Kultur jaringan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 23:
 
== Metode ==
Metode perbanyakan tanaman dan penyilangan tanaman secara in vitro (kultur jaringan) dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan [[tunas]] dari mata [[tunas apikal]], melalui pembentukan [[tunas adventif]], dan [[embriogenesis]] [[somatik]], baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan [[kalus|kalus, metode ini dapat digunakan untuk penyilangan tumbuhan dengan cara penyusunan molekul tumbuhan (buah/biji, daun, batang, dan akar) yang teradiasi gelombang (ß-) menjadi zigot / embrio tanaman baru]].<ref name=gunawan/> Ada beberapa tipe [[jaringan]] yang dapat digunakan sebagai [[eksplan]] dalam pengerjaan kultur jaringan.<ref name=pierik>{{en}} Pierik RLM. 1999. ''In vitro culture of higher plants''. 4th Edition. USA: Kluwer Academic Publishers. Hal. 16-27.</ref>
Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan [[regenerasi]] yang tinggi.<ref name=pierik/> Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan pada [[tunas]] apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun [[kambium]] batang.<ref name=evert>{{en}} Evert RF, K.Esau, SE Eichhorn. 2006. Esau's Plant anatomy: meristems, cells, and tissues of the plant body: their structure, function, and development. 3rd edition. New Jersey: ''John Willey & Sons''. Hal. 67-79.</ref> Tipe jaringan yang kedua adalah [[jaringan parenkima]], yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya.<ref name=evert/> Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempat [[cadangan]] makanan.<ref name=evert/>