Kota Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Opickaza (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{untuk|kecamatan bernama Medan Kota|Medan Kota, Medan}}
{{redirect|Medan}}
{{untuk|artikel mengenai kecamatan|Medan Kota, Medan}}
{{Ibukota provinsi
|foto = Medan compilation.jpg
|caption = Dari kiri atas searah jarum jam: [[Istana Maimun]], [[Guru Patimpus Sembiring Pelawi|Tugu Tuan Guru Patimpus]], Balai Kota Lama, kawasan [[Masjid Raya Medan|Masjid Raya Al Mashun]], Tugu SIB.
|nama = Kota Medan
|nama = Kota Medan<br>كوتا ميدان<br>棉蘭<br>{{batk|ᯔᯩᯑᯉ᯲}}<br>மேடான்
|pulau = SumatraSumatera
|provinsi = SumatraSumatera Utara
|logo = Logo Kota Medan (Seal of Medan)coa.svgpng
|peta= Lokasi Sumatera Utara Kota Medan.svg|300px
|motto = ''Bekerja sama dan sama- sama bekerja untuk kemajuan dan kemakmuran Kota Medan metropolitan''<ref>{{cite web|url=http://www.pemkomedan.go.id/selayang_lambang.php|title=Pemko Medan - Lambang Kota Medan|accessdate=2010-05-28}}</ref>
|berdiri = {{start[[1 dateJuli]] and age|[[1590|07|1}}]]
|jenis pemimpin = Wali kota
|pemimpin = [[Dzulmi Eldin|Drs. H. T. Dzulmi Eldin, S, .M.Si]]
|wakil walikota = Ir.Akhyar Nasution M.Si
|wilayah = 265.10
|kecamatan = 21
|penduduk = 22106243418645
|penduduktahun=20152012
|pendudukref=<ref name="BPS 20152012">{{cite news|url=http://sumut.bps.go.id/frontend/linkTabelStatis/view/id/499indexh.php?kdx=tstasek&kd=3192|title=Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan RumahKepadatan TanggaPenduduk Menurutmenurut Kabupaten/Kota, 2015Tahun 2012|publisher=[[Biro Pusat Statistik|BPS Sumut]]|date=20152012|accessdate=7 September 20162014-01-11}}</ref>
|tglpend =
|kepadatan = 8008
|suku = [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Tionghoa]], [[Suku Mandailing|Mandailing]],[[Suku Angkola|Angkola]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Karo|Karo]], [[Suku Aceh|Aceh]], [[India-Indonesia|Tamil]]
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Batak Toba|Batak Toba]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Hokkien|Hokkien]], [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]], [[Bahasa Aceh|Aceh]], [[Bahasa Mandailing|Mandailing]], [[India-Indonesia|Tamil]]
|agama = [[Islam]] 59.(68,83%<br>), [[Kristen Protestan]] 21.16(20,27%<br>), [[Buddha]] 9.90(8,79%<br>), [[Katolik]] 7.10(2,79%<br>), [[Hindu]] 2.15(0,44%<br>), [[Konghucu]]lainnya (0.01,85%<ref name="id.scribd.com">[https://id.scribd.com/mobile/document/335253298/Kota-Medan-Dalam-Angka-2016/"Kota Medan Dalam Angka 2016"]</ref>)
|flora = Tembakau Deli
|bandar udara = [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Bandara Internasional Kualanamu]]
|pelabuhanfauna = [[Pelabuhan BelawanBiawak]]
|zona = WIB
|flora = [[Tembakau]] Deli
|fauna = [[Biawak]] dan [[Beo nias]]
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|zona_utc = +7
|kode = +62 61
|SNI = MDN
Baris 38 ⟶ 36:
}}
{{wikibooks|Wisata:Medan}}
'''Kota Medan''' ([[Jawi|Melayu Jawi]]: ميدان) adalah [[ibu kota]] provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan kota terbesar di luar Pulau [[Jawa]] dan kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah [[Jakarta]] dan [[Surabaya]]<ref>[http://www.foxnews.com/world/2012/09/18/indonesians-torch-us-flag-in-protest-in-country-third-largest-city/ Fox News artikel 18 Sept 2012]</ref><ref>[http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702304887104579302192697469538 The Wall Street Journal artikel 5 Januari 2014]</ref><ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/01/medan-offers-historical-and-religious-tourist-sites.html The Jakarta Post artikel 1 April 2014]</ref> Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata [[Brastagi]] di daerah dataran tinggi [[Kabupaten Karo|Karo]], objek wisata penangkaran [[orang utan]] di [[Bukit Lawang]], serta kawasan [[Danau Toba]].
 
'''Kota Medan''' ([[Jawi|Melayu Jawi]]: ميدان; [[Surat Batak|Batak]]: {{batk|ᯔᯩᯑᯉ᯲}}; {{lang-zh|棉蘭}}; [[bahasa Tamil]]: மேடான்) adalah [[ibu kota]] provinsi [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah [[Jakarta]] dan [[Surabaya]], serta kota terbesar di luar Pulau [[Jawa]].<ref>{{cite news |url=http://www.foxnews.com/world/2012/09/18/indonesians-torch-us-flag-in-protest-in-country-third-largest-city.html |title=Indonesians torch US flag in protest in country's third-largest city |date=18 September 2012 |work=Fox News |accessdate=12 September 2016 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160823000437/http://www.foxnews.com/world/2012/09/18/indonesians-torch-us-flag-in-protest-in-country-third-largest-city.html |archivedate=23 Agustus 2016 |deadurl=no}}</ref><ref>{{cite news |url=http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702304887104579302192697469538 |title=Indonesian Volcano Erupts 77 Times in 24 Hours |work=The Wall Street Journal |first=Ben |last=Otto |date=5 Januari 2014 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160306103546/http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702304887104579302192697469538 |archivedate=6 Maret 2016 |deadurl=no |subscription=yes}}</ref><ref>{{cite news |url=http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/01/medan-offers-historical-and-religious-tourist-sites.html |title=Medan offers historical and religious tourist sites |work=[[The Jakarta Post]] |date=1 April 2014 |first=Apriadi |last=Gunawan |accessdate=12 September 2016 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160310021646/http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/01/medan-offers-historical-and-religious-tourist-sites.html |archivedate=10 Maret 2016 |deadurl=no}}</ref> Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan [[Pelabuhan Belawan]] dan [[Bandar Udara Internasional Kuala Namu]] yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh [[jalan tol]] dan [[kereta api]]. Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan kereta api. Berbatasan dengan [[Selat Malaka]] menjadikan Medan kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia.
 
Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di pertemuan [[Sungai Deli]] dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada tanggal 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan [[Kesultanan Deli]], sebuah kerajaan [[Suku Melayu|Melayu]]. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari [[Inggris]] pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah [[Hindia Belanda]] memberikan status kota dan menjadikannya pusat pemerintahan [[Karesidenan Sumatra Timur]]. Memasuki [[abad ke-20]], Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.
 
Medan adalah kota multietnis yang mana penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu dan Karo sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan [[ruko]] di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor [[konsulat]] dari berbagai negara seperti [[Amerika Serikat]], [[Jepang]], [[Malaysia]], dan [[Jerman]].
 
