Muhammad Baba As-Samasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Riznaldo (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 92:
”Suatu ketika Aku bertemu dengan Syaikhku, Syaikh ‘Ali ar-Ramitani . Ketika Aku memasuki kehadiratnya, beliau berkata kepadaku, ‘Wahai anakku, Aku kirimkan keinginan mi’raj ke dalam hatimu’ Segera setelah beliau mengatakan hal itu beliau menempatkan diriku ke dalam keadaan dengan panorama spiritual, di mana Aku melihat diriku berjalan siang dan malam, dari negriku menuju Masjid al-Aqsa, Aku memasuki masjid dan Aku melihat seseorang yang bepakaian serba hijau di sana. Beliau berkata kepadaku, ‘Selamat datang, kami telah menantimu sejak lama.’ Aku berkata, ‘Wahai Syaikhku, Aku meninggalkan negriku pada tanggal sekian. Tanggal berapa sekarang?’ Beliau menjawab, ‘Hari ini adalah 27 Rajab’ Aku sadar bahwa Aku telah melakukan perjalanan selama 3 bulan untuk mencapai masjid itu, dan yang membuatku terkejut adalah bahwa Aku tiba di malam yang sama dengan malam isra mi’raj Rasulullah saw.
 
Beliau berkata kepadaku, ‘Syaikhmu, Sayyid ‘Ali ar-Ramitani telah menantimu sejak lama disini. Aku masuk kedalam, dan Syaikhku sudah siap untuk menjadi Imam dalam rangkaian shalat malam. Setelah menyelesaikan shalatnya beliau menoleh kepadaku dan berkata, ‘Wahai anakku, Aku telah diperintahkan oleh Rasulullah saw untuk menemanimu dari Masjid Kubah ke Sidratul Muntaha, tempat yang sama di mana beliau mengalami mi’raj.’ Ketika beliau selesai berbicara orang yang serba hijau itu membawa dua makhluk yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Kami menunggangi kedua makhluk tersebut dan mengangkasa. Setiap kali kami naik, kami mendapatkan pengetahuan yang terdapat di tingkat antara Bumi dan Surga itu.”
 
”Mustahil melukiskan apa yang kami lihat dan kami pelajari dalam mi’raj itu, karena kata-kata tidak bisa mengekspresikan apa yang berhubungan dengan hati, kata-kata tidak bisa mengungkapkannya kecuali dengan merasakan dan mengalaminya sendiri. Kami melanjutkan mi’raj kami sampai tiba di maqam Realitas Rasulullah SAW (al-haqiqat al-Muhammadiyya), yang berada di Kehadirat Ilahi. Setelah kami memasuki tingkatan ini, Syaikhku lenyap, Aku pun lenyap. Kami melihat bahwa tidak ada lagi yang eksis di alam semesta ini kecuali Rasulullah SAW sendiri. Kami rasa tidak ada yang berada di maqam selanjutnya kecuali Allah swt sendiri. “
Baris 100:
Syekh Muhammad Baba as-Samasi q.s. meninggal dunia di Samas pada tanggal 10 Jumadil Akhir, tahun 755 H. Beliau mempunyai empat khalifah, tetapi Rahasia dari Ahli Silsilah hanya diteruskan kepada Sayyid Amir al-Kulaly ibn as-Sayyid Hamzah.
 
== Pranara Luar ==
https://sites.google.com/site/pustakapejaten/manaqib-biografi/6-masyaikh/muhammad-baba-as-samasi