Supervisor naskah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Veracious memindahkan halaman SCRIPT SUPERVISOR ke Script supervisor tanpa membuat pengalihan: dekapitalisasi
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 25:
Idealnya, script supervisor harus bergabung dengan sebuah proyek segera setelah skrip siap digunakan untuk pra-produksi. Melibatkan naskah dalam pertemuan paling awal tidak hanya memberi mereka lebih banyak waktu untuk membiasakan diri dengan naskah, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk bekerja dengan sutradara dan kepala masing-masing departemen. Kedua entitas ini merupakan kunci lain yang bertanggung jawab atas pembuatan film, mulai dari pra-produksi sampai paska produksi. Sutradara dan kepala tampilan bertanggung jawab atas tampilan, rasa, dan narasi film. Pertemuan awal antara script supervisor dengan sutradara dan kepala masing-masing departemen dapat membicarakan potensi dari sebuah naskah yang telah selesai dibuat. Naskah potensial pasti akan memberikan banyak inspirasi dan banyak hal pula akan dibicarakan oleh script supervisor bersama dengan sutradara dan kepala dari masing-masing departemen selama proses pra produksi yang menentukan jalannya proses syuting sampai editing nantinya. Pada pertemuan awal, para kepala departemen bersama dengan sutradara dengan script departemen akan membicarakan adaptasi skrip cukup awal untuk mencegah kesalahan yang beresiko menambah modal di kemudian hari.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.premiumbeat.com/blog/what-is-movie-script-supervisor/|title=Industry Insights: The Ins and Outs of Working as a Script Supervisor|last=Stephens|first=Caleb|date=2019-02-26|website=The Beat: A Blog by PremiumBeat|language=en-US|access-date=2019-04-17}}</ref>
 
Di sinilah "pikiran Editor" yang dimiliki oleh pengawas skrip yang baik ikut bermain. Dari bahkan bacaan paling awal dari naskah, mereka harus mampu menyatukan film secara mental atau bisa dikatakan juga dalam imajinasi dan berkonsultasi dengan kru tentang masalah potensial yang mereka perkirakan akan timbul di tengah-tengah proses syuting.  Banyak orang memberi julukan script supervisor sebagai Script Scouts, Nabi dalam proses produksi, sampai dengan Oscar Oracles, karena mereka bisa memperkirakan apa yang akan terjadi hanya melalui naskah selama masa pembacaan bersama. Selama pra-produksi, supervisor skrip akan memecah skrip berdasarkan lokasi, waktu, interior vs ''eksterior'', dan seterusnya, sementara itu dia juga akan mencatat kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan ditimbulkan selama proses syuting nantinya berdasarkan pemecahan skrip tersebut. dia terus melakukannya secara berkesinambungan, bahkan ketika proses syuting dilakukan dan mendadak ada sebuah perubahan karakter atau tidak dalam dan selama pembuatan film. Supervisor script harus berbuat, bertindak, dan membuat keputusan yang cepat dan tepat ketika muncul ‘ramalan’ buruk yang terjadi karena adanya kejanggalan di beberapa sisi alur cerita.<ref name=":2" />
 
Skill yang sangat berharga yang dibawa oleh skrip berpengalaman ke produksi adalah memperkirakan waktu tayang untuk adegan, halaman, dan keseluruhan film. Meskipun aturan satu halaman per menit sudah dikenal luas, ada banyak faktor yang tidak dapat Anda pertanggungjawabkan secara sederhana. Pengawas skrip akan mengatur waktu skrip dalam beberapa lintasan dan kemudian rata-rata waktu untuk setiap adegan. Script Supervisor terbaik tahu bagaimana menjelaskan faktor-faktor tersebut di luar kepala seperti gaya sutradara.  Semakin akurat prediksi ini, semakin baik. Bersama dengan semua rincian dan catatan lainnya, penyelia skrip menggunakan prediksi waktu mereka ketika bekerja dengan asisten direktur untuk membuat jadwal, daftar foto, dan bahan-bahan penting lainnya untuk pengambilan gambar. Saat proses produksi mendekati waktunya, tidak akan ada orang di kru dengan pemahaman yang lebih baik terhadap skrip dan tantangan yang dibawanya kecuali script supervisor. Berbekal catatan, pewaktuan, gangguan, dan visi mental yang baik dari film tersebut, supervisor script menjadi salah satu aset paling berharga untuk produksi.<ref name=":2" />
Baris 43:
 
== Kontroversi Script Supervisor di Hollywood ==
Selebriti Hollywood mendukung orang-orang yang membuat produksi film berjalan. Akan tetapi, belum lama ini ada petisi yang menyerukan penghapusan "kesenjangan upah yang mengerikan" untuk profesi industri seperti script supervisor dan koordinator departemen seni, yang secara historis didominasi oleh perempuan. Ava DuVernay, Sterling K. Brown, Jane Fonda, Alfred Molina, Mandy Moore, Lily Tomlin, John C. Reilly, dan Martin Sheen adalah selebritas yang mendukung petisi, yang juga didukung oleh American Civil Liberties Union (ACLU). Petisi ini terjadi setelah sebuah studi baru-baru ini diluncurkan oleh IATSE Local 871, sebuah serikat yang mewakili lebih dari 2.500 karyawan produksi, menemukan bahwa beberapa departemen atau keahlian di bidang khusus seperti script supervisor dan koordinator departemen seni yang didominasi perempuan rata-rata mendapatkan penghasilan ribuan dolar lebih sedikit dibandingkan pria yang bekerja di bidang yang sama. Studi yang diterbitkan oleh Working Ideal yang merupakan sebuah perusahaan konsultan yang berspesialisasi dalam audit ekuitas gaji, menyimpulkan bahwa kesenjangan upah ini berpotensi melanggar undang-undang California, yang menyatakan bahwa pengusaha tidak dapat membayar perempuan lebih rendah daripada membayar laki-laki untuk pekerjaan yang pada dasarnya serupa.<ref name=":3">https://qz.com/work/1374722/ava-duvernay-sterling-k-brown-and-john-c-reilly-sign-a-petition-to-fix-hollywoods-wage-gap/</ref>
 
Disebutkan dalam hasil studi itu bahwa script supervisor atau pengawas naskah — profesi yang kira-kira 90 persennya adalah perempuan,— menghasilkan sekitar $ 2.500 per minggu di seluruh produksi TV dan film. Sedangkan Asisten direktur pertama yang 80 persennya pria memperoleh penghasilan dua kali lipat dari mereka. Belum lagi asisten direktur kedua yang 65 persen pria menghasilkan antara $ 3.000 dan $ 4.000 per minggu. Penelitian itu mencatat pengawas Script sering kali adalah wanita yang awalnya bekerja sebagai asisten dan stenografer Direktur—yang dijabat oleh seorang pria. Kerap kali muncul Istilah kuno seperti 'skrip gadis' dan 'gadis kontinuitas' mungkin tidak lagi digunakan tetapi julukan 'skrip' masih ada - dan Skrip Supervisor tetap perempuan. Selain itu, penelitian ini berpendapat bahwa koordinator produksi, profesi lain yang didominasi wanita, melakukan fungsi yang sama sebagai asisten direktur, tetapi jika profesi ini dijabat oleh seorang pria, mereka akan tetap mendapatkan penghasilan lebih banyak daripada pria. Bahkan pria lebih cepat memiliki status lebih tinggi dan memiliki jalur lebih cepat ke manajemen produksi.<ref name=":3" />