Ginjal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pokepikachu (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Pokepikachu (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 24:
Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus oleh [[fasia gerota]]. Ginjal dibungkus oleh jaringan ikat tipis dan mengkilap yang disebut [[kapsula]] fibrosa ginjal dan di luar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Lapisan lemak ini befungsi membantu menempel ginjal di dinding rongga perut supaya benturan bisa diredam. Di depan jaringan-jaringan ini adalah peritoneum, dan di permukaan belakang adalah fasia transversalis.
Parenkima ginjal dibagi menjadi dua struktur utama: Bagian paling luar atau [[korteks]] dan bagian lebih dalam (sumsum ginjal) atau [[medulla|medula]].
Ginjal terdiri atas 8-18 struktur berbentuk kerucut. Setiap struktur memiliki kortex yang membungkus bagian medula yang dinamakan piramida ginjal. Di antara piramida-piramida tersebut terdapat kolom Bertin atau kolom ginjal. Bagian korteks berwarna coklat gelap dengan konsistensi lunak sedangkan bagian
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah [[nefron]] yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa.
Bagian-bagian nefron adalah:
* Korpus ginjal — glomerulus dan kapsula Bowman
* Tubulus konvolusi proksimal
* Lengkung Henle
** Cabang desenden lengkung Henle
** Segmen tipis cabang asenden lengkung Henle
** Segmen tebal cabang asenden lengkung Henle
* Tubulus konvolusi distal
* Tubulus kolektivus
** Tubulus kolektivus kortikal
** Tubulus kolektivus medularis
Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama [[elektrolit]]) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian menyerap cairan dan molekul kembali yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Penyerapan kembali dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme [[pertukaran lawan arus]] dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut [[urine]].
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut [[korpuskula]] (atau [[badan Malphigi]]) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (''tubulus'').
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut [[glomerulus]] yang berada dalam [[kapsula Bowman]]. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri ''aferen''. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri ''eferen''.
Baris 41 ⟶ 56:
[[Berkas:Kidney tubules.png|jmpl|Jaringan ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus]]
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut
Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu [[Friedrich Gustav Jakob Henle]] pada awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien [[osmotik]] dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak [[mitokondria]] yang menghasilkan [[ATP]] dan memungkinkan terjadinya [[transpor aktif]] untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus
Cairan mengalir dari tubulus
*
*
*
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut [[aparatus juxtaglomerular]], mengandung [[macula densa]] dan [[sel juxtaglomerular]]. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi [[renin]].
Baris 56 ⟶ 71:
Aliran darah ginjal berasal dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis, sedangkan yang mengalirkan darah balik adalah vena renalis yang merupakan cabang vena kava inferior. Sistem arteri ginjal adalah tidak ada anastomosis ke cabang arteri lain. Meskipun ukurannya relatif kecil, ginjal menerima 20% darah dari curah jantung.
Setiap arteri ginjal bercabang membentuk areri segmental, dan bercabang lagi membentuk arteri interlobar, yang menembus kapsul ginjal dan memanjang melalui kolom ginjal di antara piramida ginjal. Arteri interlobar menyuplai darah ke arteri arkuata yang berjalan di batas antara korteks dan
Setelah penyaringan mulai, darah bergerak melalui jaringan kecil venula yang bergabung membentuk vena interlobular. Seperti dengan distribusi arteriol, vena mengikuti pola yang sama: interlobular menyuplai darah untuk vena arkuata yang menyuplai darah ke bena interlobar. Vena interlobar bergabung membentuk vena renalis yang keluar dari ginjal.
Baris 65 ⟶ 80:
Ginjal mengeluarkan produk limbah yang diproduksi oleh metabolisme, ke dalam urin. Produk ini termasuk nitrogen limbah urea berasal dari katabolisme protein, asam urat berasal dari metabolisme asam nukleat. Kemampuan mamalia dan beberapa jenis burun untuk mengkonsentrasi limbah dalam urin yang volumenya jauh lebih kecil daripada volume darah dimana limbah tersebut diekstrasi, itu tegrantung dari mekanisme arus balik.
Mekanisme arus balik membutuhkan beberapa nefron yang mempunyai karakter tersebut — konfigurasi lengkung ketat di tubulus, permeabilitas air dan ion di
==== Keseimbangan Asam-Basa ====
Baris 74 ⟶ 89:
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan [[aldosteron]] untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh [[hipotalamus]] yang akan memberi sinyal pada [[kelenjar pituitari]] dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi [[hormon antidiuretik]] (''vasopresin'', untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat
==== Regulasi osmotik ====
Ginjal membantu mempertahankan kadar air dan garam di dalam tubuh. Peningkatan signifikan kadar osmolalitas plasma akan dideteksi oleh hipotalamus yang langsung mengirim sinyal ke kelenjar hipofisis posterior. Peningkatan osmolalitas merangsang kelenjar untuk sekresi hormon antidiuretik (ADH) yang menyebabkan serap water kembali di ginjal dan meningkatkan konsentrasi urin. Kedua faktor tersebut bekerja sama untuk mengembalikan osmolalitas ke kadar normal.
