Perang Nagorno-Karabakh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Melindungi "Perang Nagorno-Karabakh": 3. Perang suntingan antar-pengguna ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (kedaluwarsa 28 April 2019 07.17 (UTC)) [Pindahkan=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (kedaluwarsa 28 April 2019 07.17 (UTC))) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 137:
|accessdate=14 February 2007}} Military involvement denied by the Armenian government.</ref>
== Latar belakang ==
{{Main|Sejarah Nagorno-Karabakh}}
Latar belakang perebutan wilayah Nagorno Karabakh oleh kedua negara sebenarnya berakar dari peristiwa yang terjadi pada dan pasca Perang Dunia I. Sesaat sebelum [[Kesultanan Utsmaniyah]] menyerah dalam PD I, [[Kekaisaran Rusia]] runtuh dalam revolusi pada November 1917 dan jatuh di bawah kendali [[Bolshevik]]. Tiga negara [[Kaukasus]], Armenia, Azerbaijan, dan Georgia, yang sebelumnya di bawah kekuasaan Kekaisaran Rusia, menyatakan pembentukan [[Republik Federatif Demokratik Transkaukasus]] yang bubar setelah hanya tiga bulan berdiri.<ref name="dewaal">{{cite book | last =de Waal | first = Thomas | authorlink = Thomas de Waal | title = Black Garden: Armenia and Azerbaijan Through Peace and War | publisher=New York University Press | year = 2003 | pages = | location = New York | isbn = 0-8147-1945-7}}</ref>
=== Perang Armenia-Azerbaijan ===
{{Main|Perang Armenia-Azerbaijan}}
Pasca pemisahan tersebut pecah konflik antara [[Republik Pertama Armenia]] dan [[Republik Demokratik Azerbaijan]] di tiga wilayah: [[Nakhchivan|Nakhchevan]], [[Taman Nasional Zangezur|Zangezur]] (sekarang [[Syunik]], Armenia) dan wilayah Karabakh..
Baris 147:
Kedua negara baru tersebut mempermasalahkan batas-batas pasti dari ketiga wilayah tersebut. Etnis Armenia yang berada di Karabakh berusaha untuk menyatakan kemerdekaan mereka tetapi gagal melakukan kontak dengan Armenia.<ref name="dewaal"/>Setelah kekalahan [[Kesultanan Utsmaniyah]] dalam Perang Dunia I, seorang jenderal beretnik Armenia [[Andranik Ozanian]] memasuki Karabakh dengan gemilang dan segera memasuki ibukota wilayah ini, [[Shusha]] pada Desember 1918. Kemudian pasukan Britania menduduki [[Kaukasus Selatan]] pada tahun 1919, dan komando Britania menyarankan Andranik menghentikan serangannya ke wilayah ini serta menyelesaikan permasalahan Karabakh pada [[Konferensi Perdamaian Paris 1919|Konferensi Perdamaian Paris]]. Namun, kemudian tentara Britania justru mengangkat seorang pemimpin berdarah Azerbaijan [[Khosrov bey Sultanov]] sebagai gubernur jenderal Karabakh<ref>Ministry of Foreign Affairs of the ROA. [http://www.armeniaforeignministry.com/fr/nk/nk_file/article/3.html Circular by colonel D. I. Shuttleworth of the British Command] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20060507144914/http://www.armeniaforeignministry.com/fr/nk/nk_file/article/3.html |date=7 May 2006 }}. Republic of Armenia Archives, File No. 9. Retrieved 2 March 2007.</ref> dan memerintahkannya untuk "menumpas segala pemberontakan di wilayah ini".