Huma Talun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Dalam mengelola huma, ada beberapa tahapan yang harus secara rinci dilaksanakan secara turun-temurun. Sifatnya tidak boleh dihilangkan, harus secara urut dan tidak boleh diacak. Selalu ada [[Tradisi|upacara adat]] disetiap tahapannya. Hal dasar yang menjadi pantrangan ketika melaksanakan huma yaitu, [[Rokok|merokok]], [[kentut]], [[meludah]], berkata kasar, untuk [[laki-laki]] wajib menggunakan [[iket]] dan [[perempuan]] mengenakan [[kebaya]]. Tahapannya adalah sebagai berikut:
 
'''''Narawas,''''' adalah proses pembukaan [[lahan]] dan suatu tanda bahwa proses huma akan dimulai. ''Narawas'' merupakan kegiatan pembukaan huma yang telah lama ditinggalkan. Kondisi huma pada tahapan narawas''Narawas'' dipenuhi dengan [[rumput]] yang lebat ditambahserta [[pohon]] yang tumbuh sangat besar. Pelaksanaan ''Narawas'' dilaksanakan pada [[bulan Sapar]] atau hari pertama dalam penanggalan [[Baduy|Baduy.]] Waktu pelaksanaan dari pagi hari hingga siang hari, atau sesuai arahan ketua adat ketika musyawarah. Tempat pelaksanaan dilakukan di huma serang. Tempat ini tidak bisa dipindahkan atau diganti. Ketua yang memipin pelaksanaan Narawas disebut ''girang seurat.'' Ketua ini ditetapkan langsung oleh ''puun.'' Pelaksanaan Narawas dimulai dengan pembacaan doa, acara kedua yaitu membersihkan huma yang sudah lama ditinggalkan dengan cara memotong rumput dan ranting pohon yang lebat.
 
'''''Nyacar''','' merupakan kegiatan kedua yang dilaksanakan setelah Narawas. Nyacar berasal dari bahasa Sunda yang berarti ''memotong.'' Kegiatan memotong di sini kelanjutan dari kegiatan membersihkan ladang ditahap awal. Tujuannya agar dahan yang semula panjang, setelah dibersihkan pada tahap ini bisa bersih dan mengering. Sebelum melakukan kegiatan Nyacar, harus mempersiapkan kemenyan dan sesajen karena akan digunakan sebagai media dalam upacara ini.