Sentimen anti-Malaysia di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 12:
Walaupun status wilayah [[Sarawak]] dan [[Sabah]] sampai sekarang masih tercatat pada daftar [[Dewan Keamanan PBB]] masih sebagai wilayah yang belum tuntas melakukan [[:en:United Nations list of Non-Self-Governing Territories|dekokonial]]
,<ref>[http://www.un.org/Depts/dpi/decolonization/trust2.htm#uk United Nations list of Non-Self-Governing Territories, '''North Borneo and Sarawak''']</ref> semenjak kejatuhan rezim Sukarno, presiden pengganti Indonesia, [[Suharto]], segera menggantikan politik konfrontasi dengan politik pemberdayaan bagi rakyat [[Malaya]] yakni dengan mengirimkan tenaga-tenaga pelatihan bagi peningkatan sumber daya manusia di [[Malaya]] serta menjalin hubungan baik dengan Malaysia dan Singapura. Walaupun demikian, peristiwa pembentukan [[Federasi Malaysia]] tidak pernah hilang dalam ingatan kolektif bangsa Indonesia, akan tetapi oleh karena konfrontasi itu lebih pada wilayah politik maka hubungan sosial budaya antara rakyat kedua negara pada saat konfrontasi hingga sekarang tetap berjalan dengan baik.
== Sentimen anti-Malaysia abad ke-21 ==
|