<ref>{{cite book|last=Walker|first=Christopher J.|title=Armenia: The Survival of a Nation|year=1990|publisher=St. Martin's Press|location=New York|isbn=978-0-312-04230-1|edition=revised second|authorlink=Christopher J. Walker|p=270}}</ref> Setelahnya, ribuan penduduk Armenia dibunuh pada [[Pembantaian Shusha]], diperkirakan hampir 20.000 orang tewas dalam peristiwa ini.<ref>[[Richard G. Hovannisian|Hovannisian, Richard G.]] (1996), ''The Republic of Armenia: Vol. III: From London to Sèvres, February–August 1920''. Berkeley: University of California Press, p. 152.</ref>
=== Dibawah Uni Soviet ===
Pada April 1920, [[Tentara ke-11 Uni Soviet]] menyerbu Kaukasus dan dalam waktu dua tahun, republik-republik Kaukasia disatukan menjadi [[RSFS Transkaukasia]] yang bergabung dalam Uni Soviet. Bolshevik kemudian membentuk komite beranggotakan tujuh orang bernama Biro Kaukasus (biasanya disebut sebagai Kavburo). Di bawah pengawasan [[Narkomnats|Komisaris Rakyat untuk Kebangsaan]], [[Joseph Stalin]], Kavburo ditugaskan untuk menyelesaikan masalah di Kaukasus. <ref name="Karagiannis">{{cite book|last = Karagiannis|first = Emmanuel|title = Energy and Security in the Caucasus|publisher=RoutledgeCurzon|year = 2002|location = London|pages = 36, 40|isbn = 0-7007-1481-2 }}</ref> Pada 4 Juli 1921, awalnya komite memutuskan menyerahkan Karabakh kepada [[RSS Armenia]], tetapi beberapa hari kemudian, Kavburo secara tiba-tiba membatalkan keputusannya dan menyerahkan Karabakh pada Azerbaijan. <ref>Mutafian, Claude (1994). "Karabagh in the Twentieth Century" in ''The Caucasian Knot: The History and Geo-Politics of Nagorno-Karabagh''. London: Zed Books, p. 136.</ref> Selanjutnya pada 1923, terbentuklah [[Oblast Otonom Nagorno-Karabakh]] dengan penduduknya 94% beretnis Armenia.{{sfn|de Waal|2003|p=130}}<ref>{{cite book
|last = Bradshaw|first = Michael J|author2=George W. White|title = Contemporary World Regional Geography: Global Connections, Local Voices|publisher=Mcgraw-Hill|year = 2004|location = New York|isbn = 0-07-254975-0|page = 164 }}</ref><ref>Yamskov, A. N. "Ethnic Conflict in the Transcausasus: The Case of Nagorno-Karabakh." ''Theory and Society'', Vol. 20, No. 5, Special Issue on Ethnic Conflict in the Soviet Union October 1991, p. 659. Retrieved 13 February 2007.</ref> Kebijakan pada saat itu diambil secara strategis, dimana Soviet pada saat itu menginginkan agar kedua negara, Armenia-Azerbaijan agar terus berkonflik dan tidak melawan Soviet lewat masalah Karabakh.<ref>{{cite web|url=https://www.youtube.com/watch?v=Swkv6UojgfA|title=Nagorno-Karabakh: Europe’s Post-Soviet ‘Frozen War’|work=NowThis World|accessdate=26 November 2018}}</ref>. Keputusan itu kemudia dilanjutkan dengan menghubungkan wilayah Karabakh secara ekonomi lebih dekat ke Azerbaijan.<ref>Christoph Zürcher, The Post-Soviet Wars: Rebellion, Ethnic Conflict, and Nationhood in the Caucasus (New York: New York University Press, 2007), pp 153–154</ref> Lalu, ibukotanya dipindah dari [[Shusha]] ke Khankendi yang lalu dinamakan ulang [[Stepanakert]].
