Danurejo VII (VI): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
k Glorious Engine memindahkan halaman Danurejo VI (VII) ke Danurejo VII (VI)
Rohmat ac (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
Selama menjabat, Patih Danurejo VII juga merangkap sebagai seniman andalan. Patih Danurejo VII kemudian menjadi pelopor pagelaran [[wayang orang]] yang dipentaskan di luar keraton yang berbeda dengan pementasan di dalam kraton serta terkenal karena pernah mengadaptasi salah satu lakon dari wiracarita agung [[Ramayana]] yang diberi nama Langen Mandrowanoro.<ref>{{Cite news|url=https://www.tembi.net/2017/09/16/langen-mandra-wanara-tari-rakyat-yang-diciptakan-dari-dalam-istana/|title=Langen Mandra Wanara, Tari Rakyat yang Diciptakan dari Dalam Istana – TeMBI|last=Barata|date=2017-09-16|work=TeMBI|access-date=2018-04-02|language=en-US}}</ref> Ia juga menciptakan gamelan yang diberi nama Kanjeng Kyai Beling. Patih Danurejo VII menjabat dalam masa tiga kepemimpinan, dari masa Sri Sultan HB VII sampai Sri Sultan HB IX.
 
Danurejo VII dikebumikan di Makam Cendonosari, Dusun Wonocatur, [[Banguntapan, Banguntapan, Bantul|Banguntapan, Bantul]] bersebelahan dengan istrinya, GKR Hayu (putri dari Sri Sultan [[Hamengkubuwono VII]]).
 
== Referensi ==