Rumah adat Atakkae: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
'''Rumah Adat Atakkae''' adalah rumah adat yang juga merupakan kawasan wisata rumah adat yang terletak di Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe. Berjarak 3 km arah timur kota sengkang, Kabupaten Wajo. Kawasan wisata rumah adat ini dibangun pada tahun 1995. Di dalam kawasan wisata Rumah adat Atakkae terdapat beberapa rumah-rumah adat tradisional yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Wajo
Atakkae adalah sebutan untuk rumah rumah adat yang ada di Sengkang. Rumah ini memiliki desain rumah panggung seperti umunya rumah adat di Suku Bugis. Rumah adat Atakkae dikenal juga dengan sebutan Rumah 101 tiang hal ini karena jumlah tiang penyangga rumah ini sebanyak 101 tiang dan juga menjadi salah satu keunikan dari rumah adat ini<ref name=":0" />.
Di antara semua rumah - rumah adat di kawasan ini terdapat rumah yang paling besar dibanding yang lainnya yang merupakan rumah adat utama. Di depan rumah ini terdapat tulisan "Saoraja la Tenri Bali" yang menjadi sebutan untuk rumah ini. Saoraja La Tenri adalah bahasa bugis dimana Saoraja sendiri berarti Istana raja dan La Tenri Bali adalah seorang raja atau oleh orang sengkang dipanggil Arung Matoa yang pernah berkuasa di Kerajaan Wajo. Jadi, Saoraja la Tenri Bali adalah Istana Raja la Tenri Bali<ref name=":1">{{Cite web|url=https://sites.google.com/site/dennapratiwis/saoraja|title=Saoraja La Tenri Bali - DENNA PRATIWI S|website=sites.google.com|access-date=2019-04-13}}</ref>.
== Rumah Adat Saoraja La Tenri Bali ==
Diantara sekian banyak rumah adat di Atakkae, rumah adat Saoraja La Tenri Bali adalah rumah adat berbentuk rumah panggung yang paling besar. Lokasinya berada si
Berat 101 tiang penyanggah rumah adat ini adalah 2 ton memiliki diameter 1,45 meter dan garis tengah 0,45 meter. Tinggi dari tanah ke loteng adalah 8,10 meter. Panjang rumah adat ini adalah 42,20 meter, lebar 21 meter dan tinggi bubungan 15 meter. Rumah ini sepenuhnya berbahan Kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu ulin yang sengaja didatangkan dari Kalimantan.<ref name=":1" />
|