Gereja Bethel Tabernakel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Handakatomy (bicara | kontrib) Tambah paragraf |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 75:
Kongregasional, yang menunjukan jemaat GBT setempat berdiri secara otonom penuh. Ini merupakan ciri pemerintahan gereja mula-mula di zaman Kisah Para Rasul. Episkopalian, yang menunjukan di mana jemaat GBT setempat yang otonom itu, pemerintahan dan pelayan dikendalikan oleh pendeta atau gembala sidang. Fungsi tua-tua disini adalah pembantu pendeta.
Jadi, kesimpulan GBT ialah jemaat kongregasional semi episkopalian. Ada pula jemaat GBT setempat yang diatur penuh oleh seorang Ketua majelis gereja. Hal ini bisa terjadi jika ada beberapa hal di mana gembala sidang berhalangan dalam melaksanakan tugasnya. Tetapi, saat ini hampir semua jemaat GBT diatur penuh oleh gembala sidang yang dibantu oleh para tua-tua dan pengerja-pengerja gereja.
Baris 123:
Pada dasawarsa ini pula, PHU GBT menerbitkan majalah intern yang bernama SHEKINA di Malang, sedangkan PKMT menerbitkan majalah “HIKMAT”. Kedua majalah berguna sekali dan membantu pertumbuhan pengetahuan para pelayan dan juga anggota jemaat. Namun, kehadiran majalah SHEKINA tidak berlangsung lama. Sedangkan majalah HIKMAT tetap terbit hingga kini, dan pengelolaannya dilaksanakan oleh PKMT. Bobot majalah HIKMAT ini semakin bertambah, baik dari segi isi maupun fisik. Pengelolaan majalah HIKMAT, ditangani oleh Pdt. Dr. Philipus Budiprayitno, Purwokerto.
Di akhir dasawarsa yang pertama ini, PHU Badan Persekutuan GBT kembali mencetak ulang buku nyanyian ”Tabernakel Glori” dalam edisi revisi.
'''Perkembangan Gereja Beth-El Tabernakel Pada Dasawarsa II (1967-1977)'''
Jemaat Gereja Beth-El Tabernakel pada periode ini mulai mendirikan gedung gereja permanen di berbagai kota besar seperti di Surabaya, Bandung, Jakarta, Semarang, Cirebon, Jember, Madiun, Makasar, Banjarmasin, Ternate, Tanah Toraja, dan lain-lain. Jemaat-jemaat baru mulai bermunculan di berbagai tempat. Cukup banyak pula pos PI (Pekabaran Injil) yang didirikan oleh Hamba-hamba Tuhan, termasuk jemaat yang didirikan untuk Tuhan oleh para lulusan kursus Alkitab yang diselenggarakan di sejumlah tempat.
Baris 146:
Pada perjalanan sepuluh tahun yang kedua ini, Badan Persckutuan GBT menyelenggarakan beberapa kali Kongres. Kala itu, Kongres diselenggarakan tiap 2 (dua) tahun sekali. Di Bandung, Kongres V digelar tanggal 1-6 Agustus 1967. Dua tahun kemudian, tepatnya tanggal 8-12 Oktober 1969, Kongres Besar VII berlangsung di Surabaya. Dua tahun lagi, Kongres Besar VIII bertempat di Lawang, yaitu Sekolah Alkitab Tabernakel Lawang. Kongres ini berlangsung 6 enam hari, tanggal 5-10 Oktober 1971. Dua kali Kongres berikutnya, yaitu Kongres IX (28-31 Agustus 1973) dan Kongres X (27-31 Agustus 1975) juga diadakan di tempat yang sama, yaitu di Lawang.
Dalam perkembangannya di dasawarsa yang kedua ini Badan Persekutuan GBT tidaklah terlepas dari hambatan dan cobaan. Seorang pendeta senior keluar dari Badan Persekutuan GBT dan tindakannya ini diikuti dengan keluarnya puluhan pendeta dan jemaat di Tana Toraja serta di Jawa. Mereka bergabung dalan sinode GPT. Oleh GBT hal ini tidaklah dianggap sebagai perpecahan melainkan tetaplah dianggap sebagai perkembangan gereja Tuhan.
Baris 186:
* [http://www.gbtkaosmg.com Website GBT KAO Semarang]
* [http://www.gbtkrd.com/ Website Gereja Bethel Tabernakel (GBT) Kristus Raja Damai Surabaya]
* [http://www.gbtkristuspelepas.org/ Website GBT Kristus Pelepas Malang]
{{Portal|Kristen}}
|