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Kota Medan}}
Medan berasal dari kata bahasa Melayu, yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van Medan TMnr 10015042.jpg|jmpl|220px|Pemandangan udara kota Medan pada tahun [[1920]]-an.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Chinese erepoort op Kesawan tijdens de viering van het vijfentwintigjarig regeringsjubileum van Koningin Wilhelmina TMnr 60024750.jpg|jmpl|220px|Daerah [[Kesawan]] tahun [[1920]]-an.]]
 
Hari jadi Kota Medan diperingati tiap tahun sejak tahun 1970 dan pada mulanya ditetapkan jatuh pada tanggal 1 April 1909. Tetapi tanggal ini mendapat bantahan yang cukup keras dari kalangan pers dan beberapa orang ahli sejarah karena itu, Walikota membentuk panitia sejarah hari jadi Kota Medan untuk melakukan penelitian dan penyelidikan.
Medan berasal dari kata bahasa Tamil ''Maidhan'' atau ''Maidhanam'', yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas, yang kemudian teradopsi ke Bahasa Melayu.
 
Hari jadi Kota Medan diperingati tiap tahun sejak tahun 1970 yang pada mulanya ditetapkan pada tanggal 1 April 1909. Tanggal ini kemudian mendapat bantahan yang cukup keras dari kalangan pers dan beberapa ahli sejarah. Karena itu, Wali kota membentuk panitia sejarah hari jadi Kota Medan untuk melakukan penelitian dan penyelidikan. Surat Keputusan Wali kotamadyaWalikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 342 tanggal 25 Mei 1971 yang waktu itu dijabat oleh Drs. Sjoerkani membentukdibentuklah Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Medan. Duduk sebagai Ketua adalah Prof. Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA, Anggotanya antara lain Ny. Mariam Darus, SH dan T.Luckman, SH. Untuk lebih mengintensifkan kegiatan kepanitiaan ini dikeluarkan lagi Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.618 tanggal 28 Oktober 1971 tentang Pembentukan Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan dengan Ketuanya Prof.Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA dan Anggotanya H. Mohammad Said, Dada Meuraxa, Letkol. Nas Sebayang, Nasir Tim Sutannaga, M.Solly Lubis, SH, Drs.Payung Bangun, MA dan R. Muslim Akbar. DPRD Medan sepenuhnya mendukung kegiatan kepanitiaan ini sehingga merekapun membentuk Pansus dengan ketua M.A. Harahap, beranggotakan antara lain Drs. M.Hasan Ginting, Ny. Djanius Djamin SH., Badar Kamil, BA dan Mas Sutarjo.
 
Untuk lebih mengintensifkan kegiatan kepanitiaan ini dikeluarkan lagi Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.618 tanggal 28 Oktober 1971 tentang Pembentukan Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan dengan Ketuanya Prof.Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA dan Anggotanya H. Mohammad Said, Dada Meuraxa, Letkol. Nas Sebayang, Nasir Tim Sutannaga, M.Solly Lubis, SH, Drs.Payung Bangun, MA dan R. Muslim Akbar.
Dalam buku ''The History of Medan'' tulisan Tengku Luckman Sinar (1991), dituliskan bahwa menurut "Hikayat Aceh", Medan sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590, dan sempat dihancurkan selama serangan Sultan Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru yang berkuasa di situ. Serangan serupa dilakukan Sultan Iskandar Muda tahun 1613, terhadap Kesultanan Deli. Sejak akhir abad ke-16, nama Haru berubah menjadi Ghuri, dan akhirnya pada awal abad ke-17 menjadi Deli. Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk Haru jauh berkurang. Sebagai daerah taklukan, banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh untuk dijadikan pekerja kasar.
 
DPRD Medan sepenuhnya mendukung kegiatan kepanitiaan ini sehingga merekapun membentuk Pansus yang diketuai M.A. Harahap, dengan Anggotanya antara lain Drs.M.Hasan Ginting, Ny. Djanius Djamin, SH, Badar Kamil, BA dan Mas Sutarjo.
Selain dengan Aceh, Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka dan juga dengan kerajaan dari Jawa. Serangan dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Dalam [[Kakawin Nagarakretagama|Negarakertagama]], Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain ''Pane'' (Panai), Majapahit juga menaklukkan ''Kampe'' (Kampai) dan ''Harw'' (Haru). Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatra akibat berbagai perang ini, lalu diikuti dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman turun ke pesisir pantai timur Sumatra. Suku Karo bermigrasi ke daerah pantai Langkat, Serdang, dan Deli. Suku Simalungun ke daerah pantai Batubara dan Asahan, serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh, Kota Pinang, Panai, dan Bilah.<ref name="sejarah medan">{{cite web|url=http://forum.detik.com/horas-bah-ini-loh-sejarah-kota-medan-sejarah-multi-kebudayaan-t405119.html |title=Sejarah Kota Medan Sejarah Multi Kebudayaan |access-date= 25 Agustus 2018}}</ref>
 
Untuk sementara disebutlah nama Guru Patimpus sebagai pembuka sebuah kampung di pertemuan dua sungai babura dan sungai deli, disebuah kampung yang bernama Medan Puteri. Walau sangat minim data tentang Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan. Jikapun ada, konon pernah ada manuskrip Pustaha Hamparan Perak yang konon menyebut nama Guru Patimpus, meski manuskrip itu tidak pernah dilihat keberadaannya oleh tim perumus.
Dalam ''Riwayat Hamparan Perak'' yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada rangkaian bilah bambu, tercatat Guru Patimpus, tokoh masyarakat Karo, sebagai orang yang pertama kali membuka "desa" yang diberi nama Medan. Namun, naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi "kerusuhan sosial", tepatnya tanggal 4 Maret 1946. Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita, pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan (Pakan). Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik, sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus. Antara tahun 1614-1630 Masehi, ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota Bangun, setelah kalah dalam adu kesaktian. Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik Tarigan, pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan yang terletak di antara Sungai Babura dan Sungai Deli. Dia pun lalu memimpin desa tersebut.<ref name="sejarah medan"/>
 
''Guru Patimpus Sembiring Pelawi'' pada tahun 1590 kemudian dipandang sebagai pembuka sebuah kampung yang bernama Medan Puteri walaupun sangat minim data tentang Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan. Karenanya hari jadiMaka ditetapkan berdasarkan perkiraanprakiraan bahwa tanggal 1 Juli 1590 dan diusulkan kepada Wali kotaWalikota Medan untuk dijadikan sebagai hari jadi Medan dalam bentuk perkampungan, yang kemudian dibawa ke Sidang DPRD Tk.II Medan untuk disahkan. Berdasarkan Sidang DPRD tanggal 10 Januari 1973 ditetapkan bahwa usul tersebut dapat disempurnakan. Sesuai dengan sidang DPRD, Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Medan mengeluarkan Surat Keputusan No.74 tanggal 14 Februari 1973 agar Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan melanjutkan kegiatannya untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Berdasarkan perumusan yang dilakukan oleh Pansus Hari Jadi Kota Medan yang diketuai oleh M.A.Harahap bulan Maret 1975 bahwa tanggal 1 Juli 1590. Secara resmi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tk.II Medan menetapkan tanggal 1 Juli 1590 sebagai Hari Jadi Kota Medan dan mencabut Hari Ulang Tahun Kota Medan yang diperingati tanggal 1 April setiap tahunnya pada waktu sebelumnya.
 
