Huma Talun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
'''''Nukuh,''''' merupakan kegiatan ketiga dari runtuyan kegiatan mengolah ladang. Nukuh berasal dari bahasa Sunda yang berarti menebang pohon. Tujuan dari kegiatan ini yaitu, menebang pohon agar sinar matahari bisa memberi asupan untuk tanaman yang akan ditanam. Ketua yag memimpin kegiatan ini adalah puun. Persiapan yang dilakukan yiatu menyiapkan golok dan sesajen. Sesajen yang harus disiapkan berupa telur ayam, pisau kecil, nasi ''congcot,'' kain kafan, dan kemenyan. Sesajen ini diletakan di sudut huma, lalu puun membacakan mantera. Setelah puun selesai membacakan mantera, masyarakat Baduy lalu memulai untuk menebang pohon dengan golok yang telah dipersiapkan.
 
'''''Ngahuru,''''' berasal dari bahasa Sunda yang memiliki arti membakar. Sampah dari hasil memotong pohon dan rumput dibakar. Pelaksanaan pembakaran dilaksanakan apabila pohon dan ranting sudah kering. Bila dihitung dari kegiatan ''Nukuh'' sekitar 15 hari setelah itu. Kegiatan ini dipimpin oleh puun. Proses awal Ngahuru yaitu pembacaan mantera oleh di sudut huma oleh puun. Setelah pembacaan mantera, ranting dan pohon dibakar.
 
'''''Ngaseuk''','' adalah penanam benih padi. Pada bagian ini pelaksanaan dilaksanakan di ''leuit'' atau tempat penyimpanan padi. ''Ngaseuk'' dilakukan di sore hari. Persiapan yang dilakukan yaitu membuat sesajen. Isiya berupa jeruk nipis, minyak wangi, dan jawer kotok.
 
== Mitos Padi ==