Soe Hok Gie: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dikembalikan ke revisi 14109966 oleh 36.80.233.79 (bicara). (TW) Tag: Pembatalan |
||
Baris 39:
Setelah menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di SMA [[Kolese Kanisius]], Soe kuliah di [[Universitas Indonesia]] (UI) dari tahun 1962 sampai 1969; setelah menyelesaikan studi di universitas, ia menjadi dosen di almamaternya sampai kematiannya. Ia selama kurun waktu sebagai mahasiswa menjadi pembangkang aktif, memprotes Presiden [[Sukarno]] dan [[PKI]]. Soe adalah seorang penulis yang produktif, dengan berbagai artikel yang dipublikasikan di koran-koran seperti [[Kompas]], [[Harian Kami]], [[Sinar Harapan]], [[Mahasiswa Indonesia]], dan [[Indonesia Raya]]. Setelah Riri Riza merilis film berjudul Gie pada tahun 2005, artikel-artikelnya disusun oleh Stanley dan Aris Santoso yang diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan oleh penerbit GagasMedia.
Sebagai seorang pendukung hidup yang dekat dengan alam, Soe seperti dikutip [[Walt Whitman]] dalam buku hariannya: "Sekarang aku melihat rahasia pembuatan orang terbaik itu adalah untuk tumbuh di udara terbuka dan untuk makan dan tidur dengan bumi." Pada tahun 1965, Soe membantu mendirikan [[Mapala UI]], organisasi lingkungan di kalangan mahasiswa. Dia menikmati kegiatan hiking, dan meninggal karena menghirup gas beracun saat mendaki gunung berapi [[Gunung Semeru|Semeru]] sehari sebelum ulang tahun ke 27. Dia meninggal bersama rekannya, [[Idhan Dhanvantari Lubis]]. Dia dimakamkan di tempat yang sekarang menjadi
Soe pernah menulis dalam buku hariannya:{{quote|''"Test Seorang filsuf Yunani pernah menulis ... nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tetapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda."''}}
Baris 45:
Pernyataan Soe serupa dengan komentar [[Friedrich Nietzsche]], kepada seorang filsuf Yunani.
Buku hariannya diterbitkan pada tahun 1983, dengan judul ''[[Catatan Seorang Demonstran]]'' yang berisi opini dan pengalamannya terhadap aksi demokrasi. Soe dalam tesis universitasnya juga diterbitkan, dengan judul ''
Buku harian Soe ini menjadi inspirasi untuk film 2005, berjudul Gie, yang disutradarai oleh [[Riri Riza]] dan dibintangi [[Nicholas Saputra]] sebagai Soe Hok Gie. Soe juga merupakan subjek dari sebuah buku 1997, yang ditulis oleh Dr
Gie dikenal sebagai penulis produktif di beberapa media massa, misalnya [[Kompas]], [[Harian Kami]], [[Sinar Harapan]], [[Mahasiswa Indonesia]], dan [[Indonesia Raya]]. Sekitar 35 karya artikelnya (kira-kira sepertiga dari seluruh karyanya) selama rentang waktu tiga tahun
== Lihat pula ==
Baris 56:
* [[Gie]], film tahun 2005
* [[Daftar aktivis yang hilang di culik]]
== Bibliografi ==
|