Kemudian, "Kolole" merupakan alat musik yang bentuknya menyerupai Juk dan berfungsi sebagai pengiring satu. Kolole memiliki 3 buah tali senar dan cara memainkannya ialah dengan dipetik. Selanjutnya adalah alat musik "Koroncongan" berbentuk seperti Kolole dan juga memiliki tiga tali senar dan dimainkan dengan cara dipetik, namun ukuran alat musik Koroncongan lebih besar dari Kolole. Alat musik selanjutnya adalah "Hitaara Lamoko" memiliki bentuk menyerupai Kolole dan Koroncongan, hanya saja bentuknya lebih besar. Hitaara Lamoko memiliki lima tali atau senar dan dimainkan dengan cara dipetik.<ref name=YANGERE/>
BerbedaSedikit berbeda dengan instrumen pengiring lainnya, alat musik ''loca-loca'' merupakan instrumen yang terbuat dari buah kelapa atau batok kelapa yang sudah tua,. kemudianPembuatannya dengan dikeluarkanmengeluarkan isi kelapanya danlalu dikeringkan, setelah itusetelahnya dipasang sebuah tangkai yang terbuat dari kayu. BentukUntuk bentuk alat musik ini sendiri sangat menyerupai ''Kapuraca''. Ruang resonansi loca-loca diisi dengan buah tasbih kering atau mumurutu. Cara memainkannya ialah tangkainya digenggam dengan kedua tangan lalu digetarkan sesuai irama musik yang diinginkan. AlatSelain Loca-loca, alat musik berikutnyalainnya adalahsebagai tampengiring Yangere ialah ''Tam-tam,''. yangTam-tam merupakan salah satu alat perkusi sebagai pelengkap pada musik Yangere. Tam-tam dimainkan seperti halnya memainkan dram.<ref name=YANGERE/>
Selain instrumen-instrumen pengiring yang telah disebutkan tadi, terdapat pula instrumen tambahan lainnya yakni tifaTifa besar dan kecil serta suling bambu. Instrumen tambahan ini berfungsi layaknya instrumen lainnya yakni sebagai penyelaras satu kesatuan musik pengiring Yangere.<ref name=YANGERE/> Dengan demikian, ketika semua alat musik sudah lengkap, alunan musik dan suara penyanyi akan terdengar indah.
== Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 ==
Musik Yangere sendiri mengandung nilai sosial bagi masyarakat Maluku Utara, yakni membangun kebersamaan atau gotong royong. MusikMeskipun musik Yangere pada awalnya hanya merupakan musik rakyat yang dimainkan untuk melepas lelah sehabis berkebun atau saat sedang santai, dikini sudut-sudutmenjadi jalan.alat Kebersamaanmusik punkhas terjalinMaluku tatkalaUtara memainkanyang alat-alatmemiliki musiknilai Yangereberharga yangbagi merupakanmasyarakatnya. suatuTerciptanya perpaduankebersamaan daripun terjalin disaat memainkan alat-alat musik yang berbeda-beda disertai vokal para penyanyiYangere. Musik Yangere juga mengandung sebuah nilai estetika yakniyang artinya bahwa sebuah kreativitas para pemain Yangere dan penyanyi, untukdapat menciptakan atau menggubah lagu melalui alat-alat musik Yangere sehingga dapat dinikmati dan menjadi sarana hiburan masyarakat.<ref name=YANGERE/>
Yangere inipun ditetap sebagai salah satu [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia]] 2018 oleh [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan]],<ref>{{cite web|url=https://dapobud.kemdikbud.go.id/objek-tak-benda/5bf9707c369da50dd8b8d5ce/yangeretali-dua-halmahera-utara|title=Yangere Tali Dua, Halmahera Utara|last=|first=|website=www.dapobud.kemdikbud.go.id|publisher=|accessdate=27 Februari 2019}}</ref> di [[Gedung Kesenian Jakarta]] 10 Oktober 2018. Berbagai budaya dari seluruh Indonesia ditetap sebagai warisan budaya, supaya masyarakat bisa menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang ada tersebut hingga bisa dinikmati oleh generasi masa depan [[Indonesia]].