Perang Kemerdekaan Bangladesh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 118:
Menurut ''Asia Times'',<ref>{{cite news|url=http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/GF23Df04.html|publisher=Asia Times|title='Indians are bastards anyway'|last=Debasish Roy Chowdhury|date=2005-06-23}}</ref>
 
<blockquote>Pada pertemuan petinggi militer, [[Yahya Khan]] menyatakan: "Bunuh 3 juta dari mereka dan sisanya akan menyerahmenurut padakepada kita." Pada malam 25 Maret, Tentara Pakistan melancarkan ''Operasi Searchlight'' untuk menghancurkan perlawanan Benggala dengan anggota pelayanan militer Benggala dilucuti dan dibunuh, pelajar dan kaun cendekiawan secara sistematis dibunuh dan pria Benggala yang sehat dan tidak cacat dibawa dan ditembak.</blockquote>
 
Meskipun kekerasan terpusat di ibukota provinsi, [[Dhaka]], proses pembunuhan etnis juga dilakukan di seluruh Bangladesh. Balai [[Universitas Dhaka]] menjadi sasaran. Satu-satunya balai Hindu — Balai Jagannath — dihancurkan oleh Angkatan Darat Pakistan, dan diperkirakan 600 hingga 700 orang tewas dibunuh. Tentara Pakistan membantah adanya pembunuhan di universitas, meskipun [[komisi Hamood-ur-Rehman]] di Pakistan menyatakan bahwa terlalu banyak tentara yang dikirim ke universitas. Fakta mengenai pembantaian di Balai Jagannath dan asrama pelajar Universitas Dhaka terdekat dikuatkan oleh video yang diam-diam direkan oleh Prof. Nurul Ullah dari [[EPUET|Universitas Tekhnik Pakistan Timur]], yang kediamannya secara langsung berseberangan dengan asrama pelajar.<ref name="nurullah">{{cite book