Sesuai dengan hal itu oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Medan mengeluarkan Surat Keputusan No.74 tanggal 14 Februari 1973 agar Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan melanjutkan kegiatannya untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Berdasarkan perumusan yang dilakukan oleh Pansus Hari Jadi Kota Medan yang diketuai oleh M.A.Harahap bulan Maret 1975 bahwa tanggal 1 Juli 1590.
Di Kota Medan juga menjadi pusat Kesultanan Melayu Deli, yang sebelumnya adalah Kerajaan Aru. '''Kesultanan Deli''' adalah sebuah kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh [[Gocah Pahlawan|Tuanku Panglima Gocah Pahlawan]] di wilayah bernama Tanah Deli (kini Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Indonesia).
 
Secara resmi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tk.II Medan menetapkan tanggal 1 Juli 1590 sebagai Hari Jadi Kota Medan dan mencabut Hari Ulang Tahun Kota Medan yang diperingati tanggal 1 April setiap tahunnya pada waktu-waktu sebelumnya.
John Anderson, orang Eropa asal Inggris yang mengunjungi [[Kesultanan Deli|Deli]] pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Raja Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun [[1886]], Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya menjadi ibukota [[Karesidenan Sumatra Timur]] sekaligus ibukota [[Kesultanan Deli]]. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra Melayu, dan seorang Tionghoa.
 
Di Kota Medan juga menjadi pusat Kesultanan Melayu Deli, yang sebelumnya adalah Kerajaan Aru. '''Kesultanan Deli''' adalah sebuah kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli (kini Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Indonesia).
 
John Anderson, orang Eropa asal Inggeris yang mengunjungi [[Kesultanan Deli|Deli]] pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Raja Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun [[1886]], Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya menjadi ibukota [[Karesidenan Sumatera Timur]] sekaligus ibukota [[Kesultanan Deli]]. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra Melayu, dan seorang Tionghoa.[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van Medan TMnr 10015042.jpg|thumb|220px|Pemandangan udara kota Medan pada tahun [[1920]]-an.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Chinese erepoort op Kesawan tijdens de viering van het vijfentwintigjarig regeringsjubileum van Koningin Wilhelmina TMnr 60024750.jpg|thumb|220px|Daerah [[Kesawan]] tahun [[1920]]-an.]]
 
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang [[Tionghoa]] dan [[Suku Jawa|Jawa]] sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun [[1880]] perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Mandailing|Mandailing]] dan [[Suku Aceh|Aceh]]. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi [[guru]] dan [[ulama]].
 
Sejak tahun [[1950]], Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun [[1974]]. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
 
== Pemerintahan ==
Kota Medan saat ini dipimpin oleh seorang Pejabat sementara (Pj), yakni [[Randiman Tarigan]] pasca habisnya masa jabatan wali kota terakhir, [[Dzulmi Eldin]].<ref name="plh" />
 
Wilayah Kota Medan dibagi menjadi 21-[[kecamatan]] dan 151-[[kelurahan]]:
{{col|3}}
* [[Medan Tuntungan, Medan|Medan Tuntungan]]
* [[Medan Johor, Medan|Medan Johor]]
* [[Medan Amplas, Medan|Medan Amplas]]
* [[Medan Denai, Medan|Medan Denai]]
* [[Medan Area, Medan|Medan Area]]
* [[Medan Kota, Medan|Medan Kota]]
* [[Medan Maimun, Medan|Medan Maimun]]
* [[Medan Polonia, Medan|Medan Polonia]]
* [[Medan Baru, Medan|Medan Baru]]
* [[Medan Selayang, Medan|Medan Selayang]]
* [[Medan Sunggal, Medan|Medan Sunggal]]
* [[Medan Helvetia, Medan|Medan Helvetia]]
* [[Medan Petisah, Medan|Medan Petisah]]
* [[Medan Barat, Medan|Medan Barat]]
* [[Medan Timur, Medan|Medan Timur]]
* [[Medan Perjuangan, Medan|Medan Perjuangan]]
* [[Medan Tembung, Medan|Medan Tembung]]
* [[Medan Deli, Medan|Medan Deli]]
* [[Medan Labuhan, Medan|Medan Labuhan]]
* [[Medan Marelan, Medan|Medan Marelan]]
* [[Medan Belawan, Medan|Medan Belawan]]
{{end-col}}
=== Wali kota ===
{{Main|Daftar Wali Kota Medan}}
 
== Geografi ==
[[Berkas:Peta Lokasi Kecamatan Kota Medan.svg|jmplthumb|200px|karight|Peta kecamatan di Kota Medan.]]
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10&nbsp;km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah SumatraSumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
 
=== Batas Wilayah ===
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
Baris 100 ⟶ 126:
 
Selain itu, untuk mencegah banjir yang terus melanda beberapa wilayah Medan, pemerintah telah membuat sebuah proyek kanal besar yang lebih dikenal dengan nama Medan Kanal Timur.
 
=== Iklim ===
Berdasarkan [[klasifikasi iklim Köppen]], Medan memiliki [[iklim hutan hujan tropis]] dengan [[musim kemarau]] yang tidak jelas.<ref>{{cite web|url=http://www.weatherbase.com/weather/weather-summary.php3?s=53069&cityname=Medan%2C+Sumatra+Utara%2C+Indonesia&units=|title=Medan, Indonesia Köppen Climate Classification (Weatherbase)|work=Weatherbase|accessdate=4 Juli 2015}}</ref> Medan memiliki bulan-bulan yang lebih basah dan kering, dengan bulan terkering (Februari) rata-rata mengalami presipitasi sekitar sepertiga dari bulan terbasah (Oktober). Suhu di kota ini rata-rata sekitar 27 derajat Celsius sepanjang tahun. Presipitasi tahunan di Medan sekitar 2200&nbsp;mm.
 
{{Weather box
|location = Medan
|metric first = Yes
|single line = yes
|Jan high C = 31.6
|Feb high C = 32
|Mar high C = 32.7
|Apr high C = 32.9
|May high C = 33.4
|Jun high C = 33.3
|Jul high C = 32.9
|Aug high C = 33.3
|Sep high C = 31.9
|Oct high C = 31.7
|Nov high C = 31
|Dec high C = 30.9
|year high C = 32.3
|Jan low C = 22.2
|Feb low C = 22.6
|Mar low C = 23.2
|Apr low C = 23.5
|May low C = 23.3
|Jun low C = 23.6
|Jul low C = 23.5
|Aug low C = 22.8
|Sep low C = 22.2
|Oct low C = 22.6
|Nov low C = 23
|Dec low C = 22.5
|year low C = 22.9
|rain colour=green
|Jan rain mm = 92
|Feb rain mm = 115
|Mar rain mm = 97
|Apr rain mm = 157
|May rain mm = 178
|Jun rain mm = 141
|Jul rain mm = 167
|Aug rain mm = 185
|Sep rain mm = 263
|Oct rain mm = 387
|Nov rain mm = 253
|Dec rain mm = 228
|Jan rain days = 14
|Feb rain days = 19
|Mar rain days = 13
|Apr rain days = 18
|May rain days = 22
|Jun rain days = 15
|Jul rain days = 13
|Aug rain days = 17
|Sep rain days = 24
|Oct rain days = 22
|Nov rain days = 20
|Dec rain days = 19
|Jan sun = 96
|Feb sun = 106
|Mar sun = 111
|Apr sun = 105
|May sun = 111
|Jun sun = 144
|Jul sun = 124
|Aug sun = 108
|Sep sun = 78
|Oct sun = 74
|Nov sun = 84
|Dec sun = 84
|year sun = 1225
|source 1 = World Meteorological Organization<ref name=WMO>{{cite web
| url = http://www.worldweather.org/en/city.html?cityId=647
| title = World Weather Information Service–Medan
| publisher = World Meteorological Organization
| accessdate = 18 Juni 2015}}</ref>
|source 2 = [[Deutscher Wetterdienst]] (matahari, 1961–1990)<ref name = DWD>
{{cite web
| url = ftp://ftp-cdc.dwd.de/pub/CDC/observations_global/CLIMAT/multi_annual/sunshine_duration/1961_1990.txt
| title = Station 96035: Kualanamu Medan
| work = Global station data 1961–1990—Sunshine Duration
| publisher = Deutscher Wetterdienst
| accessdate = 18 Juni 2015}}</ref>{{efn|[ftp://ftp-cdc.dwd.de/pub/CDC/help/stations_list_CLIMAT_data.txt ID stasiun untuk Kualanamu Medan adalah 96035] Gunakan ID stasiun ini untuk menemukan durasi sinar matahari}}
|date=November 2014}}
 
