Investree: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vayastra (bicara | kontrib)
Vayastra (bicara | kontrib)
Baris 25:
 
== Ikhtisar ==
Pendirian Investree diprakarsai oleh para profesional di bidang perbankan dan teknologi yang sudah berkarier selama lebih dari 20 tahun. Sebelum membentuk Investree bersama dua rekan lainnya, Co-Founder & Chairwoman Aida Sutanto dan Co-Founder & CEO [https://www.linkedin.com/in/adrian-a-gunadi-89662a20 Adrian Gunadi] telah menjabat posisi krusial di bank nasional dan internasional; Aida dengan posisi terakhir sebagai Executive Vice President Bank CIMB Niaga, sementara Adrian sebagai Managing Director - Retail Banking Bank Muamalat.<ref name="About Us"/> Di akhir bulan Mei 2016, Investree resmi mengumumkan bahwa perusahaannya telah memperoleh pendanaan Series A dari KejoraHQ.<ref>{{Cite web|title = Exclusive P2P Investree Secures Commitment from Kejora |url = http://www.dealstreetasia.com/stories/exclusive-p2p-lending-startup-investree-secures-series-a-commitment-from-kejora-42770/|website = www.dealstreetasia.com|access-date=2017-06-31}}. Kemudian pada akhir bulan Juli 2018, Investree kembali mengumumkan bahwa perusahaannya telah memperoleh pendanaan series B dari 6 investor yang dipimpin oleh SBI Holdings, serta diikuti Mandiri Capital Indonesia, Persada Capital, Endeavor Catalyst, 9F Fintech Holdings Group, dan investor terdahulu mereka, Kejora Ventures.<ref>{{Cite web|title = Indonesia P2P Startup Investree Nets Six Investors for Series B Funding Round |url = https://www.reuters.com/brandfeatures/venture-capital/article?id=45888|website = www.reuters.com|access-date=2018-08-01}}</ref>
 
Aida dan Adrian sendiri memiliki alasan dan tujuan yang sama dalam mendirikan Investree. Mereka melihat masih banyak masyarakat, khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM), yang dianggap kurang layak untuk menikmati fasilitas dari bank atau unbankable. Padahal, tak sedikit dari mereka yang mempunyai model bisnis absah. Berbekal pengalaman berkarier di institusi finansial nasional dan internasional terkemuka, muncullah sebuah ide untuk membangun platform digital yang menghubungkan borrower dan lender bernama Investree. Platform ini pun diharapkan mampu mendorong terciptanya inklusi finansial di Indonesia. Bersama Aida dan Adrian, turut bergabung Andi Muhamad Andries sebagai Chief of Risk & Operation (hingga Juni 2017) dan Dickie Widjaja sebagai Chief Information Officer.<ref name="About Us">{{Cite web|title = About Us|url = https://www.investree.id/about-us|website = www.investree.id|access-date=2017-07-01}}</ref>