Asmawinangoen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Asmawinangoen''' (dengan nama lengkap M.W Asmawinangoen) adalah seorang Pengarang [[Jawa]] Terbaik pada kurun waktu 1925-1930, khususnya di bidang Prosa.<ref>{{Cite book|title=Ensiklopedi sastra Jawa|url=http://worldcat.org/oclc/801810329|publisher=Kementerian Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, Balai Bahasa Yogyakarta|date=2010|isbn=9789791852357|oclc=801810329|first=Prabowo, Dhanu|last=Priyo.}}</ref>, khususnya di bidang Prosa. Belum ada yang mengetahui biografi lengkap tentang beliau seperti kapan lahirnya, perkawinanya, serta bagiamana kondisi keluarganya, namun diduga bahwa beliau berasal dari keluarga priayi dan juga keluarga pendidik. Hal ini dapat ditelusuri dari kebiasaan masyarakat Jawa waktu itu dimana keluarga pribumi yang mendapatkan pendidikan formal [[Belanda]] hanya keluarga priayi atau pegawai pada pemerintahan kolonial Belanda.
 
Asmawinangoen dikenal sebagai Novelis di Balai Pustaka yang produktif. Sebagai pengarang sebelum masa kemerdekaan di [[Balai Pustaka]], Asmawinangoen bersama dengan rekan-rekannya seperti Saleh Sastramihardo dan Kusrin Darmaharsana dipekerjakan untuk menyiapkan bahan bacaan bagi warga pribumi. Asmawinangoen telah menulis tidak kurang dari lima buah novel, antara lain ''Saking Papa dumungi Mulya, Mungsuh Munging Cangklakan dan Pepisahan Pitulukur Taun''. Asmawiangoen tidak hanya menulis novel Jawa, namun di akhir masa kepengarangannya, ia juga mengubah novel berbahasa Indonesia berjudul ''Merak Kena Jebak''. Novel ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa [[Sunda]] oleh [[R. Satyadibrata]] dengan judul ''Istri Kasasar''.