Zakariyya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jasmineaha (bicara | kontrib)
k missing link
Baris 11:
Sudah sejak lama Nabi Zakariya mendambakan seorang anak. Namun keinginannya belum juga terpenuhi walau ia sudah tua.
Suatu hari datanglah janda Imron menyerahkan bayi perempuannya (Maryam) pada Nabi Zakariya untuk diasuh dan dibesarkan sesuai dengan nazarnya. Nabi Zakariya dan para imam Baitul Maqdis terkejut akan hal itu, sebab janda Imron sudah tua dan rasanya tidak mungkin memperoleh anak. Namun setelah mendapat penjelasan dari janda Imron bahwa kehamilannya ialah kehendak Allah SWT, merekapunmereka pun mengerti.
Setelah itu timbul persoalan, siapakah yang berhak mengurus Maryam. Untuk pemecahannya, mereka mengundi dengan melemparkan pena ke air. Barangsiapa yang penanya mengapung, dialah yang berhak mengurus Maryam. Ternyata pena Nabi Zakariya-lah yang mengapung sehingga dia berhak menjadi ayah asuh Maryam. Semua kebutuhan Maryam ditanggung Nabi Zakariya. Namun kemudian rasa sayang Nabi Zakariya pada Maryam berubah menjadi rasa takjub. Suatu hari saat menengok Maryam, dia melihat ada buah-buahan di dekat Maryam, Ada juga buah-buahan yang bukan musimnya. Maryam menjelaskan bahwa semua itu berasal dari [[Allah]].
Baris 25:
Nabi Zakaria, yaitu ayah '''Nabi Yahya''' sadar banyak anggota keluarganya dari [[Bani Israil]] merupakan orang yang tidak beradab dan gemar bermaksiat karena kedangkalan iman mereka. Ia khawatir bila tiba ajal dan tidak mempunyai keturunan yang dapat memimpin kaumnya, sehingga mereka akan semakin merajalela dan sangat mungkin mengadakan perubahan-perubahan di dalam kitab suci [[Taurat]] dan menyalahgunakan hukum agama.
 
Kecemasan itu mengusik pikiran Zakaria, dan ia sedih karena belum juga mempunyai keturunan walau telah berusia 90 tahun. Ia agak terhibur ketika mengasuh Maryam yang dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi rasa sedihnya dan keinginanyakeinginannya untuk memperoleh keturunan timbul kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan di mihrab Maryam. Ia berfikir di dalam hatinya bhawabahwa tidak ada yang mustahil bagi [[Allah]]. Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri dan tidak berdaya. Allah pasti berkuasa memberinya keturunan bila dengan kehendak-Nya walaupun usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.
 
=== Berdoa kepada Allah ===
Pada suatu malam yang telah larut, Zakaria duduk di mihrabnya mengheningkan cipta kepada Allah dan bermunajat serta berdoa dengan khusyuk dan yakin. Dengan suara yang lemah lembut dia berdoa: "Ya Tuhanku, berikanlah aku seorang putera yang akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunankutuntunan ku kepada Bani Isra'il. Aku cemas sepeninggalkusepeninggal ku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan imannya bila aku tinggalkan tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikankumenggantikan ku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, sedang isterikuistri ku adalah seorang perempuan mandul. Namun kekuasaanmu tidak terbatas, dan aku berdoa Engkau berkenan mengkaruniakan seorang anak yang shaleh dan Engkau ridhoi padaku.
 
=== Allah mengabulkan doa Zakaria ===
Baris 41:
# yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
# Ia berkata:”Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku.
# dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawalikumawali sepeninggalkuku sepeninggal ku, sedang isterikuistri ku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,
# yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’kub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku seorang yang diridhai”.
# Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
Baris 56:
Pada masa hidup Isa Al-Masih, para rahib Yahudi masih melanjutkan tugas mereka memimpin upacara kebaktian atau peribadatan di [[Bait Allah]] yang didirikan oleh [[Daud]] (masjid Daud). Ada 24 giliran kebaktian, setiap giliran disebut sesuai dengan nama-nama keturunan Harun. Setiap rahib mendapat giliran bertugas selama seminggu dalam setiap enam bulan. Jadi 24 giliran kebaktian tersebut diselesaikan dalam 24 minggu, dan setahun 48 giliran dalam 48 minggu.
Giliran pertama disebut Jehoiarib yang dimulai hari [[Sabat]] (Sabtu) pada bulan Nisan menurut kalender Yahudi. Bulan Nisan bersamaaanbersamaan dengan musim semi (spring), sedangkan Maaziah merupakan giliran ke-24 atau giliran terakhir pada pertengahan pertama tiap tahun.
Dengan mengetahui pembagian giliran kebaktian agama Yahudi itu, dapat diketahui kapan lahirnya [[Yahya]] bin Zakaria (yang lebih dulu enam bulan dari kelahiran Isa Al-Masih).
Pada saat Zakariya (Zacharias) berada di Bait Allah, malaikat Jibril datang kepadanya menyampaikan kabar gembira tentang anak yang akan lahir dari kandungan isterinyaistri nya. [[Injil Lukas]] 1:5 menyatakan: Pada zaman Herodes, raja negeri Yudea, salah seorang imam namanya [[Zakharia (imam)|Zakaria]], yaitu bagian daripada Abia, dan ia mempunyai seorang isteriistri keturunan Harun, namanya Elisabeth".
Ungkapan "bagian Abia" dalam ayat ini mendapat penjelasan dalam [[Kitab 1 Tawarikh]] 24:10 bahwa Abia atau Abijah adalah giliran ke-8. ini berarti memasuki minggu ke-9 setelah awal bulan pertama, [[Nisan]]. Jadi, Zakaria bertugas antara tanggal 27 [[Iyar]] sampai dengan tanggal 15 [[Sivan]] menurut kalender Yahudi (1 sampai 8 Juni) setelah dihitung dari 6 April tahun 5 SM yang bertepatan dengan [[Sabat]] pada bulan [[Nisan]]. Diketahui bayi biasanya berada dalam kandungan selama 9 bulan 10 hari. Jika diperhitungkan sejak waktu Zakaria menerima kabar gembira tentang kehamilan isterinyaistri nya sampai lahirnya Yahya, akan ditemukan tanggal 27 Maret (1 Nisan) sebagai hari kelahiran Yahya.
 
== Referensi ==