Rumbia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kresna Rahayu (bicara | kontrib)
Tambah Gambar
Kresna Rahayu (bicara | kontrib)
Tabel produk utama
Baris 73:
Prospek pasar sagu sebenarnya cukup baik. Permintaan terus meningkat baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Secara nasional permintaan diperkirakan mencapai ± 300.000 ton. Permintaan dalam negeri meningkat seiring dengan perkembangan industri makanan, farmasi dan lainnya. Pasar ekspor yang potensial yaitu Jepang, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Thailand dan Singapura<ref name=":7" />.
 
<p align="justify">Persyaratan tertentu diperlukan untuk memenuhi permintaan pati sagu. Di Indonesia, standar mutu pati sagu dituangkan dalam SNI 01-3729-1995, berikut rinciannya.</p>
<p align="justify">Persyaratan tertentu diperlukan untuk memenuhi permintaan pati sagu. Di Indonesia, standar mutu pati sagu dituangkan dalam SNI 01-3729-1995. Penerapan SNI tersebut dimaksudkan untuk pengaturan pasar domestik. Standar mutu yang tersedia, seyogyanya dapat diterima oleh berbagai pelaku pasar. Namun di dalam SNI ada beberapa atribut mutu pati sagu yang dianggap penting tetapi belum dicantumkan. Atribut yang dimaksud antara lain adalah warna, kekentalan dan tingkat kehalusannya. Warna, kekentalan dan kehalusan termasuk sifat pati yang menentukan kegunaannya lebih lanjut. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji beberapa standar mutu pati sagu dan melihat peluang penambahan atribut mutu warna, kekentalan dan kehalusan di dalam SNI. Oleh karena itu, standar mutu idealnya memuat atribut-atribut mutu yang dapat mewakili kualitas pati<ref name=":7" />.</p>
{| class="wikitable"
|+Tabel 1. Syarat Mutu Tepung (Pati) Sagu
!No.
!Kriteria Uji
!Satuan
!Persyaratan
|-
|1
1.1
 
1.2
 
1.3
|Keadaan:
Bau
 
Warna
 
Rasa
|<nowiki>-</nowiki>
 
-
 
-
|Normal
 
Normal
 
Normal
|-
|2
|Benda asing
| -
|Tidak boleh ada
|-
|3
|Serangga (dalam segala bentuk stadia dan potongan-potongannya)
| -
|Tidak boleh ada
|-
|4
|Jenis pati lain selain pati sagu
| -
|Tidak boleh ada
|-
|5
|Air
|% (b/b)
|Maks. 13
|-
|6
|Abu
|% (b/b)
|Maks. 0,5
|-
|7
|Serat kasar
|% (b/b)
|Maks. 0,1
|-
|8
|Derajat asam
|ml NaOH
|Maks. 4
|-
|9
|SO<sub>2</sub>
|1 N/100 gr
|Maks. 30
|-
|10
|Bahan tambahan makanan (bahan pemutih)
|mg/kg
|Sesuai SNI 01-0222-1995
|-
|11
|Kehalusan, lolos ayakan 100 mesh
|% (b/b)
|Min. 95
|-
|12
12.1
 
12.2
 
12.3
 
12.4
|Cemaran logam :
Timbal (Pb)
 
Tembaga (Cu)
 
Seng (Zn)
 
Raksa (Hg)
|mg/kg
 
mg/kg
 
mg/kg
 
mg/kg
|Maks. 1,0
 
Maks. 10,0
 
Maks. 40,0
 
Maks. 0,05
|-
|13
|Cemaran Arsen (As)
|mg/kg
|Maks. 0,5
|-
|14
14.1
 
14.2
 
14.3
|Cemaran mikroba :
Angka lempengan total
 
''Escherichia coli''
 
Kapang
|koloni/g
 
APM/g
 
koloni
|Maks. 10<sup>6</sup>
 
Maks. 10
 
Maks. 10<sup>4</sup>
|}
<p align="justify">Penerapan SNI tersebut dimaksudkan untuk pengaturan pasar domestik. Standar mutu yang tersedia, seyogyanya dapat diterima oleh berbagai pelaku pasar. Namun di dalam SNI ada beberapa atribut mutu pati sagu yang dianggap penting tetapi belum dicantumkan. Atribut yang dimaksud antara lain adalah warna, kekentalan dan tingkat kehalusannya. Warna, kekentalan dan kehalusan termasuk sifat pati yang menentukan kegunaannya lebih lanjut. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji beberapa standar mutu pati sagu dan melihat peluang penambahan atribut mutu warna, kekentalan dan kehalusan di dalam SNI. Oleh karena itu, standar mutu idealnya memuat atribut-atribut mutu yang dapat mewakili kualitas pati<ref name=":7" />.</p>
 
== Produk Sekunder ==