Tabuik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
sunting sumber |
||
Baris 43:
== Alat Musik Gendang Tabuik ==
Dalam setiap upacara adat selalu ada alat pengiring untuk mengiringi tiap ritual. Hal yang sama juga ada di dalam upacara adat Tabuik. Alat yang digunakan untuk mengiringi upacara adat ini adalah alat musik gendang tasa atau dikenal secara luas sebagai gendang tabuik. Alat upacara ini digunakan untuk mengiringi acara yang berlangsung sejak tanggal 1 sampai 10 Muharam. Setiap kali acara dimulai, gendang tabuik atau gendang tasa akan ditabuh secara terus menerus. Ada formasi khusus selama gendang ditabuh, formasinya terdiri atas 7 orang penabuh dan formasinya berlapis karena gendang harus dibunyikan. Jika salah satu lelah, akan digantikan secara terus menerus oleh orang lain. formasi ini menimbulkan suara riuh. Ketukan gendang disesuaikan dengan prosesi upacara. Misalnya, jika ritual peperangan sedang berlangsung maka gendang akan ditabuh seolah-olah benar-benar terjadi peperangan besar di sekitar mereka. Gendang ini tidak hanya merefleksikan semangat dan keberanian Husein tetapi juga mengantarkan mereka menuju medan perang agar tidak pernah menyerah.<ref name=":4">
== Bentuk dan Ukuran Gendang Tabuik ==
Bentuk gendang Tabuik memiliki dua muka yang dapat ditabung. Muka gendang tabuik atau gendang tasa dibuat dari kulit kambing. Tinggi gendang sekitar 54 centimeter dengan diameter mencapai 46 centimeter. Bentuknya benar-benar mirip dengan bedug, dapat juga dikatakan mirip dengan gendang biasa, yang membedakannya ialah hiasan di sekitar gendang yang berwarna-warni, dan ketika ditabuh suaranya sangat nyaring. Cara memainkan gendang dengan pola ritmis dan cenderung monoton. Variasi permainannya muncul ketika ada perubahan ritual dan lagu yang dibawakan. Beberapa lagu wajib dalam pelaksanaan upacara Tabuik ialah Oyak Tabuik, Katidiang Sompong, dan Kereta Mandaki. Nyanyian lagu-lagu tersebut diiringi dengan tabuhan gendang ini, selama itu pula tetua adat akan memimpin upacara. Gendang tabuik dapat ditabuh sedemikian rupa ketika mengiringi upacara Maatam, saat di mana para perempuan meratapi kematian Husein dan para laki-laki yang gugur dalam perang. Bunyi yang terdengar dari tabuhan gendang ini bisa terasa sangat menyedihkan hingga memberikan kesan sedih yang amat mendalam. Dapat dikatakan gendang tasa adalah perkusi yang kaya irama, penabuhnya harus pandai memainkan gendang ini agar bisa menimbulkan irama yang bervariasi.
== Peralatan Upacara Tabuik ==
Baris 52:
== Tabuik Menjadi Pesta Budaya ==
Jika awalnya, pelaksanaan Upacara Tabuik merupakan adat dari orang-orang Madras dan Bengali yang berpaham Syi’ah, kini upacara tabuik telah menjadi bagian dari masyarakat umumnya. Sehingga penyebutannya pun ada dua macam, upacara Tabuik bagi orang-orang Madras dan Bengali, sedangkan masyarakat umum menyebutnya pesta Budaya. Pesta atau festival budaya ini akhirnya tidak hanya dinikmati oleh orang-orang yang berkepentingan dengan inti upacara. Melainkan, dinikmati dan dirayakan pula bersama-sama oleh seluruh unsur masyarakat. Mereka bahkan mempromosikannya sebagai bagian dari wisata daerah. Kemeriahan dan kebersamaan itu ditunjukkan dari pelaksanaan upacara. Dua minggu sebelum tanggal 1 Muharram, masyarakat sudah membantu persiapan sekaligus menyiapkan rumahnya sendiri untuk menyambut upacara. Warga Pariaman membuat aneka cemilan, seperti kue-kue khas Pariaman. Ketika wisatawan datang ke sini pada saat upacara Tabuik dilaksanakan, mereka akan dengan mudah menemukan kue-kue khas Pariaman yang jarang ada di hari-hari biasa. Di samping itu, selama prosesi upacara berlangsung, masyarakat akan membantu membuat tabuik. Seperti yang sudah diungkap bahwa tabuik merupakan peti mati, namun karena para pelaksana upacara ini beragama islam maka peti mati itu berwujud mirip dengan keranda.<ref name=":5">{{Cite journal|last=ASRIL|date=2002|title=Pertunjukan gandhang tambua dalam upacara ritual Tabuik di Pariaman Sumatera Barat|url=http://
