Mehmed II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 37:
 
[[Berkas:Hunername accession Mehmed II.jpg|jmpl|kiri|180px|Penobatan Mehmed II, 1451]]
Setelah mengadakan perjanjian damai dengan Kadipaten Karaman di Anatolia pada 1444, Murad yang sebenarnya lebih tertarik dalam masalah agama dan seni daripada politik turun takhta dan menyerahkan kepemimpinan negara kepada MehmedMehmet yang saat itu masih dua belas tahun. Dengan keadaan seperti ini, wazir agung (perdana menteri) saat itu, Çandarlı Halil Pasya, memiliki kendali kuat atas negara. Halil Pasya sendiri berasal dari keluarga Çandarlı, salah satu keluarga paling berpengaruh dalam sejarah Utsmani (selain [[Wangsa Utsmaniyah]] sendiri) yang telah berhasil menciptakan politik dinasti dalam negara. Meski begitu, pengaruhnya tersaingi oleh Syaikh Syamsuddin yang sangat dekat dengan Mehmet.
 
Pada periode pertama masa kekuasaan Mehmet, pihak Utsmani diserang Kerajaan Hongaria yang dipimpin [[János Hunyadi]] yang melanggar gencatan senjata yang tertuang dalam Perjanjian Szeged (1444). Dalam keadaan seperti ini, Mehmet meminta ayahnya untuk kembali naik takhta, tetapi Murad menolak. Sebagai balasan, Mehmet menulis surat, "Bila Ayah adalah sultan, datanglah dan pimpinlah pasukan Ayah. Bila aku adalah sultan, aku memerintahkan Ayah untuk datang dan memimpin pasukanku." Murad kemudian datang dan memimpin pasukan, mengalahkan pasukan gabungan [[Hongaria]]-[[Polandia]] dan [[Wallachia]] yang dipimpin oleh [[Władysław III dari Polandia|Władysław III, Raja Hongaria dan Polandia]]; [[János Hunyadi]], komandan pasukan gabungan Kristen; dan Mircea II, Voivode (Adipati/Pangeran) Wallachia dalam [[Pertempuran Varna]] (1444).