Janger Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dewi2020 (bicara | kontrib)
k tambahan isi
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Janger Banyuwangi''' yang juga disebut teater Banyuwangi merupakan sebuah kesenian rakyat asal [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwang]]<nowiki/>i yang memadukan tarian, kostum dan [[gamelan Bali]] dengan kisah rakyat Jawa<ref name=":0">{{Cite web|url=http://mahligai-indonesia.com/ragam-budaya/tradisi-nusantara/eksistensi-janger-banyuwangi-dari-masa-ke-masa-6154|title=Eksistensi Janger Banyuwangi dari Masa ke Masa|last=elsa|date=2018-01-09|website=Mahligai Indonesia|language=en-US|access-date=2019-04-26}}</ref>. Cerita yang umumnya dipertunjukkan di antaranya "[[Ande Ande Lumut|Ande-ande Lumu]]<nowiki/>t", "[[Cindelaras|Cinde Laras]]", "Minakjinggo Mati", "[[Damar Wulan|Damarwulan]] Ngenger", "Damarwulan Ngarit", "[[Sri Tanjung]]", cerita bernafaskan Islam, dan sebagainya<ref name=":1">https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=200</ref>.
 
Kesenian daerah ini terbilang unik karena bahasa yang digunakan dalam pertunjukkan ini adalah [[bahasa Jawa]] dan bahasa daerah Banyuwangi, yaitu bahasa Using atau bahasa Osing<ref name=":0" />. Oleh karena kesenian daerahnya yang terbilang khas maka Janger Banyuwangi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Ditjen Kebudayaan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya<ref name=":2">{{Cite web|url=https://kbr.id/berita/nasional/08-2018/seni_janger_banyuwangi_diganjar_status_warisan_budaya_/96809.html|title=Seni Janger Banyuwangi Diganjar Status Warisan Budaya|last=Radio|first=Kantor Berita|website=kbr.id|language=id|access-date=2019-04-26}}</ref>. Kesenian tradisional ini saat ini diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia<ref name=":2" />.
 
== Sejarah ==
Janger Banyuwangi konon diciptakan oleh seorang pedagang sapi yang juga pengemar kesenian daerah bernama Mbah Darji pada abad ke-20<ref name=":3" />. Ia berasal dari Dukuh Klembon yang masuk daerah [[Singonegaran, Banyuwangi, Banyuwangi|Singonegaraan]], Banyuwangi<ref name=":1" />. Sebagai seorang pedagang ia sering bepergian dari Banyuwangi menuju Bali.Ia mengagumi budaya [[Bali]] dan menyukai kesenian teater Arja<ref name=":0" /><ref name=":1" />. Ia lantas berkenalan dengan seniman musik bernama Singobali di [[Penganjuran, Banyuwangi, Banyuwangi|Penganjuran]]<ref name=":0" /><ref name=":1" />. Dari minat dan perkenalannya dengan seniman daerah itu maka ia menggagas ide untuk mengombinasikan Teater Ande-Ande Lumut dengan tarian dan gamelan Bali, dengan tetap menggunakan bahasa daerah setempat<ref name=":0" /><ref name=":1" />.
 
Teater Banyuwangi alias Janger Banyuwangi ini kemudian populer. Ada banyak grup teater yang kemudian memertunjukkan kesenian ini. Popularitasnya kemudian keluar hingga ke daerah sekitar Banyuwangi. Hal ini terbukti dengan adanya grup Janger Banyuwangi di daerah [[Kota Malang|Malang]], yaitu Klojen dan Samaan pada tahun 1950-an<ref name=":0" />. Selain sebagai media hiburan, banyak juga pejuang yang menggunakan kedok seniman teater ini untuk menutupi kecurigaan prajurit Belanda dan mata-matanya pada masa pergerakan<ref name=":0" />. Pada saat ini Janger Banyuwangi selain sebagai media hiburan juga menjadi media sosialisasi seperti edukasi bencana dan menjaga persatuan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia<ref name=":3" /><ref>{{Cite web|url=https://www.banyuwangikab.go.id/berita-daerah/edukasi-bencana-digelar-lewat-kesenian-janger-banyuwangi.html|title=Edukasi Bencana Digelar lewat Kesenian Janger Banyuwangi|website=www.banyuwangikab.go.id|access-date=2019-04-26}}</ref>
 
== Bentuk Pertunjukan ==
Seperti halnya pertunjukan teater maka di dalam pertunjukan ini ada kisah yang disampaikan, musik dari gamelan Bali, dan juga tari-tarian. Biasanya juga ada bagian lawakannya. Unsur yang diserap dari budaya Bali berupa bentuk gerak, busana pemain, musik pengiring bersama dengan teknik tabuhnya<ref name=":3">{{Cite web|url=https://budaya-indonesia.org/Janger-Banyuwangi|title=Janger Banyuwangi » Perpustakaan Digital Budaya Indonesia|website=budaya-indonesia.org|access-date=2019-04-26}}</ref>. Gong Kebyar Bali sangat memberikan corak pada pertunjukan ini<ref name=":3" />. Unsur Jawa dalam Janger Banyuwangi adalah gaya panggung, dialog, dan tembang yang digunakan<ref name=":3" />. Bahasa yang digunakan para pemain adalah bahasa Jawa seperti pada pertunjukan ketoprak<ref name=":1" />. Sedangkan unsur lokal yaitu Banyuwangi dapat dilihat dari cerita yang diadopsi, tari-tarian, dan lagu daerah. Bahasa Osing juga digunakan pada bagian tertentu seperti pada saat bagian komedi dan pisowanan, yaitu bagian ratu untuk menyanyi dan menari<ref name=":3" />.
 
Bagian pembuka umumnya adalah tarian khas Bali seperti [[Tari Pendet|Pendet]] dan [[Legong]] atau tarian khas Banyuwangi seperti [[Jaran Goyang]] dan Jejer Gandrung<ref name=":1" />. Kostumnya disesuaikan dengan cerita yang disampaikan<ref name=":1" />. Apabila ceritanya mengandung tokoh bangsawan maka mereka mengenakan busana khas Bali, para perempuannya menggunakan busana Bali yang dimodifikasi, sedangkan rakyat jelata menggunakan busana khas [[Jawa]]<ref name=":1" />.
 
== Referensi ==