[[
Sejumlah ahli Armenia dan Azerbaijan memperkirakan kebijakan tersebut adalah penerapan prinsip [[politik pecah belah]] oleh Uni Soviet. {{sfn|de Waal|2003|p=130}} Hal ini dapat dilihat di kebijakan pada wilayah lain, yaitu [[eksklaf]] [[Nakhchivan|Nakhichevan]], yang termasuk wilayah Azerbaijan meskipun dibatasi Armenia. Ahli lain memperkirakan kebijakan ini ditujukan untuk menjaga hubungan baik dengan Turki."<ref>{{cite book|last = Weisbrode|first = Kenneth|title = Central Eurasia – Prize or Quicksand?: Contending Views of Instability in Karabakh, Ferghana and Afghanistan|publisher=Oxford University Press|year = 2001
|location = Oxford|isbn = 0-19-851070-5|page = 27 }}</ref> Meskipun demikian, keinginan dari para pemimpin RSS Armenia dan sejumlah tokoh [[Partai Komunis Armenia]] masih ada untuk menyatukan Nagorno Karabakh dengan Armenia, bahkan sebagian hendak mewujudkannya.<ref name="Croissant"/> Hal ini dapat dilihat saat Sekretaris Pertama Partai Komunis Armenia [[Aghasi Khanjian]] dibunuh oleh Wakil Kepala [[NKVD]] saat itu, [[Lavrentiy Beria]] setelah mengajukan keinginan-keinginan RSS Armenia kepada Stalin. Dari daftar keinginan tersebut, ada juga permintaan untuk mengembalikan Nagorno-Karabakh dan Nakhichevan ke Armenia.<ref name="Libaridian">{{cite book | last =Libaridian | first = Gerard | authorlink = Gerard Libaridian | title = The Karabagh file: documents and facts on the region of Mountainous Karabagh, 1918–1988 | publisher=Zoryan Institute for Contemporary Armenian Research & Documentation | year = 1988 | page = 150 | location = New York | isbn = 0-916431-26-6}}</ref> Menurut etnik Armenia, hak-hak nasional, budaya dan ekonomi mereka ditindas dan dibatasi oleh Uni Soviet.<ref>Nadein-Raevski, V. "The Azerbaijani Armenian Conflict" in ''Ethnicity and Conflict in a Post-Communist World''. Rupesinghe, K., King, P., Vorkunova, O. (eds.) New York: St. Martin's Press, 1992, p. 118.</ref>
== Kembalinya masalah Karabakh ==
Setelah kematian Stalin, ketidakpuasan orang-orang Armenia mulai disuarakan. Pada tahun 1963, sekitar 2.500 etnik Armenia di Karabakh menandatangani sebuah petisi yang menuntut agar Karabakh dikembalikan kepada Armenia atau diberikan kepada Rusia. Di tahun yang sama, terjadi bentrokan di [[Stepanakert]], yang menyebabkan kematian 18 orang etnis Armenia. Selanjutnya pada tahun 1965 dan 1977, terjadi demonstrasi besar di Yerevan, yang juga menyerukan penyatuan Karabakh dengan Armenia.<ref>Christoph Zürcher, The Post-Soviet Wars: Rebellion, Ethnic Conflict, and Nationhood in the Caucasus (New York: New York University Press, 2007), pp. 154</ref>
Pada tahun 1985, pemimpin Uni Soviet yang baru, [[Mikhail Gorbachev]], mengeluarkan kebijakan reformasi, melalui konsep ''[[perestroika]]'' (reformasi ekonomi) dan ''[[glasnost]]'' (keterbukaan). Memanfaatkan kebijakan baru Gorbachev, para pemimpin parlemen Karabakh memutuskan untuk mengeluarkan keputusan untuk menyatukan wilayah mereka dengan Armenia pada 20 Februari 1988.<ref>{{cite book|last = Gilbert|first = Martin|authorlink = Martin Gilbert
Baris 176:
Pada tanggal 19 Februari 1988, pada hari ketujuh demonstrasi yang berlangsung di Armenia, di saat yang sama diadakan demonstrasi menentang hal tersebut di [[Baku]]. Penyair [[Bakhtiyar Vahabzadeh]] dan sejarawan [[Suleyman Aliyarli|Suleyman Aliyarov]] menerbitkan [[surat terbuka]] di surat kabar ''Azerbaijan'', yang menyatakan bahwa Karabakh secara historis merupakan wilayah Azerbaijan.{{sfn|de Waal|2003|p=30}}
=== Askeran dan Sumgait ===
{{Main|Bentrokan Askeran|Pogrom Sumgait}}
