Suku Kayuagung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah Konten |
Menambahkan konten |
||
Baris 46:
== Bahasa ==
Suku Kayuagung memiliki bahasa sendiri yakni bahasa Kayuagung, secara khusus di Kayuagung bahasa ini digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa ini masih sangat mirip dengan bahasa Melayu Palembang dengan intonasi yang sedikit mendayu-dayu.
Selain bahasa Kayuagung itu sendiri, beberapa etnis Kayuagung menggunakan bahasa lain di beberapa daerah, seperti di desa Tanjung Rancing dan desa Celikah, masyarakat suku Kayuagung menggunakan bahasa Pegagan.<ref name=BAHASA>{{cite web|url=https://okikab.bps.go.id/statictable/2016/03/21/22/nama-nama-suku-bahasa-yang-digunakan-dan-lokasi-tempat-tinggal-di-kabupaten-ogan-komering-ilir.html|title=Nama-nama Suku Bahasa yang Digunakan dan Lokasi Tempat Tinggal di Kabupaten OKI|last=|first=|website=www.okikab.bps.go.id|accesadate=6 April 2019}}</ref> == Agama ==
Bisa dikatakan bahwa hampir semua suku Kayuagung memeluk agama [[Islam]]. Namun, masih banyak diantara mereka yang masih memegang kepercayaan lama yang percaya pada roh-roh. Sebagai contoh, pada saat memandikan mayat salah seorang warga yang meninggal dunia, mereka akan memandikannya disertai dengan campuran berbagai macam bunga berwarna-warni. Hal ini dilakukan supaya arwah yang meninggal lupa untuk kembali ke rumah melainkan pergi ke alam baka.<ref name=KAYUAGUNG/> Beberapa warga juga percaya bahwa arwah-arwah orang meninggal bisa tinggal ditempat-tempat keramat.<ref name=BAHASA2/>
== Pekerjaan ==
Kebanyakan masyarakat suku Kayuagung bekerja sebagai petani, namun menggarap pertanian lebih dilakukan pada musim penghujan karena kawasan Ogan Komering Ilir dan secara khusus kawasan [[Kota Kayu Agung, Ogan Komering Ilir|Kota Kayu Agung]] berupa rawa. Beberapa warga juga menjadi pedagang khususnya di kota Kayu Agung.<ref name=KAYUAGUNG/>
== Referensi ==
|