Ni'owuru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 7:
Rahasia dari metode pengawetan dengan menggunakan garam adalah proses osmosis atau proses peresapan cairan. Daging yang ditaburi garam sebanyak 25% dari berat daging tersebut dapat menyebabkan berpindahnya cairan dari dalam daging menuju ke butiran garam yang ditaburkan. Sisa darah yang ada pada daging mengering karena kehilangan cairan, begitu juga dengan bakteri yang menyusut dan kehilangan kemampuan untuk melakukan proses pembusukan pada daging atau bahkan langsung mati karena dehidrasi.
Cara membuatnya sangatlah mudah, hanya saja membutuhkan waktu yang lumayan lama. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan semua alat dan bahan. Bahan yang dibutuhkan adalah daging babi, lemak/minyak babi, garam, dan air. Alat yang dibutuhkan adalah wadah untuk merendam daging di dalam air garam, penggorengan, sodet, kompor, pisau, dan talenan. Setelah semua alat dan bahan sudah disiapkan, tahap kedua adalah memotong daging menjadi beberapa lembar, jangan terlalu tipis maupun terlalu tebal. Setelah itu, rendam daging ke dalam air yang sudah diberi garam. Biasanya diperlukan waktu 8-12 jam. Jika ingin lebih terasa rasa asinnya, rendamlah daging di dalam wadah yang berisi air garam dalam waktu yang lebih lama. Setelah merendam daging di dalam air garam, angkat daging dari wadah. Tahap terakhir adalah rebus atau goreng daging menggunakan minyak atau lemak dari daging itu sendiri. Setelah daging sudah terlihat matang, daging siap untuk disantap.
Sebelum masyarakat Nias mengenal ''Ni’owuru'', mereka melakukan proses pengawetan daging dengan cara pengasapan secara intensif selama tiga hari tiga malam. Metode ini dinamakan ''Ni’unage''. Metode ini diterapkan di seluruh pulau Nias. Menurut salah seorang sumber, metode ni’unage digunakan jauh sebelum orang Nias mengenal garam. Selengkapnya, metode ''Ni’unage'' akan diulas pada form pencatatan tersendiri.
|