Dalam perkembangannya, konflik etnis kemudian muncul antara orang-orang Armenia dan Azerbaijan yang tinggal di Karabakh. Menurut sejumlah sumber, pada akhir tahun 1987 [[Pengungsi di Azerbaijan|penduduk etnis Azerbaijan]] dari desa-desa [[Ghapan]] dan [[Meghri]] di Armenia terpaksa meninggalkan rumah mereka sebagai akibat dari ketegangan antara mereka dan tetangga-tetangga mereka beretnis Armenia, dan pada November 1987 dua gerbong kereta penuh orang-orang etnis Azerbaijan diduga telah tiba di stasiun kereta api Baku. Para ketua desa tersebut dalam wawancaranya menyangkal bahwa ada ketegangan tersebut, dan kebetulan juga tidak ada dokumentasi yang mendukung tuduhan adanya pengusiran tersebut.<ref>It has been argued that very little is known about these incidents because they were allegedly suppressed by authorities: see de Waal, ''Black Garden'', pp. 18–19.</ref>
Baris 187:
Pada 23 Maret 1988, Majelis Agung Uni Soviet menolak tuntutan etnis Armenia untuk menyerahkan Nagorno-Karabakh ke Armenia. Pasukan dikirim ke Yerevan untuk mencegah protes terhadap keputusan tersebut. Upaya Gorbachev untuk menstabilkan wilayah itu sia-sia, karena kedua belah pihak tetap sama-sama berkeras hati. Di Armenia, ada keyakinan kuat bahwa apa yang terjadi di wilayah [[Republik Sosialis Soviet Otonom Nakhichevan|Nakhichevan]] akan terulang di Nagorno-Karabakh: sebelum dikuasai oleh Soviet, populasinya 40% etnis Armenia;<ref>{{cite book| last =Hovannisian| first =Richard G.| authorlink=Richard G. Hovannisian| title =The Republic of Armenia: The First Year, 1918–1919, Vol. I| publisher=University of California Press| year =1971| location =Berkeley| isbn =0-520-01984-9| page =91}}</ref> namun pada akhir 1980an, tidak ada penduduk etnis Armenia di wilayah itu.<ref name="brothersroad">{{cite book| last = Melkonian| first = Markar| authorlink = Markar Melkonian| title = [[My Brother's Road|My Brother's Road, An American's Fateful Journey to Armenia]]| publisher=I.B. Tauris| year = 2005| location = New York| pages = | isbn = 1-85043-635-5}}</ref>
== Kekerasan antar etnis ==
{{further|Pogrom Kirovabad}}
[[
| pages = 1, 161, 213| isbn = 0-333-77340-3 }}</ref>
Baris 201:
Pada akhir 1988 sejumlah desa di Armenia menjadi desa tidak berpenghuni, karena 200,000 pendudukna dari etnik Armenia dan Kurdi telah melarikan diri dari daerah tersebut.{{sfn|de Waal|2003|p=62}} Meskipun orang Kurdi tidak memberontak melawan etnik Armenia, tetapi mereka memutuskan untuk meninggalkan Armenia dan dari wilayah yang dikuasai pemberontak. Akibatnya, kini jumlah penduduk Kurdi yang ada di Armenia anya sekitar 1.000 orang. ref>{{cite web|url=https://www.culturalsurvival.org/publications/cultural-survival-quarterly/armenia/conditional-coexistenceyezidi-armenia|title=A Conditional Coexistence:Yezidi in Armenia|publisher=}}</ref>
=== Black January ===
{{Main|Januari Hitam|Pogrom etnik Armenia di Baku}}
Konflik etnik tersebut dalam perkembangannya menjadi semakin parah. Akibatnya mayoritas etnik Azerbaijan di Armenia dan etnik Armenia di Azerbaijan terpaksa melarikan diri dari tempat tinggal mereka.<ref name="Croissant"/> Bahkan situasinya kemudian menjadi semakin tak terkendali, sehingga pada Januari 1989, untuk sementara waktu, pemerintah pusat Uni Soviet terpaksa mengambil alih pemerintahan wilayah Kaabakh secara langsung. Keputusan tersebut diterima dengan baik oleh etnik Armenia. <ref name="dewaal"/> Pada Desember 1989 pemimpin [[Partai Front Rakyat Azerbaijan|Front Rakyat Azerbaijan]] dan para pendukungnya melancarkan gerakan blokade jalur kereta api ke Armenia dan Nagorno-Karabakh, yang menyebabkan terganggunya ekonomi Armenia karena hampir 85% kargo dan suplai ke kedua wilayah tersebut masuk lewat jalur kereta api. <ref name="Croissant"/> Menurut sejumlah pihak tindakan paksa tersebut dilakukan karena Armenia telah mengembargo [[Republik Sosialis Soviet Otonom Nakhichevan|RSSO Nakhicevan]] yang dilakukan sejak awal tahun, selain itu juga disebabkan serangan militan Armenia kepada kereta yang datang dari Azerbaijan.<ref name="cornell"/><ref name="Kaufman"/>
|