Tjokroaminoto: Guru Bangsa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tinjauan usang |
||
Baris 48:
|awards =
}}
'''Guru Bangsa: Tjokroaminoto''' adalah [[film]] [[drama]] [[Indonesia]] yang dirilis pada [[2015]]. Film ini disutradarai oleh [[Garin Nugroho]] dan diproduseri [[Christine Hakim]]. Film yang menceritakan biografi tokoh [[pahlawan nasional]]
== Sinopsis ==
Setelah lepas dari era tanam paksa di akhir tahun [[1800]], [[Hindia Belanda]] memasuki babak baru yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakatnya, yaitu dengan gerakan politik etis yang dilakukan oleh pemerintah [[Belanda]]. Tetapi kemiskinan masih banyak terjadi. Rakyat banyak yang belum mengenyam pendidikan, dan kesenjangan sosial antaretnis dan kasta masih terlihat jelas.
[[Oemar Said Tjokroaminoto]] (Tjokro) yang lahir dari kaum bangsawan [[Jawa]] di [[Ponorogo]], [[Jawa Timur]], dengan latar belakang keislaman yang kuat, tidak diam saja melihat kondisi tersebut. Walaupun lingkungannya adalah keluarga ningrat dengan hidup yang nyaman dibandingkan rakyat kebanyakan saat itu, ia berani meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan dan merasakan penderitaan sebagai
Tjokro berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam, organisasi resmi [[bumiputera]] pertama terbesar kala itu, sehingga bisa mencapai 2 juta anggota. Ia berjuang menyamakan hak dan martabat masyarakat bumiputera di awal [[1900]] yang terjajah. Perjuangan menjadi benih lahirnya tokoh dan gerakan kebangsaan.
Baris 62:
== Kelemahan ==
Beberapa kelemahan dalam film ''Guru Bangsa Tjokroaminoto ''tersebar di beberapa titik alur cerita hingga akting pemainnya. Partisipasi rakyat pun kurang tergambar secara jelas. Gagasan Tjokro yang berkembang di masyarakat tidak dimunculkan benar. Banyaknya detail film yang dikerjakan sehingga yang lain jadi tertinggal.
== Lihat pula ==
|