Mereka membuat keranda ini memiliki dua bagian, terdiri atas bagian atas dan bagian bawah. Tinggi dari keranda ini sendiri bisa mencapai 12 meter. bagian atas mewakili bentuk menara yang dihiasi dengan bunga-bunga dan kain beludru berwarna-warni. Sedangkan bagian bawahnya berbentuk seperti tubuh kuda yang memiliki sayap, berekor, dan memiliki kepala manusia. Wujud inilah yang merupakan wujud tabuik yang asli dan disebut dengan Buraq. Pesta budaya Pariaman inipun menjadi bagian dari kesatuan masyarakat Pariaman. Tak hanya itu, tapi juga menjadi kekayaan budaya bangsa yang harus dihormati keberadaannya karena memiliki fungsi laten yang sangat demokratis dan gotong royong di antara masyarakat pun terbentuk dengan baik sesuai dengan identitas bangsa Indonesia. Oleh karenanya, pelestarian upacara Tabuik dengan menjadikannya aset budaya dan dipromosikan sebagai salah satu festival atau wisata budaya di Pariaman tidak hanya akan membantu pelestariannya melainkan juga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dengan arus masuk dan keluar turis ke daerah tersebut. pada kesempatan yang sama masyarakat dapat mempromosikan miniature-miniature hasil karya seni masyarakat sebagai souvenir kepada para turis yang datang. Pada kesempatan yang sama, makanan khas Tabuik juga dapat dipromosikan ke seluruh wisatawan yang datang. Di dalam setiap makanan terkandung kearifan lokal yang layak untuk dipahami seluruh bangsa Indonesia. <ref name=":5" />
== Wisata Budaya di Pariaman ==
Upacara Budaya Tabuik menarik ribuan wisatawan sehingga ditetapkan juga sebagai destinasi wisata budaya ke Pariaman. Festival ini diresmikan sebagai bagian dari pariwisata Indonesia oleh pemerintah dan pemerintah setempat. Dengan demikian, tujuan dari festival Budaya tidak hanya untuk merangkul upacara adat menjadi lebih kukuh sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, melainkan juga untuk merangkul wisatawan domestik dan internasional. Tujuan lebih luasnya, untuk membuat semua orang dapat mempelajari dan menggali budaya Pariaman itu sendiri. Sejak dipromosikan sebagai bagian wisata budaya dari Pariaman, kunjungan wisatawan ke daerah tersebut meningkat. Melihat kesempatan yang baik, maka pemerintah daerah bekerjasama dengan pemerintah pusat melakukan pengembangan dan penambahan fasilitas di sejumlah objek wisata untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan di daerah sekitarnya. Ketika festival budaya Tabuik menjadi salah satu daya tarik, maka tidak menutup kemungkinan bahwa arus turis luar negeri ke daerah ini akan semakin tinggi karena pesta budaya ini semakin populer. Bahkan Festival Budaya Tabuik sudah ikut dipamerkan di Kota Hamburg Jerman 2016 lalu oleh Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara. Pameran itu diselenggarakan sebagai ajang promosi tempat wisata internasional. Maka, jangan heran jika tingkat kunjungan wisatawan internasional ke daerah Pariaman makin tinggi. Selain pernah dipamerkan di Jerman, Festival Budaya Tabuik juga pernah dipamerkan di Amerika Serikat pada 2005.<ref
Festival budaya Tabuik masuk ke dalam agenda wisata setiap tahunnya. Untuk menambah atraksi dan tujuan wisata masyarakat dunia, festival budaya ditegaskan sebagai warisan budaya nasional yang harus dilindungi dan dilestarikan. Meskipun demikian, memang tidak dapat dipungkiri adanya perdebatan terkait pro dan kontra pelaksanaan budaya Tabuik oleh masyarakat yang berpandangan budaya tersebut memiliki indikasi sebagai budaya yang menyimpang dari ajaran islam. Akan tetapi, pesta budaya tabuik yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan pariwisata di Pariaman karena menjadi tujuan wisata internasional tidak dapat dilepaskan begitu saja. pemaknaan terhadap budaya inilah yang harus jadi perhatian pemerintah agar masyarakat tidak melihat bentuk fisiknya saja melainkan juga memberikan edukasi makna dibalik setiap prosesi acara. Pemahaman terhadap makna ini penting untuk diperhatikan oleh masyarakat luas karena dapat memberikan edukasi etika dan moral yang tinggi ke generasi mendatang. Kini, sebagai bagian yang cukup serius dari Pariwisata nasional, maka Kota Pariaman dan Festival Budaya Tabuik mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintahan. Termasuk juga dalam hal anggaran untuk meningkatkan fasilitas infrastruktur dan sumber daya manusianya. <ref name=":6"
== Lihat pula ==
|