Suku Kayuagung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Menambah konten |
||
Baris 5:
== Adat Istiadat & Kebudayaan ==
=== Adat Lamaran ===
Salah satu adat istiadat suku Kayuagung yang masih dijaga hingga saat ini adalah adat lamaran pernikahan. Adat yang yang sudah ada sejak abad 15 ini, bisebarkan dari Lampung, hingga akhirnya diadopsi oleh suku Kayuagung. Seorang tetua adat dan mantan sekretaris adat suku Kayuagung, Yusrizal, mengatakan bahwa proses pernikahan dalam suku Kayuagung terbilang lama.<ref name=NIKAH>{{cite web|url=http://palembang.tribunnews.com/amp/2016/11/27/adat-lamaran-kayuagung-hingga-kini-masih-eksis|title=Adat Lamaran Kayuagung Hingga Kini Masih Eksis|last=|first=|website=www.palembang.tribunnews.com|accessdate=6 April 2019}}</ref> Pertama yang dilakukan ialah ''Nyelabang'' dimana pihak laki-laki akan mengutus setidaknya dua orang (orangtua) untuk mendatangi rumah calon mempelai perempuan. Dalam hal ini, pihak keluarga laki-laki akan menyampaikan niat bahwa anak bujangnya hendak menikahi anak gadis mereka, apakah disetujui oleh si perempuan dan keluarganya atau tidak. Jika setuju, akan disepakati proses pernikahan mana yang akan diadakan. Setidaknya ada 4 kategori pernikahan suku Kayuagung.<ref name=NIKAH/>
==== Sitinong-tinong ====
Istilah Sitinong-tinong ini diartikan sebagai lamaran yang tidak perlu memakai adat. Proses lamaran pernikahan hingga Ijab pernikahan dilakukan secara sederhana dan cepat. Hal ini dilakukan biasanya untuk menjaga nama baik kedua belah pihak. Kasus kehamilan sebelum pernikahan, bisa menjadi salah satu penyebab diadakan adat lamaran Sitinong-tinong. Selain itu, alasan calon mempelai laki-laki dalam masa tugas pekerjaan yang mendesak, bisa juga mengadakan adat lamaran Sitinong-tinong.<ref name=NIKAH/>
==== Sipinong-pinong ====
==== Pinang Dibelah Dua ====
|