Rossy Pratiwi Dipoyanti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Prof dr h suwanda sitorus skom mm) dan mengembalikan revisi 14945040 oleh OrophinBot
Baris 123:
=== Karier awal ===
 
Kecintaan Rossy terhadap tenis meja bermula ketika ayahnya, Ali Umar Syechbubakar bermain di halaman rumahnya.<ref name=:'Maestro1' /> Rossy kemudian dikenalkan kepada dunia [[tenis meja]] sejak kelas II SD oleh ayahnya. Dia mengawali karier bermain tenis meja dari perlombaan-perlombaan antarkampung. Saat kelas IV SD dia masuk klub Triple V,{{sfn|TimIndonesia.id 2018, Get to Know}} di sana dia kemudian mengenal [[Diana Wuisan]], salah satu atlet tenis meja legendaris Indonesia. Diana yang melihat Rossy berpotensi besar, lalu mengajak masuk ke klub Persatuan Tenis Meja Sanjaya Gudang Garam di [[Kediri]]. Alumnus Pelatihan Kediri yang diketuai oleh [[Diana Wuisan]] PTM Sanjaya Gudang Garam Kediri Atas dukungan orang tuanya, Rossy kemudian meninggalkan tempat kelahirannya, Bandung karena harus tinggal di asrama Gudang Garam, Kediri hingga lulus SMA (selama sekitar tujuh tahun).{{sfn|Historia.id 2018, Rossy Sang Srikandi}}
 
Di Kediri, Rossy mulai digembleng lewat berbagai kompetisi, termasuk saat akan mengikuti Asian Junior Championship ke-II di [[Nagoya]], [[Jepang]], pada tanggal 1–6 April 1986. Di turnamen itu, tim putri Indonesia hanya sanggup berada di peringkat enam, di bawah [[Taiwan]], Jepang, [[Korea Utara]], [[Korea Selatan]] dan [[Tiongkok]].{{sfn|Asian Table Tennis Union, Asian Junior Championships}}