== Pemerintahan ==
[[Berkas:Kantor Gubernur Sumatera Utara 01.jpg|jmpl|Kantor Gubernur Sumatra Utara]]
=== Daftar Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Medan}}
{{:Daftar Wali Kota Medan}}
 
Kota Medan saat ini dipimpin oleh [[Dzulmi Eldin]] sebagai Wali kota dan [[Akhyar Nasution]] sebagai Wakil Wali kota.<ref>{{cite news |url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/16/01/23/o1eqk5354-kpu-pasangan-eldinakhyar-wali-kota-dan-wawali-kota-medan-terpilih |title=KPU: Pasangan Eldin-Akhyar Wali Kota dan Wawali Kota Medan Terpilih |first1=Issha |last1=Harruma |first2=Bayu |last2=Hermawan |date=23 Januari 2016 |work=[[Republika (surat kabar)|Republika]] |accessdate=12 September 2016 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160912023026/http://www.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/16/01/23/o1eqk5354-kpu-pasangan-eldinakhyar-wali-kota-dan-wawali-kota-medan-terpilih |archivedate=12 September 2016 |deadurl=no}}</ref>
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Medan}}
Wilayah Kota Medan dibagi menjadi 21-[[kecamatan]] dan 151-[[kelurahan]]:
{{col|3}}
* [[Medan Tuntungan, Medan|Medan Tuntungan]]
* [[Medan Johor, Medan|Medan Johor]]
* [[Medan Amplas, Medan|Medan Amplas]]
* [[Medan Denai, Medan|Medan Denai]]
* [[Medan Area, Medan|Medan Area]]
* [[Medan Kota, Medan|Medan Kota]]
* [[Medan Maimun, Medan|Medan Maimun]]
* [[Medan Polonia, Medan|Medan Polonia]]
* [[Medan Baru, Medan|Medan Baru]]
* [[Medan Selayang, Medan|Medan Selayang]]
* [[Medan Sunggal, Medan|Medan Sunggal]]
* [[Medan Helvetia, Medan|Medan Helvetia]]
* [[Medan Petisah, Medan|Medan Petisah]]
* [[Medan Barat, Medan|Medan Barat]]
* [[Medan Timur, Medan|Medan Timur]]
* [[Medan Perjuangan, Medan|Medan Perjuangan]]
* [[Medan Tembung, Medan|Medan Tembung]]
* [[Medan Deli, Medan|Medan Deli]]
* [[Medan Labuhan, Medan|Medan Labuhan]]
* [[Medan Marelan, Medan|Medan Marelan]]
* [[Medan Belawan, Medan|Medan Belawan]]
{{end-col}}
 
== Demografi ==
{| class="wikitable" style="float: right; margin: .5em 0 .5em 1em;"
{{Historical populations
|-
| percentages = pagr
! Tahun
| source=<ref name="BPS 2015"/><ref name="BPS Medan 09">{{cite web|url=http://medankota.bps.go.id/?q=content/kepadatan-penduduk|title=BPS Kota Medan - Jumlah Penduduk & Kepadatan Penduduk Kota Medan tahun 2009|accessdate=2010-07-05}}</ref><ref name="Waspada SP2010" /><ref name="BPS 2012">{{cite news|url=http://sumut.bps.go.id/indexh.php?kdx=tstasek&kd=3192|title=Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012|publisher=[[Biro Pusat Statistik|BPS Sumut]]|date=2012|accessdate=2014-01-11}}</ref>
! Penduduk
| 2001 | 1926052
|-
| 2002 | 1963086
| [[2001]] || style="text-align:right;"| 1.926.052
| 2003 | 1993060
|-
| 2004 | 2006014
| [[2002]] || style="text-align:right;"| 1.963.086
| 2005 | 2036018
|-
| 2007 | 2083156
| [[2003]] || style="text-align:right;"| 1.993.060
| 2008 | 2102105
|-
| 2009 | 2121053
| [[2004]] || style="text-align:right;"| 2.006.014
| 2010 | 2109339
|-
| 2012 | 2122804
| [[2005]] || style="text-align:right;"| 2.036.018
| 2015 | 2210624
|-
}}
| [[2007]] || style="text-align:right;"| 2.083.156
|-
| [[2008]] || style="text-align:right;"| 2.102.105
|-
| [[2009]] || style="text-align:right;"| 2.121.053<ref name="BPS Medan 09">{{cite web|url=http://medankota.bps.go.id/?q=content/kepadatan-penduduk|title=BPS Kota Medan - Jumlah Penduduk & Kepadatan Penduduk Kota Medan tahun 2009|accessdate=2010-07-05}}</ref>
|-
| [[2010]] || style="text-align:right;"| 2.109.339<ref name="Waspada SP2010" />
|-
| [[2012]] || style="text-align:right;"| 2.122.804<ref name="BPS 2012" />
|}
Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter.
 
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa.<ref name="Waspada SP2010" /> Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan.<ref name="Waspada SP2010">{{cite news|url=http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=136907:penduduk-sumut-paling-padat-di-medan&catid=15:sumut&Itemid=28|title=Penduduk Sumut paling padat di Medan|date=2010-08-17|accessdate=2010-08-25}}</ref> Bersama kawasan metropolitannya ([[Kota Binjai]] dan [[Kabupaten Deli Serdang]]) penduduk Medan mencapai 4.144.583 jiwa. Dengan demikian Medan merupakan kota dengan jumlah penduduk terbesar di SumatraSumatera dan keempat di Indonesia.
 
Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.
Baris 248 ⟶ 161:
Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah sebesar 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun [[2004]], angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.
 
Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk beretnis [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Tionghoa|Tionghoa]], dan [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]. Adapun etnis aslinya adalah [[Suku Melayu|Melayu]]. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah [[masjid]], [[gereja]] dan [[vihara]] Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai [[Kampung Keling]], yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.
=== Etnis ===
Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk beretnis [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Tionghoa|Tionghoa]], dan [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]. Adapun etnis aslinya adalah [[Suku Melayu|Melayu]] dan [[Suku Karo]] bagian [[Suku Karo|Jahe]] atau pesisir. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah [[masjid]], [[gereja]] dan [[vihara]] Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai [[Kampung Keling]], yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.
 
