Suwardi M. S.: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
 
Suwardi memang getol menuangkan pemikirannya terkait kebudayaan Melayu Riau lewat tulisan-tulisan. Beberapa bukunya adalah "Budaya Melayu Dalam Perjalanannya Menuju Masa Depan (1991)", "Pengobatan Melayu (1992)", "Dari Melayu Ke Indonesia dan Peranan Kebudayaan Melayu dalam Memperkokoh Identitas dan Jati Diri Bangsa (2008)"<ref>{{Cite web|url=http://worldcat.org/identities/lccn-n85156434/|title=Suwardi M. S. (Suwardi Mohammad Samin)|last=|first=|date=|website=worldcat|access-date=5 April 2019}}</ref>. Bukunya yang terkini terbit pada tahun 2018 berjudul "Memperkasakan Budaya Melayu: Kearifan Lokal, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi dalam Kajian Sejarah Riau dan Indonesia". Buku ini terbit dikala beliau berusia 79 tahun<ref>{{Cite web|url=https://www.goriau.com/berita/baca/prof-suwardi-luncurkan-memperkasakan-budaya-melayu-di-usia-79-tahun.html|title=Prof Suwardi Luncurkan "Memperkasakan Budaya Melayu"|last=|first=|date=29 Agustus 2018|website=GoRiau|access-date=5 April 2019}}</ref>. Tema buku tersebut sebelumnya sudah ia bawakan dalam orasinya pada tahun 2013 ketika dianugrahi penghargaan sebagai Seniman dan Budayawan oleh Yayasan Sagang Riau. Topik orasinya adalah “Memperkasakan Kebudayaan Melayu Sebagai Ilmu pengetahuan Baharu”<ref name=":0" />.
 
Belum ada kata lelah atau pensiun buat Suwardi demi kemajuan Budaya Melayu Riau. Saat ini ia masih tercatat sebagai Dosen Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNRI<ref name=":1" /> dan masih menjadi Rektor Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau<ref>{{Cite web|url=http://www.stpriau.ac.id/index.php?view=isi&id_news=39|title=Sekolah Tinggi Pariwisata Riau, Tak Ingin Dilirik Sebelah Mata Lagi|last=|first=|date=26 Nopember 2015|website=stpriau|access-date=5 April 2019}}</ref>.
 
== Referensi ==