Bening (gendongan bayi): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
'''Bening''' adalah salah satu alat tradisional untuk menggendong bayi bagi [[suku Dayak]] di Kalimantan utara yang turun temurun terutama di kalangan ibu-ibu [[Suku Dayak Kenyah|Dayak Kenyah]] dan [[Suku Dayak Bahau|Dayak Bahau]]. Bening digunakan sebagai gendongan bayi suku Dayak pada saat anak umur 6 bulan hingga 1,5 tahun<ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=406</ref>. Cara menggunakan bening seperti menggunakan tas ransel, bening berada di punggung sang ibu dengan dua tali pengait ke lengan, posisi anak yang digendong di punggung akan menghadap kedepan, sehingga seluruh bagian tubuh anak seolah menyatu dengan punggung, sehingga anak tetap terjaga dan si ibu dapat leluasa menjalankan kegiatannya
== Fungsi ==
Fungsi Bening atau gendongan bayi ini adalah untuk memudahkan beraktifitas sehari-hari saat berladang ataupun memasak di rumah, karena pada masa lampau anak-anak tidak ada yang menjaga. Fungsi lain juga untuk meninabobokkan bayi, dengan cara satu kaki ibu dalam posisi ke depan sedangkan kaki lainnya ke belakang, kemudian si ibu menggerakkan badannya ke depan dan ke belakang atau bergerak maju dan mundur, sehingga anak terbuai dalam ayunan ibunya dan lekas tertidur. Sejalan perkembangan jaman, saat ini bening tidak hanya dipakai oleh kaum ibu namun ayah juga bisa menggunakannya.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.scribd.com/doc/164991270/Warisan-Teknologi-Kampung-Masyarakat-Dayak-Kalimantan-Timur|title=Warisan Teknologi Kampung Masyarakat Dayak Kalimantan Timur|website=Scribd|language=id|access-date=2019-04-02}}</ref>
== Arti Hiasan ==
Bentuk dan ukiran (paren) Bening di bedakan berdasar
==== Referensi ====
|