Arsitektur tradisional Nusa Tenggara Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rofinus EL (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Rofinus EL (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
Tiang kayu bulat serta kuat melambangkan laki-laki karena tenaganya, tanah yang menjadi lantai rumah rata dan bulat melambangkan kelurusan hati. Di tengah rumah terdapat tungku untuk memasak dan juga menghangatkan ruangan pada musim dingin, sedangkan asap api dapat mengawetkan bahan makanan yang tersimpan di loteng. Ruangan untuk tidur dibagi menjadi kamar tidur untuk orang tua atau ''mala tupamnasi'', dan ruang tidur untuk anak gadis dinamakan ''halli ana''<ref name=":0" />.
Di depan rumah terdapat kayu bercagak tiga dan batu tempat meletakkan sesajian untuk nenek moyang, Di dalam rumah dan
Orang [[Suku Atoni|suku Dawan]] mempunyai tempat pemujaan ''Ume Le'o''' sebagai upacara khusus bagi keluarga memohon kesuburan dan kebahagiaan kepada Tuhan. ''Ume Musu'' tempat panglima perang, dukun perang, atau kepala adat mengadakan upacara sebelum dan sesudah melakukan peperangan, dan ''Ume Mnasi'' adalah tempat menyimpan benda suci atau ''nono'' yaitu benda pusaka nenek moyang yang dianggap keramat<ref name=":0" />.
|