Secara historis, pada tahun [[1918]] tercatat bahwa Medan dihuni oleh 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang keturunan [[Ras Kaukasoid|Eropa]], 35.009 orang Indonesia, 8.269 keturunan Tionghoa, dan 139 berasal dari ras Timur lainnya.
Baris 285 ⟶ 197:
|}
Angka Harapan Hidup penduduk kota Medan pada tahun 2007 adalah 71,4 tahun, sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 adalah 148.100 jiwa.
 
=== Agama ===
Selain multi etnis, kota Medan juga dikenal dengan kota yang beragam agama. Meskipun demikian, warga kota Medan tetap menjaga perdamaian dan kerukunan meskipun berbeda keyakinan. Berdasarkan data sensus Kota Medan tahun 2015 menunjukan bahwa mayoritas penduduk menganut agama [[Islam]] 59.68%, kemudian [[Kristen Protestan]] 21.16%, [[Buddha]] 9.90%, [[Katolik]] 7.10%, [[Hindu]] 2.15% dan [[Konghucu]] 0.01%.<ref name="id.scribd.com">[https://id.scribd.com/mobile/document/335253298/Kota-Medan-Dalam-Angka-2016/"Kota Medan Dalam Angka 2016"]</ref>
 
{{Main|Agama di Kota Medan}}
{{bar box
|title=Agama di Kota Medan
|titlebar=#ddd
|left1=Agama
|right1=Persen
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[Islam]]|green|59.68}}
{{bar percent|[[Kristen Protestan]]|blue|21.16}}
{{bar percent|[[Buddha]]|yellow|9.90}}
{{bar percent|[[Katolik]]|red|7.10}}
{{bar percent|[[Hindu]]|pink|2.15}}
{{bar percent|[[Konghucu]]|black|0.01}}}}
{{-}}
 
Agama utama di Kota Medan berrdasarkan Etnis adalah:
* [[Islam]]: terutama dipeluk oleh [[suku Melayu]], [[suku Pesisir|Pesisir]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[suku Jawa|Jawa]], [[suku Aceh|Aceh]], [[Arab-Indonesia|Arab]], [[suku Mandailing|Mandailing]], [[suku Angkola|Angkola]], sebagian [[suku Karo]], [[suku Simalungun|Simalungun]], [[suku Pakpak|Pakpak]], dan [[suku Tionghoa|Tionghoa]].
* [[Kristen]] ([[Protestan]] dan [[Katolik]]): terutama dipeluk oleh [[suku Batak Toba]], [[suku Karo|Karo]], [[suku Simalungun|Simalungun]], [[suku Pakpak|Pakpak]], [[suku Nias|Nias]], dan sebagian [[suku Angkola]] dan [[suku Tionghoa|Tionghoa]].
* [[Hindu]]: terutama dipeluk oleh [[India-Indonesia|suku Tamil]] ([[India-Indonesia|suku India]]).
* [[Buddha]]: terutama dipeluk oleh [[orang Peranakan|suku Peranakan]].
* [[Konghucu]] : terutama dipeluk oleh [[orang Peranakan|suku Peranakan]].
 
== Kehidupan sosial ==
[[Berkas:Pembukaan festival melayu agung 2012.jpg|karight|250px|jmplthumb|Pembukaan Festival Melayu Agung tahun [[2012]]. [[Suku Melayu]] merupakan salah satu suku asli di Medan yang pernah mengalami masa keemasan di era [[Kesultanan Deli]]. [[Kesultanan Deli]] sendiri masih eksis hingga saat ini walaupun sudah tak memiliki kekuasaan politik.]]
[[Berkas:DSC 0104.jpg|right|250px|thumb|Perayaan Cap Go Meh (十五暝) di Vihara Maha Maitreya.|pra=Special:FilePath/DSC_0104.jpg]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen maken een rondgang bij de Hindoe tempel Sri Mariamman TMnr 20018361.jpg|ka|250px|jmpl|Etnis India berkumpul setelah sembahyang di [[Kuil Shri Mariamman]], [[Kampung Keling|Kampung Madras]], Kota Medan]]
 
=== Pekerjaan ===
Sebagai kota terbesar di Pulau SumatraSumatera dan di Selat Malaka, penduduk Medan banyak yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang menjadi pedagang komoditas perkebunan. Setelah kemerdekaan, sektor perdagangan secara konsisten didominasi oleh etnis [[Tionghoa]] dan [[Minangkabau]]. Bidang pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-orang [[Melayu]] dan [[Mandailing]]. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau.<ref name="melayu"/>
{| class="wikitable sortable" style="margin:.5em 0 .5em 1em;"
Baris 346 ⟶ 232:
|}
 
=== Pola Pemukimanpemukiman ===
Perluasan kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok etnis. Etnis Melayu yang merupakan penduduk asli kota, banyak yang tinggal di pinggiran kota seperti [[Medan Belawan, Medan|Belawan]], [[Medan Denai, Medan|Denai]], dan [[Medan Marelan, Medan|Marelan]]. Etnis Tionghoa dan Minangkabau yang sebagian besar hidup di bidang perdagangan, 75% dari mereka tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing juga memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih nyaman, oleh karena itu terdapat kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing untuk menjual rumah dan tanah mereka di tengah kota, seperti di Kampung MasjidMesjid, Kota Maksum, dan Sungai Mati.<ref name="melayu">{{id}} {{cite web|url=http://article.melayuonline.com/?a=SG9QL3FMZVZBUkU4Ng%3D%3D=|title=Orang Melayu di Kota Medan|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110714071903/http://melayuonline.com/ind/article/read/537|archivedate=14 Juli 2011}}</ref><!-- Artikelnya telah dipindah ke URL yang baru, dan ketika URL itu diakses sekarang, artikelnya sudah tidak ada, maka saya tambahkan pranala arsip yang masih ada artikelnya.-->
 
=== Pendidikan ===
Baris 365 ⟶ 251:
|}
 
== PariwisataSitus pariwisata ==
Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas [[Belanda]]. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, [[Menara Air Tirtanadi]] (yang merupakan ikon kota Medan), Titi Gantung - sebuah jembatan di atas rel kereta api, Kantor Pos, Bank Indonesia, Gedung London SumatraSumatera dan Bangunan tua di daerah Kesawan.
 
Selain itu, masih ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain [[Istana Maimun]], [[Masjid Raya Medan]], Masjid Raya Al Osmani dan juga rumah [[Tjong A Fie]] di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani ([[Kesawan, Medan|Kesawan]]).
Baris 372 ⟶ 258:
Daerah Kesawan masih menyisakan bangunan-bangunan tua, seperti bangunan PT London Sumatra, dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan di [[Pulau Pinang|Penang]], [[Malaysia]] dan [[Singapura]]. Ruko-ruko ini, kini telah disulap menjadi sebuah pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya. Saat ini Pemerintah Kota merencanakan Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan Makanan. Diharapkan dengan adanya program ini menambah arus kunjungan dan lama tinggal wisatawan ke kota ini.
 
