Otto Djaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 56:
Gedung Kunstkring dibuka untuk pertama kali pada 17 April 1914. Gedung ini dijadikan pusat ekshibisi seni dan restoran mewah. Hingga awal 1939 banyak pergelaran seni digelar di Gedung Kunstkring (arti dalam bahasa Indonesianya Lingkaran Seni). Lukisan karya [[Pablo Picasso]] dan [[Vincent van Gogh]] pernah dipamerkan di sana. Tempat ini sekarang dimiliki Pemerintah Provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Kini disewa dan dikelola Grup Hotel Tugu dan Restoran<ref>{{Cite web|url=https://travel.kompas.com/read/2014/04/21/1234223/Kunstkring.Jadikan.Menteng.Lebih.Bermakna|title=Kunstkring Jadikan Menteng Lebih Bermakna|last=Triana|first=Neli|date=21 April 2014|website=kompas online|access-date=9 April 2019}}</ref>.
 
Gedung Kunstkring didirikan atas prakarsa pecinta seni di [[Batavia]], Nederlandsch-Indische Kunstkring, atau Kelompok [[Seni rupa|Seni Rupa]] Murni Hindia Belanda. Yang boleh menjadi anggota adalah orang Eropa. Bumiputera boleh menjadi anggota dengan syarat dianggap memiliki pengaruh. Syarat lainnya, seniman itu setidaknya harus memiliki salah satu orang tua yang berkebangsaan Belanda. Setelah di Batavia, Kunstkring-Kunstkring lain bermunculan. Tahun 1942 Jepang menduduki Hindia Belanda, otomatis eksistensi Kunstkring terhenti<ref name=":0" />.<br />
 
'''20 November 1943'''. Poetera dan Keimin Bunka Shidosho menggelar empat belas pameran, dimana Otto Djaya Djaya terlibat. Otto memenangkan Asia Raya Prize pada eksibisi Meijisetsu.
 
'''1944'''. Otto Djaya mengadakan eksibisi tunggal dengan tema “Semangat Keprajuritan dan Patriotisme”. Tema ini dipilih untuk menggambarkan perjuangan prajurit membela tanah air. Pameran digelar di pusat kebudayaan di Jakarta. Pameran ini merupakan salah satu dari sekian banyak pameran yang diselenggarakan oleh Keimin Bunka Shidoshu bagi para seniman Indonesia dan Jepang
 
'''10 Oktober 1947'''  Otto Djaya mengelar pameran tunggal yang digelar di “Amstelstroom” Museum Stedelijk. 81 karyanya dipamerkan, baik yang dibuat di Belanda maupun ketika ia berada di Indonesia: 2 lukisan masing-masing dibuat tahun 1942 dan 1943, 3 lukisan dibuat tahun 1944, 3 lukisan tahun 1945, 51 lukisan tahun 1946, dan 22 lukisan tahun 1947.
 
<br />
== Akhir Hayat ==
<br />