sementara waktu, pemerintah pusat Uni Soviet terpaksa mengambil alih pemerintahan wilayah Kaabakh secara langsung. Keputusan tersebut diterima dengan baik oleh etnik Armenia. <ref name="dewaal"/> Pada Desember 1989 pemimpin [[Partai Front Rakyat Azerbaijan|Front Rakyat Azerbaijan]] dan para pendukungnya melancarkan gerakan blokade jalur kereta api ke Armenia dan Nagorno-Karabakh, yang menyebabkan terganggunya ekonomi Armenia karena hampir 85% kargo dan suplai ke kedua wilayah tersebut masuk lewat jalur kereta api. <ref name="Croissant"/> Menurut sejumlah pihak tindakan paksa tersebut dilakukan karena Armenia telah mengembargo [[Republik Sosialis Soviet Otonom Nakhichevan|RSSO Nakhicevan]] yang dilakukan sejak awal tahun, selain itu juga disebabkan serangan militan Armenia kepada kereta yang datang dari Azerbaijan.<ref name="cornell"/><ref name="Kaufman"/>
 
Pada Januari 1990, [[Pogrom etnik Armenia di Baku|pogrom lain yang diarahkan pada etnik Armenia]] di Baku memaksa Gorbachev untuk mengumumkan keadaan darurat dan mengirim pasukan [[MVD]] untuk memulihkan keamanan. Di tengah-tengah meningkatnya gerakan kemerdekaan di Azerbaijan, Gorbachev mengirim militer untuk menghentikan aksi tersebut. Pasukan Soviet menerima perintah untuk menduduki Baku pada tengah malam pada 20 Januari 1990. Penduduk kota, yang melihat tank datang sekitar pukul 5 pagi, mengatakan pasukan yang datang tersebut melepaskan tembakan kepada mereka.<ref name="Audrey">Altstadt, Audrey L. ''The Azerbaijani Turks: power and identity under Russian rule''. Stanford: Hoover Institution Press, 1992, p. 215.</ref> Laporan Shield yang ditulis oleh komisi independen dari kejaksaan militer Uni Soviet, menolak adanya klaim militer Soviet yang mengklaim adanya tembakan balasan dari demonstran, serta tidak menemukan bukti bahwa mereka yang memblokade jalan-jalan ke Baku dipersenjatai.<ref name="Audrey"/> Pemerintah lalu memberlakukan jam malam, dan terjadilah bentrokan kekerasan antara tentara dan demonstran APF. Peristiwa tersebut menyebabkan kematian 120 warga Azerbaijan dan 8 tentara MVD. <ref>
{{cite news | last = Smolowe | first = Jill | title = The Killing Zone |work=TIME Magazine | date = 29 January 1990 | url = http://www.time.com/time/archive/preview/0,10987,969280,00.html | accessdate =25 February 2006}}</ref> Dalam peristiwa tersebut kekuasaan Partai Komunis Azerbaijan semakin melemah, sehingga akibatnya pasukan MVD yang dikirim tersebut menjadi lebih bertugas untuk mengamankan kekuasaan partai daripada melindungi penduduk etnis Armenia.ref>Abu-Hamad, Aziz, et al. [http://hrw.org/reports/1995/communal/ Playing the "Communal Card": Communal Violence and Human Rights] Human Rights Watch.</ref> Peristiwa yang nantinya lebih dikenal dengan nama [[Januari Hitam]] tersebut merusak hubungan antara pemerintah Azerbaijan dan pemerintah pusat.
 
== Catatan kaki ==