Kampung Kapitan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 22:
| accessdate =2 April 2019 }}</ref>
Kawasan ini dinamakan dengan kampung kapitan karena di kawasan ini terdapat 3 rumah perwira. Kampung ini didirikan pada tahun 1644 abad XVI.<ref name=":0">{{cite journal| last =Febrianti| first =Widya Musi| authorlink =| coauthors = | title =Analisa Potensi Pariwisata pada Kampung Kapiten di Palembang | journal =| volume =
| issue =
| pages =2
Baris 43:
Pimpinan masyarakat Cina Palembang yang pertama adalah Tjoa Kie Tjuan yang memiliki pangkat [[mayor]]. Masa kepemimpinannya adalah dari tahun 1830-1855 di kawasan 7 ulu. Setelahnya kemudian putranya Tjoa Han Him dengan pangkat [[kapiten]] atau kapten menggantikan ayahnya dan diberikan wewenang dan kebebasan untuk mengatur wilayahnya sendiri. Tjoa Han Him juga dipercaya untuk mengawasi pajak. Pada masa kepemimpinannya daerah ini diberi nama Kampung Kapitan yang merupakan gelar dan julukannya<ref>{{Cite web|url=http://palembang-tourism.com/destinasi-357-kampung-kapiten-kota-palembang.html|title=Asita Memilih Ketua Baru Periode 2014-2018|website=palembang-tourism.com|access-date=2019-04-02}}</ref>.
Awalnya pemerintahan Belanda memberikan wilayahnya karena merasa khawatir terhadap golongan keturunan cina di Palembang. Namun
| authorlink = Johannes Adiyanto
| title = Kampung Kapiten Interpretasi "Jejak" Perkembangan Permukiman dan Elemen Arsitektural
Baris 52 ⟶ 53:
Kawasan kampung kapitan dahulu memang menjadi sentral [[perdagangan]] kota, sehingga pedagang yang kelelahan melakukan persinggahan di rumah kapitan untuk beristirahat<ref name=":0" />.
==Ruang Terbuka dan Bangunan==
Terdapat ruang terbuka di depan rumah Kapiten, pada tahun 1937 ruang tersebut memiliki peranan yang penting sebagai pertemuan jalur jalur pejalan kaki. Fungsi dari ruang terbuka lainnya adalah sebagai taman dimana terdapat tanaman hias yang dihiasi dengan delapan pot bunga besar di tepi ruang terbuka.<ref>{{cite journal|authorlink=Johannes Adiyanto|date=Agustus 2016|title=Kajian Perubahan Tata Ruang Terbuka pada Kawasan Bersejarah dengan Metode ''Space Syntax'' ( Studi Kasus Kawasan Kampung Kapitan di Palembang )|journal=Perencanaan Wilayah dan kota|volume=27|pages=105–117}}</ref>
Seriring perkembangan zaman, ruang terbuka yang terletak di depan rumah kapiten mulai dipenuhi oleh pemukiman. Pada tahun 2014 dibangun sebuah restoran kapiten yang membuat akses menuju ruang terbuka dari arah sungai terhalangi oleh tembok. Juga dibangun taman yang menghalangi wujud bangunan rumah kapiten.
Terdapat 15 kelompok bangunan yang berbentuk rumah panggung yang ada di kawasan
Rumah Kapiten memiliki gaya arsitektural palembang, cina dan kolonial.
==Referensi==
|