Upacara Wetonan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 73:
Sebelum makan bersama orang yang dibuatkan ''slametan weton'' harus memakan ''jenang'' putih agar diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Baru kemudian setelah itu semua anggota keluarga makan secara bersama-sama.
'''Makanan Wajib'''
Setiap tradisi ''slametan'' khususnya bagi masyarakat Jawa akan menggunakan makanan-makanan maupun sesaji yang dibuat sebagai salah satu unsur dalam melakukan ''slametan''. Begitu pula dengan ''slametan weton'' terdapat dua jenis makanan yang harus ada yaitu :
# '''Tumpeng'''
Bagi orang Jawa ''tumpeng'' merupakan suatu hal yang ''sakral''. Hampir semua ''slametan'' pada masyarakat Jawa menggunakan ''tumpeng.'' Menurut Sainem (Wawancara, 2 Desember 2015):
''“tumpeng kwi dadi puser’e, keleman karo bothok pelase ditata muteri tumpeng kanggo njaluk pitulungane sing kuasa sing gae urip”''
Nasi ''tumpeng'' putih yang melambangkan sebagai pusat dari semua energi dan di sekeliling ''tumpeng'' ini terdapat sayuran dan ''bothok pelas'' yang memenuhi atau melingkari ''tumpeng''. Sayuran ini melambangkan harapan untuk mendapat ''pitulungan'' (pertolongan) Tuhan, selain itu agar do’a yang dipanjatkan tidak terputus, seperti do’a panjang rejeki, panjang umur, dan panjang akal atau pintar.
'''b. Jenang'''
Bahan kedua yang digunakan adalah dua buah ''jenang'' merah dan putih. Menurut Sainem (Wawancara, 2 Desember 2015) bahwa:
''“jenange iku ono loro, siji diarani jenang pethak utowo lanang, lan sijine jenang abrit utowo wedok”''
''Jenang'' terdiri dari dua, pertama ''jenang pethak'' atau putih yang melambangkan seorang laki-laki, sementara ''jenang abrit'' atau merah yang melambangkan seorang perempuan. Hal ini juga mengingatkan akan proses kelahiran kita yaitu menyatunya bapak dan ibu yang dilambangkan dalam bentuk ''jenang'' putih (bapak) dan merah (ibu).
Begitu pula menurut Kangjeng Pangeran Harya Tjakraningrat (1980:37) bahwa :
''“jenang abang, yaiku beras kajenang digulani jawa, (gula klapa).''
''Jenang putih, yaiku beras kajenang disanteni”''
''Jenang'' merah adalah beras yang dibuat bubur lalu diberi gula merah atau gula Jawa sedangkan ''jenang'' putih adalah beras yang dibuat bubur dan diberi santan.
|