Rumpun Timor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Penambahan Judul Tingkat |
||
Baris 30:
Sistem Organisasi Suku Timor dibagi dalam beberapa bagian kesatuan yaitu Kerajaan lokal disebut sebagai vorstendom atau kerajaan. Adapun Kerajaan lokal atau bisa disebut lokal pemerintahan itu terdiri atas wilayah Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu.
Secara administratif saat ini wilayah-wilayah tersebut belum mengalami perubahan, namun secara istilah-istilah telah berkembang menjadi kabupaten untuk istilah Vorstendum, distrik untuk istilah swapraja dan kefettoran disamakan dengan kecamatan. Ketemukungan sekarang menjadi desa induk yang memiliki beberapa anak desa. Saat ini tugas seorang temukung atau kepala desa yaitu mengumpulkan pajak, pembagian tanah untuk berladang, menjaga tata-tertib dan melakukan suatu utusan pemerintahan mulai dari fettor dan Raja.
Baris 45 ⟶ 46:
== Sistem Pengetahuan ==
Suku Timor memiliki sistem penamaan hari dan aturan adanya perkawinan terlarang.
Adapun smetode dalam penamaan hari, yaitu sebagai berikut:
* Lodo
* Lodo
* Lodo
* Lodo
* Lodo
* Lodo Anna : Sabtu.
Hari ini : Lodone, ▼
* Lodo Pidu : Minggu.
hari yang akan datang : Lodo de, ▼
satu bulan : Waru, ▼
* Satu tahun : Tou.
Adapun ilmu tentang adanya aturan perkawinan terlarang atau disebut sebagai Incest seperti:
Perkawinan terlarang antara ayah dengan anak perempuannya,▼
* Perkawinan terlarang antara
* Perkawinan terlarang antara
== Sistem Teknologi ==
Suku Timor telah menerapkan dalam pembuatan kain tenun dari berabad-abad yang lalu dengan memanfaatkan bahan alam dalam pewarnaanya.
== Sistem Ekonomi ==
Beternak merupakan usaha yang telah dilakukan oleh Suku Timor sejak zaman dahulu, adanya padang sabana yang luas dan tanah datar yang luas masyarakat Suku Timor melepaskan binatang ternaknya di padang rumput tersebut dan ternak tidak dikandangkan. Adapun metode dalam mengenali ternak pada masing-masing orang yaitu memberlakukan tanda pada masing-masing hewan ternak dengan cara melubangi telinga hewan ternak tersebut. Jika pemilik A melubangi telinga hewan ternaknya dengan tanda lingkaran, maka pemilik B melubangi telinga hewan ternaknya dengan bentuk segitiga. Tiap-tiap pemilik hewan ternak memiliki metode juga dalam memanggil hewan ternak mereka, yaitu dengan cara mengalunkan lagu atau nada dengan seruling terbuat dari daun nipah. Pemanggilan hewan ternah tersebut dilakukan jika pemiliki memerlukan seperti untuk dijual, sebagai upacara adat dan lain sebagainya.
Selain itu Suku Timor juga melakukan usaha ternak lebah madu. Hasil madu dari wilayah pulau Timor sangat populer, dengan jenis-jenis warnanya. Warna ini tergantung sesuai dari jenis-jenis bunga yang dapat memproduksi sari untuk lebah yang menghasilkan warna madu tersebut. Menjelang panen madu, Suku Timor melakukan upacara adat penghormatan terhadap Dewi Lebah yaitu dengan cara memberi asap dari bawah yang di mana atasnya terdapat sarang lebah tersebut. Cara itu sebagai metode juga dalam mengambil madu terlindung dari sengatan lebah. Madu juga diambil dalam musim tertentu degan melihat waktu yang cocok dan melihat di mana madu cukup banyak.
== Sistem Religi ==
Religi asli dari Suku Timor yaitu berinti pada keyakinan terhadap Dewa Langit yang disebut sebagai Uis Neno. Dewa ini dipercaya sebagai dewa yang telah menciptakan alam dan pendidikan kehidupan di dunia. Adapun adat istiadat upacara permohonan terhadap Uis Neno yaitu memohon turunnya hujan, memohon munculnya sinar matahari, memohon keturunan, kesehatan dan kesejahteraan. Selain itu juga terdapat kepercayaan terhadap Dewi Bumi yang disebut sebagai Uis Afu. Uis Afu ini sebagai pendamping Dewa Langit atau Uis Neno. Adapun adat upacara terhadap Uis Afu yaitu memohon akan kesuburan tanah. Suku Timor juga mempercayai adanya makhluk halus menempati suatu tempat tertentu seperti menempati hutan, mata air, sungai, dan phon-pohon tertentu. Suku Timor juga melakukan upacara ketika saat-saat tertentu, yang khususnya ketika awal mula menggarap tanah. Saat ini agama Kristen telah resmi dan berkembang pada sebagian besar masyarakat Suku Timor, meskipun demikian warga Suku Timor masih meyakini dewa-dewa terdahulu, makhluk gaib, dan juga ada yang percaya terhadap dukun. Hal ini disebabkan para pendeta maupun guru agama dianggap tidak dapat memberikan pertolongan secara langsung dalam kegiatan keseharian serta dalam menolak malapetaka yang dikarenakan oleh makhluk gaib maupun sihir.
== Kesenian ==
=== Pakaian Adat ===
Masyarakat Timor mempunyai beragam bentuk pakaian adat, hal ini tergantung pada daerah masing-masing.
=== Rumah Adat ===
Rumah adat masyarakat Timor yang ada di pedesaan berbentuk seperti sarang lebah dengan atapnya hampir menyentuh tanah. Sebuah rumah dihuni oleh satu keluarga dan di situ mereka makan, tidur, bekerja dan menerima tamu.
=== Tarian Adat ===
Tarian adat Suku Timor memiliki keanekaragaman, hal ini dikarenakan adanya berbagai jumlah sub suku pada wilayah tersebut. Adapun jenis tarian tersebut yaitu:
* Tari Hopong sebagai tarian dimulainya panen
* Tari Manekat sebagai tarian yang melambangkan sapaan dengan pemberian sirih pinang
* Tari Peminangan yaitu tarian yang melambangkan ungkapan cinta yang tulus dan lain sebagainya.
=== Kain Tenun ===
Kain tenun ini dikembangkan sejak zaman dahulu. Kerjaninan menenun dari Suku Timor dilestarikan secara turun-temurun. Seni ini ditularkan kepada anak cucu demi kelestarian kerjaninan ini.
=== Topi Ti’ilangga ===
Topi Ti’ilangga ini digunakan terutama ketika memainkan Sasando.
=== Senjata Tradisional ===
senjata tradisional masyarakat Nusa Tenggara Timur disebut Subdu atau Sudu yang berbentu seperti keris.
=== Alat musik ===
Alat musik Suku Timor yang populer yaitu Sasando.
== Makanan Khas ==
Makanan khas Suku Timor yaitu Jagung Bose, Tumis bunga dan daun pepaya.
|