Hipatia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 48:
[[Berkas:Alexandrian World Chronicle - 6v.jpg|jmpl|ka|Gambar dari [[Kronik Dunia Aleksandria]] yang menggambarkan [[Paus Teofilus dari Aleksandria|Paus Teofilos dari Aleksandria]] yang memegang [[Injil]] di satu tangannya dan berdiri di atas [[Serapeum Aleksandria|Serapeum]].{{sfn|Watts|2017|page=60}}]]
 
Pada masa kehidupan Hipatia, Aleksandria adalah sebuah kota besar di [[Kekaisaran Romawi Timur]] dengan jumlah penduduk antara 300.000 hingga 500.000 jiwa.{{sfn|Watts|2017|page=15}} Sebagian besar penduduknya adalah penutur bahasa Yunani atau orang Mesir yang ber[[bahasa Koptik]], walaupun ada pula komunitas [[Yahudi]] yang besar dan juga pendatang dari wilayah Mediterania Timur lainnya.{{sfn|Watts|2017|page=16}} Agama yang paling banyak dianut di kota tersebut pada masa itu adalah [[Kekristenan]] dan [[paganisme]], tetapi rakyat Aleksandria tidak terpecah belah karena banyak yang tergabung dalam ''collegia'' atau perkumpulan-perkumpulan pekerja (seperti perkumpulan pelaut, penjaga toko, dan lain-lain) dengan ikatan yang begitu kuat dan melampaui batas agama.{{sfn|Watts|2017|page=17-18}}
 
Dari tahun 382 hingga 412, [[Paus Teofilus dari Aleksandria|Teofilos]] menjabat sebagai Uskup Aleksandria.{{sfn|Watts|2008|page=196}} Teofilos sangat menentang neoplatonisme Iamblikos,{{sfn|Watts|2008|page=196}} dan ia menghancurkan Serapeum pada tahun 391.{{sfn|Wessel|2004|page=49}}{{sfn|Watts|2017|pages=57–61}} Peristiwa yang melatarbelakangi penghancuran Serapeum sendiri adalah penemuan peninggalan [[Mithraeum]] kuno di Aleksandria oleh sekelompok pekerja Kristen. Para pekerja ini menyerahkan benda-benda pemujaan kepada Teofilos, dan ia memerintahkan agar benda-benda tersebut diarak di jalan untuk diolok-olok. Hal ini membuat murka para penganut pagan di Aleksandria, khususnya penganut neoplatonisme di Serapeum. Mereka mengangkat senjata dan melancarkan serangan [[gerilya]] terhadap warga Kristen Aleksandria yang menewaskan banyak orang.{{sfn|Watts|2008|page=190}} Umat Kristen menghancurkan Serapeum sebagai pembalasan.{{sfn|Watts|2008|page=191}} Walaupun begitu, Teofilos menoleransi sekolah Hipatia dan tampaknya ia menganggap Hipatia sebagai sekutunya.{{sfn|Deakin|2007|page=82}}{{sfn|Watts|2008|page=196}} Teofilos mendukung murid Hipatia, Sinesios,{{sfn|Watts|2017|page=196}}{{sfn|Booth|2017}} dan Sinesios sendiri menggambarkan Teofilos dengan penuh kekaguman dan kesukaan dalam surat-suratnya.{{sfn|Dzielska|1996|page=95}}{{sfn|Deakin|2007|page=82}} Teofilos juga mengizinkan Hipatia membina hubungan erat dengan para pejabat Romawi dan tokoh-tokoh politik penting lainnya.{{sfn|Watts|2008|page=196}} Hipatia sendiri sangat populer di kalangan rakyat Aleksandria dan memiliki pengaruh politik yang besar, salah satunya berkat toleransi dari Teofilos.{{sfn|Watts|2008|pages=195–196}}