=== Bangunan Tuatua ===
[[Berkas:Istana maimoon.jpg|karight|250px|jmplthumb|[[Istana Maimun]].]]
[[Berkas:London-sumatera-medan.jpg|karight|250px|jmplthumb|Gedung PT PP London SumatraSumatera.]]
[[Berkas:Rumah tjong a fie medan.jpg|karight|250px|jmplthumb|Rumah Tjong A Fie.]]
[[Berkas:Asuransi Jiwasraya, Medan.jpg|karight|250px|jmplthumb|Beberapa Bangunan lama di Jalan Palang Merah]]
* Kantor Balai Kota Lama
* [[Kantor Pos Medan]]
Baris 383 ⟶ 269:
* [[Istana Maimun]]
* [[Menara Air Tirtanadi]]
* [[Rumah Tjong A Fie]]
* PT PP London SumatraSumatera
* [[Vihara Gunung Timur]]
* Vihara Setia Budi / Kwan Te Bio
* [[Kuil Shri Mariamman]]
* [[Masjid Al Osmani]]
* [[Masjid Raya Medan|Majid Raya Al Mashun]]
* Gereja Immanuel
Baris 409 ⟶ 295:
 
=== Hotel ===
[[Berkas:The-aryaduta-hotel-medan.jpg|karight|250px|jmplthumb|The Aryaduta Hotel.]]
* Grand Angkasa International Hotel
* Danau Toba International Hotel
Baris 436 ⟶ 322:
 
=== Tempat Ibadah ===
[[Berkas:Interior M Al Osmani.jpg|karight|250px|jmplthumb|[[Masjid Al Osmani]].]]
[[Berkas:Masjid raya medan.jpg|karight|250px|jmplthumb|[[Masjid Raya Medan|Majid Raya Al Mashun]].]]
[[Berkas:Gereja Velangkani Medan.jpg|karight|250px|jmplthumb|Gereja Bunda Maria Annai Velangkanni.]]
[[Berkas:Vihara Borobudur, Medan.jpg|karight|250px|jmplthumb|[[Vihara Borobudur]].]]
[[Berkas:View Toward Main Hall, Vihara Gunung Timur, Medan, Sumatra.jpg|karight|250px|jmplthumb|Klenteng [[Vihara Gunung Timur]].]]
* [[Masjid Al Osmani]] Medan Labuhan
* [[Masjid Raya Medan|Majid Raya Al Mashun]]
* MasjidMesjid Agung Medan
* Masjid Lama Gg. Bengkok
* MasjidMesjid Amaliyah Panglima Denai Amplas
* Masjid Al-Musabbihin TASBI Blok C
* Masjid Al-Huda, Jl Perjuangan Tj. Rejo
* Masjid Nurul Hidayah, Jl. Young Panah Hijau Ling. IV, Labuhan Deli, Medan Marelan
* MasjidMesjid Al Amin
* Masjid Nurul Iman Komplek MTsN 3 Medan Perumnas Helvetia
* Masjid Al Abrar TitiPapan
Baris 458 ⟶ 344:
* Masjid Al Iman Marelan Pasar II
* Masjid Jami' Al Qanitin Sei Sikambing
* Gereja Methodist Indonesia Jemaat Gloria Berbahasa Tionghoa Medan Jl. P. Merak Jingga
* [[Huria Kristen Batak Protestan|Gereja HKBP]]
* [[Gereja Batak Karo Protestan|Gereja GBKP]]
* [[Gereja Kristen Protestan Simalungun|Gereja GKPS]]
* [[Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi|Gereja GKPPD]]
* [[Gereja Kristen Protestan Angkola|Gereja GKPA]]
* [[Gereja Kristen Protestan Indonesia]] (GKPI)
* [[Gereja Bethel Indonesia]] (GBI)
Baris 470 ⟶ 352:
* Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB)
* [[Gereja Mawar Sharon]]
* [[Graha Maria Annai Velangkanni|Graha Bunda Maria Annai Velangkanni]]
* Katedral Roma Katholik
* Pura Agung Raksa Buana, Polonia
* [[Kuil Shri Mariamman]]
* Maha Vihara Maitreya, Cemara Asri
* Vihara Sakyamuni, Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC), Cemara Asri
* Vihara Mahasampatti, Jl. Pajang No. 3-5-7-9-11 Medan
* [[Vihara Borobudur]]
* Pubbārāma Buddhist Centre Kota Bangun
* Vihara Dharma Wijaya
* Vihara Metta Jaya
* Vihara Dharma Shanti
* Wihara Mahavira Graha - Maha Karuna Buddhist Centre (MKBC)
* [[Kelenteng]] [[Vihara Gunung Timur]]
* Vihara Setia Budi / Kwan Te Bio
* Cetiya Atmavichara
Baris 489 ⟶ 371:
 
=== Wisata kuliner ===
[[Berkas:Merdeka walk medan.jpg|karight|250px|jmplthumb|Merdeka Walk.]]
* [[Merdeka Walk]], pusat jajanan 24 jam yang terletak di Lapangan Merdeka Medan dan tepat berada di seberang Balai Kota Lama Medan.
* Ramadhan Fair, khusus dibuka pada saat bulan [[Ramadhan]] terletak bersebelahan dengan [[Masjid Raya Medan]].
* Kuliner Pagaruyung, [[masakan India]] dan [[Indonesia]] di daerah "Kampung Keling" ("Kampung Madras").
* Asia Mega Mas Food Court Centre 唐 人 街, Terletak di Kompleks Asia Mega Mas Medan.
* Pasar Merah Square, terletak di Jalan H.M. Jhoni, berdekatan dengan Kampus [[Institut Teknologi Medan|ITM]] dan [[Universitas Muhammadiyah SumatraSumatera Utara|UMSU]].
* Amaliun Food Court, terletak di Jalan Amaliun, dekat dengan ''Yuki Simpang Raya''.
* Jalan Dr. Mansyur (Kampus USU), pilihan berbagai [[cafe]] yang menawarkan beragam hidangan.
* Jalan Semarang, [[masakan Tionghoa]] pada [[malam]] hari.
* Restoran Tip Top, Restoran yang dibangun pada zaman [[kolonial Belanda]], terletak di Kesawan.
* Imlek Fair, khusus diadakan menjelang perayaan [[Tahun Baru Imlek]] setahun sekali.
Baris 504 ⟶ 386:
=== Darat ===
[[Berkas:Railink-di-stasiun-medan.jpg|jmpl|[[Stasiun Medan|Stasiun Medan Kota]].]]
[[Berkas:KNO Medan apronKuala-Namu.JPG|200pxjpg|jmpl|[[Bandar UdaraBandara Internasional Kuala Namu]].|pra=Special:FilePath/Kuala-Namu.jpg]]
[[Berkas:Port of Belawan.jpg|jmplthumb|[[Pelabuhan Belawan|Pelabuhan Internasional Belawan]].]]
Terminal yang melayani warga Medan:
* Terminal Sambu
* [[Terminal Pinang Baris]]
* [[Terminal Amplas]]
Baris 518 ⟶ 400:
Selain itu, masih ada lagi angkutan lainnya yaitu [[bemo]], yang berasal dari [[India]]. Beroda tiga dan cukup kuat menanjak dengan membawa 11 penumpang. Bemo kemudian digantikan oleh [[bajaj]] yang juga berasal dari India, yang di Medan dikenal dengan nama "toyoko".
 
