Suwardi M. S.: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Pada tahun 1970 Suwardi mulai melakukan berbagai penelitian Sejarah dan Budaya Melayu. Suwardi memang bercita-cita mengungkapkan Sejarah Riau. Cita-citanya itu muncul atas pendapat berbagai tokoh Masyarakat Riau yang mendengar bahwa pada masa Pemerintahan Orde Lama dikatakan bahwa Riau tidak pernah berjuang. Suwardi pun melakukan penelitian ke objek-objek peninggalan sejarah di sekitar [[Kota Pekanbaru|Pekanbar]]<nowiki/>u. Beberapa yang ditelitinya adalah [[Kesultanan Siak Sri Inderapura|Kerajaan Siak Sri Indrapura]], [[Candi Muara Takus|Muara Takus]] dan sebagainya.
 
Hasil penelitian yang dilakukan bersama-sama dengan dua orang rekannya (Drs. Nur Muhammad dan Drs. Said Mahmud) lalu diajukan kepada [[Universitas Riau]] (UNRI). Oleh pihak universitas disepakati untuk dibahas dalam suatu panel diskusi pada tahun 1970. Hasil penelitian tersebut disusun drafnya sebagai Sejarah Riau (''Summary of Riau History''). Pada tahun 1971 Suwardi dkk memaparkan penelitian tersebut dalam Konferensi Asosiasi Sejarawan Asia (International Asian Historian Association, disingkat IAHA) di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Beberapa tahun kemudian, penelitian dicetak dalam empat buku yang diterbitkan pertama kali oleh Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 1977<ref name=":0" />.
 
Suwardi memang getol menuangkan pemikirannya terkait kebudayaan Melayu Riau lewat tulisan-tulisan. Beberapa bukunya yang berbicara tentang Melayu Riau adalah "Budaya Melayu Dalam Perjalanannya Menuju Masa Depan (terbit 1991)", "Pengobatan Melayu (terbit 1992)", "Dari Melayu Ke Indonesia dan Peranan Kebudayaan Melayu Dalamdalam Memperkokoh Identitas Dandan Jati Diri Bangsa (terbit 2008)"<ref>{{Cite web|url=http://worldcat.org/identities/lccn-n85156434/|title=Suwardi M. S. (Suwardi Mohammad Samin)|last=|first=|date=|website=worldcat|access-date=5 April 2019}}</ref>.
 
== Referensi ==