Bima Haria Wibisana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 38:
}}
Dr. Ir. '''Bima Haria Wibisana''', MSIS, adalah birokrat yang lahir di [[Jakarta]] pada tanggal 19 Juli 1961. Saat ini
== Biografi ==
Bima putra pertama dari 6 bersaudara. Ayahnya, alm. Drs. Wik Djatmika, SH, MSi, adalah seorang pensiunan polisi dengan jabatan terakhir Irwasum Polri. Ibunya, almh. Dra. Sumarti Tjakrawerdaya, adalah seorang pendidik dan aktivis perempuan, yang juga mantan anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR RI]] dari Fraksi Utusan Daerah.
Masa kecil Bima dihabiskan di Papua hingga lulus dari SD Kristus Raja, Jayapura pada tahun 1972. Kemudian mengikuti orangtuanya yang pindah tugas ke Bojonegoro dan menamatkan SMPnya tahun 1975 di sana. Karena seringnya orangtuanya berpindah tugas, Bima memutuskan melanjutkan SMAnya di Yogyakarta dan lulus pada tahun 1979. Bima menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Teknik Mesin ITS Surabaya pada bulan Agustus,1985.
Pada bulan Februari 1986, Bima meneruskan pendidikan di [[Chicago]], Amerika Serikat. Karena masa perkuliahan S2nya di [[DePaul University
Pada tahun 1991, dengan beasiswa OTO Bappenas, Bima melanjutkan pendidikan S3nya di ''Graduate School of Public and international Affairs (GSPIA)'' di [[Universitas Pittsburgh|University of Pittsburgh]]. Ditemani istrinya, Dr. Ir. Sri Yanti, MPM, yang saat itu sedang mengambil S2 dalam bidang ''Public Management'' di ''Heinz School of Public Policy and Administration'', di [[Carnegie Mellon University]]. Dua anak perempuannya lahir di kota [[Pittsburgh]], Adella Faiqa Ranitria (1993) dan Edwina Leila Safiranti (1996). Pada awal tahun 1996, Bima menyelesaikan PhDnya dalam bidang Administrasi dan Kebijakan Publik.
Sekembalinya dari Amerika, Bima meneruskan pekerjaannya di Bappenas serta mengajar di MPKP, [[Universitas Indonesia]]. Pada tahun 1998, di era pemerintahan Presiden
Ketika Tsunami menerpa Aceh pada tahun 2004, Bima diberikan amanah sebagai Deputi Bidang Kelembagaan BRR Aceh-Nias dan dilantik di Istana Negara oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Setelah itu, Bima kemudian ditugaskan menjadi Staf Ahli Bidang Pengembangan Kebijakan. Tugas ini diembannya hingga pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh berakhir pada tahun 2009. Pada tahun 2010, bersama [[Agus Rahardjo]], Bima ditugaskan membantu [[Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah|LKPP]] dan dilantik oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas [[Armida Alisjahbana|Prof. Dr. Armida Alisjahbana]] sebagai Deputi Bidang Pengembangan SDM, dan kemudian menjadi Deputi Pengembangan Sistem Informasi dan Monev. Dalam kapasitas ini Bima memimpin sebuah tim untuk membangun ''Electronic Procurement'' dan ''e-Catalog''. Pada tahun 2012, E-Proc dan e-Catalog ini meraih penghargaan tertinggi ''FutureGov Award'' di Chiang Mai, Thailand dalam kategori ''Technology Leadership.''
Pada awal tahun 2013, Bima dipromosikan dan dilantik oleh Menpan-RB [[Azwar Abubakar|Dr. Azwar Abubakar]] menjadi Wakil Kepala BKN, dan pada bulan Mei, 2015, Bima dilantik oleh Menpan-RB Prof Dr. [[Yuddy Chrisnandi]] untuk menjalankan amanah sebagai Kepala BKN. Tugas yang penuh dengan tantangan dan masih diembannya hingga saat ini. Di BKN inilah, pada tahun 2014 Bima memperkenalkan penggunaan CAT sebagai intrumen dalam seleksi
== Riwayat Pendidikan ==
|