[[Kereta api]] menghubungkan Medan dengan [[Tanjungpura]] di sebelah barat laut, [[Belawan]] di sebelah utara, dan [[Binjai]]-[[Tebing Tinggi]]-[[Pematang Siantar]] dan [[Tebing Tinggi]]-[[Kisaran]]-[[Tanjungbalai]]-Rantau Prapat di tenggara. [[Jalan Tol Belmera]] menghubungkan Medan dengan [[Belawan]] dan [[Tanjung Morawa]]. Jalan tol Medan-[[Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi|]], Medan-[[Kuala Namu-Tebing Tinggi]] dan [[Jalan Tol Medan-Binjai|Medan-Binjai]] juga sedang direncanakan pembangunannya.
 
Pada akhir tahun 2015, sistem [[Bus Rapid Transit]] [[Trans Mebidang]] telah beroperasi di kota Medan, kota Binjai, dan kabupaten Deli Sedang.
Baris 526 ⟶ 408:
 
=== Udara ===
[[Bandar Udara Internasional Polonia]] yang terletak tepat di jantung kota, dahulunya menghubungkan [[Medan]] dengan kota-kota besar lainnya di dalam dan di luar [[Indonesia]]. Sejak pada tanggal hari [[Kamis]], [[25 Juli]] [[2013]], operasional Polonia dihentikan dan dipindahkan ke [[Bandar Udara Internasional Kuala Namu]] di [[Kuala Namu]], [[Beringin, Beringin, Deli Serdang|Desa Beringin]], [[Beringin, Deli Serdang|Kecamatan Beringin]], [[Kabupaten Deli Serdang]] yang menghubungkan Medan dan sekitarnya dengan kota-kota seperti [[Bandung]], [[Palembang]], [[Jakarta]], [[Surabaya]] serta [[Kuala Lumpur]] di [[Malaysia]] dan [[Singapura]].
 
== Media massa ==
Baris 554 ⟶ 436:
| 88.4-[[MHz]] || Radio Swara Rakyat ||
|-
| 88.4-[[MHz]] || Radio Satya Bhakti || [[Kepolisian Daerah SumatraSumatera Utara|Poldasu]]
|-
| 88.8-[[MHz]] || Radio Programma 3 || [[Radio Republik Indonesia]]
Baris 566 ⟶ 448:
| 90.8-[[MHz]] || Radio Mix || Radio KISS Network
|-
| 91.6-[[MHz]] || Radio [[Universitas Muhammadiyah SumatraSumatera Utara|UMSU]] || [[Universitas Muhammadiyah SumatraSumatera Utara|UMSU]]
|-
| 92.4-[[MHz]] || Radio Programma 2 || [[Radio Republik Indonesia]]
Baris 580 ⟶ 462:
| 94.7-[[MHz]] || Radio Suara Medan ||
|-
| 95.1-[[MHz]] || [[MNCSindo Trijaya FM|Radio MNCSINDO Trijaya Medan]] || [[MNCSindo Trijaya FM|Radio MNCSINDO Trijaya]]
|-
| 95.5-[[MHz]] || Radio Citra Buana ||
Baris 636 ⟶ 518:
 
=== Televisi ===
Kota Medan juga memiliki beberapa terdiri dari 1817-[[stasiun televisi]] (16-[[siaran]] [[nasional]] dan 2-[[daftar stasiun televisi lokal di Indonesia|siaran lokal]]) seperti:
{| class="wikitable"
!Kanal
Baris 653 ⟶ 535:
| [[Indosiar]]
|
| PT Indosiar VisualMedan MandiriTelevisi
| [[Elang Mahkota Teknologi]]
| rowspan=13| [[Nasional]]
Baris 662 ⟶ 544:
| [[MNCTV]]
|
| PT TPI Empat
| PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia
| [[Media Nusantara Citra]]
|-
Baris 669 ⟶ 551:
| [[Trans TV]]
|
| PT Trans TV Medan Palembang
| PT Televisi Transformasi Indonesia
| [[Trans Media]]
|-
Baris 676 ⟶ 558:
| [[ANTV]]
|
| PT Cakrawala Andalas Televisi Medan dan Batam
| [[Visi Media Asia]]
|-
| align="center"| 31
| 551.250-[[MHz]]
| [[GTVGlobal (Indonesia)|GTVTV]]
|
| PT GlobalGTV Informasi BermutuEmpat
| [[Media Nusantara Citra]]
|-
Baris 690 ⟶ 572:
| [[RCTI]]
|
| PT RCTI Empat
| PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
| [[Media Nusantara Citra]]
|-
Baris 697 ⟶ 579:
| [[SCTV]]
|
| PT Surya Citra TelevisiVisi Media
| [[Elang Mahkota Teknologi]]
|-
Baris 704 ⟶ 586:
| [[tvOne]]
|
| PT Lativi Media Karya Medan dan Pekanbaru
| [[Visi Media Asia]]
|-
Baris 711 ⟶ 593:
| [[Metro TV]]
|
| PT Media Televisi IndonesiaMedan
| [[Media Group]]
|-
Baris 718 ⟶ 600:
| [[Trans7]]
|
| PT DutaTrans Visual7 NusantaraMedan Tivi TujuhPalembang
| [[Trans Media]]
|-
Baris 725 ⟶ 607:
| [[NET.]]
|
| PT NetTelevisi MediatamaAnak IndonesiaMedan
| [[Indika Group]]
|-
| align="center"| 45
| 663.250-[[MHz]]
| [[iNews TV]]
|
| PT Deli Media Televisi
Baris 742 ⟶ 624:
| [[Pemerintah Indonesia]]
|-
| [[Televisi Republik Indonesia|TVRI SumatraSumatera Utara]]
| [[SumatraSumatera Utara|Pemeritah SumatraSumatera Utara]]
| [[Daerah|Lokal]]
|-
Baris 756 ⟶ 638:
| align="center" | 53
| 727.250-[[MHz]]
| [[Rajawali Televisi|RTV]]
|
| PT Cahaya Nusantara Perkasa Televisi
Baris 764 ⟶ 646:
| align="center"| 55
| 737.250-[[MHz]]
| [[MYTVINTV]]
|
| PT Banten Media Global Televisi
| [[Netwave Group]]
|-
| align="center"| 59
| 775.250-[[MHz]]
| [[Kompas TV]]
|
| PT Gramedia Media Nusantara
| [[Kompas Gramedia]]
|}
 
Baris 812 ⟶ 687:
* [[Medan Plaza Centre]], satu di antara plaza tertua di Medan. Plaza ini berhasil bertahan karena tetap mempertahankan penyewa kios yang menyediakan beragam barang dan jasa yang ekonomis, namun ditutup akibat kebakaran pada tahun [[2015]].
* [[Millenium Plaza]], pusat penjualan telepon genggam, dulu bernama "Tata Plaza" sampai dengan tahun 1999.
* [[Sun Plaza]], terletak di dekat [[Kantor]] [[Gubernur SumatraSumatera Utara]] di [[Medan Petisah, Medan|Medan Petisah]].
* [[Cambridge City Square]], di atasnya terdapat 4-bangunan yang berupa [[apartemen]].
* [[Thamrin Plaza]], terletak di [[Medan Area, Medan]].
Baris 827 ⟶ 702:
* Ringroad City Walks terletak di kawasan Jl.Ringroad dan diresmikan pada tahun 2015
* Hermes Palace jl. Wolter mongonsidi
* Focal point mall
* Center point mall
* Ramayana Pringgan, Ramayana Sm. Raja, Ramayana pasar pancing
Baris 857 ⟶ 732:
Porkot 2009 dilaksanakan tanggal 11-18 Agustus 2009 mempertandingkan 30 cabang olahraga.<ref name="antporkot1">{{cite web|url=http://www.antarasumut.com/olah-raga/3111-atlet-bersaing-di-porkot-medan/ |title=Portal Berita Orang Sumut &#124; Portalnya Orang Sumut |publisher=ANTARA Sumut |date=2009-08-12 |accessdate=2011-10-30}}</ref> Kecamatan Medan Helvetia menjuarai Porkot ini.<ref name="medanbisnisdaily1">{{cite web|author=Freddie Chandra S.Kom |url=http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2010/12/18/11608/medan_kota_juara_umum_porkot_2010 |title=Medan Kota Juara Umum Porkot 2010 - Harian Medan Bisnis |publisher=Medanbisnisdaily.com |date= |accessdate=2011-10-30}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=7078 |title=Helvetia Juara Umum &#124; Arsip Harian Sumut Pos &#124; 7078 |publisher=Hariansumutpos.com |date=2009-08-19 |accessdate=2011-10-30}}</ref>
 
