|quote = Merah darah tercurahtertumpah, putih tulang ditebaskanditebas, kumati demi negeriku.{{efn|Dalam [[bahasa Kaili]], berarti ''MalaiMalei raa mabubu maputimabula buku ratimbe kana kupomate ngataku''.}}
|author = [[Toma iI Dompo|Karanjalembah]]
|source =
}}
Sebagai raja muda Sigi, Karanjalembah bergelar Toma iI Dompo. Ia menentang secara terbuka aturan [[Hindia Belanda]] tentang [[Plakat Pendek]] (''Koerte Varklaring''), yang berisi pengakuan raja-raja di Nusantara untuk mengakui kekuasaan mereka atas wilayahnya. Sifat tegas dan keras kepala yang dimiliki Karanjalembah membuat pihak Hindia Belanda mencari cara lain. Belanda memfitnahnya dengan tuduhan mencuri seekor kuda kesayangan seorang bangsawan Belanda. Perangkap ini sengaja dipasang untuk menangkapnya sebagai panglima perang, sebab ialah penghalang utama bagi pihak Belanda dalam rangka memuluskan rencana mereka untuk menguasai Lembah Kaili.<ref name=METROSUL31102017>{{cite web|last={{aut|Rizal}}|first=Syamsu|url=http://www.metrosulawesi.com/article/mengenal-perjuangan-raja-sigi-karanjalembah|title=Mengenal Perjuangan Raja Sigi Karanjalembah|date=13 Oktober 2014|access-date=31 Oktober 2017}}</ref>