Otto Djaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 119:
'''10-18 Agustus 1995''' Otto Djaya menyelenggarakan eksibisi tunggal di Gedung B [[Galeri Nasional Indonesia]] Jakarta. Eksibisi ini sekaligus merayakan setengah abad Kemerdekaan RI. Otto memamerkan karya tentang episode sejarah Indonesia sejak Proklamasi. Sayangnya, Otto tidak bisa menghadiri langsung pameran tersebut karena terserang stroke.
 
'''12-24 Januari 1996.''' Menyambut usia Otto yang ke 80 tahun, Galeri Cipta II di [[Taman Ismail Marzuki]], Jakarta, menggelar pameran tunggal karya-karya Otto. Ada 50 lukisan yang dipamerkan, 23 diantaranya merupakan karya-karya terbaru Beliauterbarunya.
 
'''24 Juni-7 Juli 1999.''' 35 lukisan karya Otto Djaya dipamerkan dalam sebuah eksibisi tunggal di [[Museum Benteng Vredeburg]], Yogyakarta. Semua karya Otto ludes terjual.
Baris 130:
Pada tanggal 10 Agustus 1995 Otto Djaya terkena serangan [[strok]]e, atau sesaat sebelum pembukaan pameran lukisan karya-karya Otto di Gedung B Galeri Nasional Indonesia Jakarta, menyambut 50 Tahun Proklamasi RI. Pasca stroke, Otto sulit berbicara, apalagi bergerak. Selama enam bulan Otto mendapatkan rehabilitasi medis. Ternyata stroke tidak bisa membuat Otto beristirahat melukis. Otto adalah tipe orang yang pantang menyerah<ref name=":0" />. Karena tidak sanggup berjalan jauh, Otto mengkonsumsi koran, menonton televisi dan film yang bagus-bagus. Dia enggan menonton sinetron<ref name=":3" />.
 
Sebagai bukti keproduktifannya pasca serangan Stroke, Otto menggelar pameran di Galeri Cipta II [[Taman Ismail Marzuki]]. 23 dari 50 lukisan Otto merupakan karya-karya terbarunya. Asoka tinggal mendampingi ayahnya di Depok hingga Otto Djaya menyusul Titi Hernadi dan Agus Djaya. Mayor (Purn.) Raden Otto Djaya Suntara akhirnya tutup usia pada bulan Juni 2002 dalam umurnya yang ke-86 tahun. Pelukis Pejuangsekaligus pejuang kemerdekaan itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir.
 
== Referensi ==