Porkot 2010 dilaksanakan tanggal 11-18 Desember 2010 mempertandingkan 32 cabang olahraga.<ref>{{cite web|author=Freddie Chandra S.Kom |url=http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2010/12/11/10705/wali kota_buka_porkot_medan_2010_hari_ini/ |title=Wali kotaWalikota Buka Porkot Medan 2010 Hari Ini - Harian Medan Bisnis |publisher=Medanbisnisdaily.com |date= |accessdate=2011-10-30}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=66695 |title=Wali Kota Dukung Gelaran Porkot 2010 &#124; Arsip Harian Sumut Pos &#124; 66695 |publisher=Hariansumutpos.com |date=2010-11-20 |accessdate=2011-10-30}}</ref> Kecamatan Medan kota menjuarai porkot ini.<ref name="medanbisnisdaily1"/>
 
Porkot 2011 dilaksanakan tanggal 15-22 Oktober 2011 mempertandingkan 33 cabang olahraga.<ref name="konimedanporkot3">{{cite web|author=Lukmanul Hakim |url=http://www.koni-medan.org/berita-158-kota-medan-siap-gelar-porkot-2011-dibuka-dengan-tarian-massal.html |title=Selamat Datang di Situs Resmi Koni Medan |publisher=Koni-medan.org |date=2011-10-22 |accessdate=2011-10-30}}</ref> Kecamatan Medan Kota menjuarai Porkot ini dengan kecamatan Medan Helvetia berada di peringkat kedua dan kecamatan Medan Denai berada di peringkat ketiga.<ref>{{cite news|title = Medan Kota Tetap Juara Porkot Medan 2011|date = 2011-10-26|url = http://www.koni-medan.org/berita-162-medan-kota-tetap-juara--porkot-medan-2011.html|work = KONI Medan|accessdate = 2011-10-30}}</ref><ref>{{cite web|author=Lukmanul Hakim |url=http://www.koni-medan.org/berita-159-jadwal-pertandingan.html |title=Selamat Datang di Situs Resmi Koni Medan |publisher=Koni-medan.org |date=2011-10-22 |accessdate=2011-10-30}}</ref><ref>{{cite web|author=Freddie Chandra S.Kom |url=http://www.analisadaily.com/news/read/2011/10/23/18397/medan_kota_pertahankan_gelar_juara_umum_porkot/#.Tq0d-WVl_Kc |title=Medan Kota Pertahankan Gelar Juara Umum Porkot - Harian Analisa |publisher=Analisadaily.com |date= |accessdate=2011-10-30}}</ref>
Baris 884 ⟶ 759:
# {{flagcountry|Turki}}
 
== Kota Kembarkembar ==
{| class="wikitable" "text-align:left;font-size:100%;"|
|-
Baris 904 ⟶ 779:
|}
 
== Tokoh dari Kota Medan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van Ma'amun Al Rashid Perkasa Alam Shah Sultan van Deli TMnr 60038052.jpg|jmplthumb|[[Sultan Ma'moen Al Rasyid|Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah]], Sultan Deli IX ([[1873]]-[[1924]]).]]
Tokoh-tokoh yang lahir di Medan:
* [[Tjong A Fie]], Kapitan dan dermawan Tionghoa pada zaman Hindia Belanda
* [[Peter Alma]], seniman Belanda
* [[Chairil Anwar]], penyair Indonesia
Baris 921 ⟶ 795:
* [[Soegiarto]], [[Daftar Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia|Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia]] di [[Kabinet Indonesia Bersatu]] sebelum Perombakan II
* [[Babs van Wely]], ilustrator Belanda
* [[Gurnam Singh]], atlet pelari
* [[Ruhut Sitompul]], pengacara dan politikus Indonesia
* [[Joko Anwar]], sutradara Indonesia
* [[Lindswell Kwok]], atlet wushu
* [[Hembing Wijayakusuma]], pakar pengobatan tradisional dan akupuntur
* [[Alexander Tedja]], pengusaha
Baris 936 ⟶ 808:
<!-- red link * [[Bernard Willem Jan Verweij]], pemain sepak bola Belanda-->
 
== Lihat Pulapula ==
* [[Daftar Daerah Tingkat II]]
* [[Kesawan, Medan]]
* [[Objek wisata di Kota Medan]]
* [[Daftar sekolah menengah atas swasta di SumatraSumatera Utara]]
* [[Daftar perguruan tinggi swasta di SumatraSumatera Utara]]
 
== SumberReferensi ==
=== Catatan ===
{{notelist}}
 
=== Referensi ===
{{Reflist|colwidth=30em}}
 
=== Daftar Pustakapustaka ===
* {{id}} Suti, Bayo ''Medan Menuju Kota Metropolitan'' (Yayasan Potensi Pengembangan Daerah, Medan, 1979)
 
== Pranala luar ==
<!--Dilarang menambahkan pranala luar ke halaman nonresmi-->
{{commonscat|Medan}}
{{Wikiportal|Indonesia}}
{{commonscat|Medan}}<!--
Dilarang menambahkan pranala luar ke halaman nonresmi
-->
{{wikivoyage|Medan}}
 
* [http://www.seputarwisata.com/daftar-tempat-wisata-di-medan-yang-menarik-untuk-di-kunjungi/ Seputar wisata di Medan] {{id icon}}
 
* [http://www.pemkomedan.go.id/ Situs resmi Pemerintah Kota Medan] {{id icon}}
* [http://www.kotamedan.com/ Situs Pariwisata Sumatera Utara ] {{id icon}}
* [http://medanesia.com/topic/31/sejarah-kota-medan Medanesia - Medan Forum] {{id icon}}
* [http://www.ceritamedan.com/ Portal Komunitas Medan] {{id icon}}
 
{{Wilayah Geografis
Baris 973 ⟶ 848:
{{Topik mengenai Medan}}
{{Ibukota Provinsi di Indonesia}}
{{Kota besar di Indonesia|image=Medan 03-2017Medan20101024.jpg}}
{{Kota Medan}}
{{SumatraSumatera Utara}}
{{Wilayah Metropolitan di Indonesia}}
 
[[Kategori:Kota Medan| ]]
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia|Medan]]
[[Kategori:Kota di SumatraSumatera Utara|Medan]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Medan]]
[[Kategori:Kota Medan| ]]
[[Kategori:Kota Pusaka di Indonesia]]