ADH berikat dengan sel-sel di tubulus kolektivus untuk mentranslokasi aquaporin ke sel membran supaya air bisa keluar dari sel membran yang biasanya kedap air. Air yang keluar kemudian diserap kembali ke dalam tubuh melalui vasa rekta, sehingga volume plasma meningkat.
Ada dua sistem yang membuat dan mepertahankan hiperosmotik medula dan meningkatkan volume plasma tubuh — Daur ulang urea dan 'efek tunggal'.
Urea biasanya dikeluarkan sebagai produk limbah dari ginjal. Namun, ketika volume plasma darah itu rendah, dan ADH disekresi, aquaporins yang terbuka itu juga memperbolehkan urea untuk melewati. Proses ini memungkinkan urea untuk meninggalkan tubulus kolektivus dan masuk ke medula, membuat solusi hiperosmotik yang "menarik" air. Nanti, urea bisa masuk kembali dalam nefron dan diekskresi atau didaur ulang tergantung pada konsentrasi ADH yang masih ada atau tidak.
'Efek tunggal' melukiskan fakta bahwa segmen tebal cabang asenden lenkung Henle itu kedap air tapi natrium klorida bisa menyeberang melalui difusi. Proses ini membuat mekanisme arus balik dimana medula menjadi semakin mempunyai konsentrasi yang menaik, tapi dalam saat bersama, membuat gradien osmotik untuk "menarik" air keluar bila aquaporin di tubulus kolektivus dibuka oleh ADH.
==== Sekresi hormon ====
▲Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh [[hipotalamus]] yang akan memberi sinyal pada [[kelenjar pituitari]] dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi [[hormon antidiuretik]] (''vasopresin'', untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
Ginjal mengeluarkan hormon bermacam-macam termasuk erithropoietin, calcitriol, dan renin. Erithropoeitin dikeluarkan sebagai respons terhadap hipoksia (kadar oksigen rendah di tingkat jaringan) dalam sirkulasi ginjal. Hormon ini merangsang erithropoiesis (pembuatan sel darah merah) di dalam sumsum tulang. Calcitriol, bentuk aktif vitamin D, meningkatkan penyerapan kalsium dalam usus dan penyerapan fosfat kembali oleh ginjal. Renin adalah enzim yang mengatur kadar angiotensin dan aldosteron.
== Penyakit dan ketidaknormalan ==
=== Diagnosis ===
Diagnosis dapat dilakukan secara Biokimia di Laboratorium Klinik, tetapi kadang-kadang diperlukan pemeriksaan dengan pencitraan. Pencitraan yang paling sederhana dan aman adalah dengan melakukan USG, dimana dapat diketahui adanya batu ataupun dinding ginjal atau kandung kemih yang tidak licin dan berarti terkena infeksi. Penggunaan Radioaktif harus dibedakan 2 jenis, yang lebih aman justru dengan suntikan radioaktif dengan dosis rendah dan waktu paruh yang pendek, semakin singkat waktu paruh berarti semakin singkat radiasi berada dalam tubuh kita. Yang paling aman adalah Renografi dengan 2 probes, karena hanya menggunakan isotop radiasi dengan tingkat 1/4 dari jika menggunakan Kamera Gamma, sedangkan harga investasinya kurang dari 1/10 Kamera Gamma. Oleh karena itu jika menggunakan Renografi dengan 2 probes telah memadai, maka tidak diperlukan penggunaan peralatan lain yang lebih mahal.<ref>{{cite web |url=http://nhc.batan.go.id/faq_k.php |title=Kamera Gamma atau Gamma Camera |accessdate=March 15, 2014}}</ref> Keuntungan penggunaan Gamma Dual Camera adalah pencitraan 3D-nya yang baik. Yang terpapar dengan radioaktif dengan tingkat radiasi yang lebih tinggi, justru tidak memerlukan suntikan radioaktif, kecuali zat kontras untuk menambah pencitraan, karena zat radioaktifnya berada dalam alat tersebut, berturut-turut adalah CT-Scan dan MRI dimana MRI bagus untuk pencitraan jaringan lunak, tetapi paling mahal. MSCT 128 Slices Dual Sources adalah CT Scan juga, tetapi lebih mutakhir dengan menggunakan 2 sumber radiasi, sehingga dapat memindai lebih cepat dan tingkat radiasi yang digunakan juga lebih sedikit. Yang termutakhir adalah PET CT dimana dapat memeriksa fungsi, metabolisme dan reseptor tubuh sekaligus, dengan tingkat sensitivitas yang tinggi mencapai 90 persen untuk deteksi dini
=== Bawaan ===
|