Widji Thukul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rosyidcdk (bicara | kontrib)
Karya: Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rosyidcdk (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
Thukul, begitu sapaan akrabnya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia lahir dari keluarga Katolik dengan keadaan ekonomi sederhana. Ayahnya adalah seorang penarik [[becak]], sementara ibunya terkadang menjual ayam bumbu untuk membantu perekonomian [[keluarga]].<ref name="Tempo">Tempo; ''Edisi Khusus: Tragedi Mei 1998-2013'', Jakarta: Tempo, 2013</ref>
 
Thukul Mulai menulis [[puisi]] sejak SD, dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok [[Teater Jagat]], ia pernah [[pengamen|ngamen]] puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, menjadi [[calo]] karcis [[bioskop]], dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel. Pada [[Oktober]] 1989, Thukul menikah dengan istrinya Siti Dyah Sujirah alias Sipon yang saat itu berprofesi sebagai [[buruh]].<ref>http://www.mesias.8k.com/wijithukul.htm</ref>. Tak lama semenjak pernikahannya, Pasangan Thukul-Sipon dikaruniai anak pertama bernama Fitri Nganthi Wani, kemudian pada tanggal 22 [[Desember]] 1993 anak kedua mereka lahir yang diberi nama Fajar Merah.<ref name="Tempo">http://www.tokohindonesia.com/aneka/penghargaan/yap-thiam-hien/2002%20wiji%20thukul/index.shtml</ref>
 
== Pendidikan ==