Pembangunan rumah Rakit secara garis besar terdiri dari tiga tahap, yaitu: pembangunan bagian bawah, bagian tengah, dan bagian atas. Bagian bawah dari rumah Rakit merupakan bagian terpenting, bagian ini menentukan kokoh tidaknya rumah Rakit. Hal pertama yang dilakukan adalah pemilihan [[kayu]] dan [[bambu]] yang cukup tua dengan diameter tertentu. Kayu dan bambu yangini memilikisaling ukurandiikatkan satu sama lain lalu diikatkan dengan sebuah [[diameterpasak]], variatifyang inikemudian akan digunakan sebagai [[Fondasi (arsitektur)|pondasi]] rumah dengan cara saling diikatkan satu dengan yang lainnya, kemudian diikatkan dengan sebuah [[pasak]]rakit. Fungsinya adalah sebagai alat pelampunguntuk membuat rumah tersebutrakit terapung. Kayu dan bambu yang digunakan harus memiliki [[serat]] yang cukup padat karena selalu berhubungan langsung dengan air, selain itu juga untuk menghindari cacat pada kayu dan bambu. Tiang-tiang rumah rakit terbuat dari kayu sebagai tiang utama rumah. Adapun jenis kayu yang dipilih adalah kayu yang mempunyai [[kualitas]] paling baik yaitu [[Tembesu|kayu tembesu]]. Setelah pembuatan bagian bawah Rumah Rakit selesai, yang ditandai dengan keberadaan ''lanting'', maka proses selanjutnya adalah pemasangan ''sako''. Sako ditegakkan di atas alang yang berada pada bagian atas lanting. Namun sebelum ditegakkan, sako terlebih dahulu diberi ''putting'' dan dilanjutkan dengan pemasangan ''alang pajang'', pemasangan ''jenang'', pemasangan ''sento-sento'', pemasangan dinding rakit, serta pemasangan pintu dan jendela dan ruangan dapur. Bagi keluarga yangdengan tingkat ekonominyaekonomi lebihmenengah baikkeatas, dinding dan lantai rumahnya menggunakan [[Tembesu|kayu tembesu]]. Beberapa rumah rakit menggunakan "pelupuh" atau [[bambu]] yang telah dicacah dan direntangkan yang kemudian digunakan sebagai bahan pembuatan dinding rumah, pelupuhbahan inibambu biasanya digunakan oleh keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Tahap selanjutnya sebagai tahap akhir adalah pembangunan bagian atas yang ditandai dengan pemasangan alang panjang, ''kasau'', dan [[atap]]. [[Kayu seru]] yang mempunyai kualitas tahan tarik yang cukup tinggi dipakai pada bagian atas rumah yaitu untuk [[alang-alang]] atau [[rangka atap]]. Karena rumah rakit menggunakan bahan yang dapat terapung di atas permukaan air, sehingga membuat ketinggian rumah rakit mengikuti tingkat ketinggian permukaan air sungai.<ref name="Rumah Rakit Palembang"/><ref name="Rumah Adat Rakit Palembang"/><ref name="Rumah Rakit: Sejarah dan Eksistensinya"/>