Tato Dayak Iban: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Melanjutkan penulisan artikel |
||
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
'''Tato Dayak Iban''' adalah seni ukir/rajah tubuh yang menjadi bagian dari tradisi dan religi serta
== Sejarah ==
Tato
==
Adopsi bentuk-bentuk alami pada pantang Iban memberi gambaran
== Makna dan Fungsi Pantang Iban ==
Sebagai bagian dari tradisi dan religi, tato dalam masyarakat Dayak, termasuk Dayak Iban, dianggap sakral karena bermakna spiritual. Orang Iban bahkan meyakini bila pemilik tato meninggal, tatonya akan berubah warna menjadi keemasan lalu menjadi penerang/penuntun jiwanya untuk menemukan jalan ke surga.
Bagi orang Iban, setiap tato juga mengandung nilai-nilai luhur serta berfungsi sebagai simbol. Tato menunjukkan identitas manusia serta hubungannya dengan Tuhan, sesama, dan alam semesta. Secara intern pantang Iban melambangkan status sosial, prestise, dan/atau bentuk penghargaan atas suatu kemampuan. Tato juga menjadi pengingat atas pengalaman atau perjalanan yang pernah dilakukan. Secara luas pantang Iban tato menjadi salah satu identitas kesukuan yang memungkinkan sesama orang Iban saling mengenal sekaligus membedakannya dengan subsuku lain atau suku di luar Dayak.
Oleh karena itu, pemilihan motif tato dan penempatannya pada tubuh tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, sebaliknya harus mengikuti aturan. Penerapan tato untuk laki-laki berbeda dengan perempuan karena makna dan arti setiap motif pantang Iban juga berbeda untuk keduanya. Sebagai contoh, dahulu, ketika masa perang antarsuku, laki-laki Iban yang turut mengayau (ritual memenggal kepala musuh) berhak mengukir motif ''tegulun'' pada buku-buku jarinya. Sementara, tato pada buku-buku jari perempuan Iban menunjukkan penguasaannya pada keterampilan tertentu, seperti menenun, menari, dan menyanyi.
Motif bunga terung yang dirajah pada bahu/pundak seorang laki-laki Iban merupakan simbol kedewasaan, keberanian, dan/atau kekuatan atau kejantanan. Sementara motif uker degok yang berbentuk bulat memanjang dirajah dari pangkal leher bagan depan hingga bagian bawah dagu merupakan identitas orang Iban. Tato juga menunjukkan bahwa si empunya sudah merantau ke luar daerah atau ke luar negeri; motif pala tumpa yang ditatokan pada lengan kaum perempuan menunjukkan statusnya. Berbagai bentuk alami dan motif tradisional lain juga dipercaya menjadi pralambang suatu kekuatan. Misalnya, buah tengkawang melambangkan kekuatan magis.
== Proses Pembuatan Tato ==
Suku Dayak Iban hanya menerapkan warna hitam alami untuk merajah tubuhnya. Bahan alami berwarna hitam tersebut adalah jelaga asap lampu/pelita atau arang damar yang dicampur dengan perasan tebu (air gula) agar menjadi lebih pekat.
|