Diaz Hendropriyono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 66:
Diaz telah berkecimpung di sektor politik bahkan sebelum menyelesaikan pendidikan di AS. Pengalaman perdananya didapat ketika menjadi relawan pencalonan ''[[Congressman]]'' Timothy 'Tim' Roemer—[[Duta besar|Duta Besar]] AS ke [[India]] periode tahun 2009-2011—sebagai Calon Ketua Partai Demokrat AS di tahun 2004. Diaz sempat bekerja sebagai analis di sebuah perusahaan konsultan politik (''lobbying firm''), yang dipimpin oleh mantan Senator Bennett L. Johnston, dan sebagai research associate di sebuah "think tank" RAND Corporation.<ref>http://kawanjokowi.org/organization-chart.php</ref>. <ref>http://www.rand.org/content/dam/rand/pubs/monographs/2010/RAND_MG1053.pdf</ref>. Sekembalinya ke Indonesia, ia menggunakan pengalamannya di AS untuk membantu Jokowi dan [[Basuki Tjahaja Purnama]] (Ahok) yang menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2012.
Dua tahun kemudian, Diaz memutuskan membentuk Koalisi Anak Muda dan Relawan Joko Widodo (Kawan Jokowi), sebuah gabungan organisasi relawan yang bertujuan untuk membantu Jokowi dan [[Jusuf Kalla]] (JK) dalam kampanye [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014]]. Sepanjang tahun tersebut, Kawan Jokowi berhasil membentuk perwakilan di dua puluh dua (22) provinsi, menggalang tiga belas (13) organisasi relawan di bawahnya serta menggaet sejumlah besar generasi muda menjadi pemilh Jokowi-JK. Selepas kemenangan Jokowi-JK, Diaz terpilih untuk berpartisipasi dalam Tim Transisi Jokowi-JK yang di antaranya beranggotakan [[Andi Widjajanto]] (Sekretaris Kabinet periode 2014-2015), [[Rini Soemarno|Rini Mariani Soemarno]] (Menteri Badan Usaha Milik Negara sejak tahun 2014), [[Akbar Faizal]], dan [[Anies Baswedan]] (mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016).
Ia merupakan seorang tokoh pemuda yang aktif mendukung [[Joko Widodo]] dalam masa kampanye pemilihan Presiden RI tahun 2014. Diaz merupakan Ketua Umum Kawan Jokowi. Ia pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Analis Strategis di Badan Intelijen Negara, dan saat ini berkerja sebagai Staf Khusus bidang Intelijen di Kemenko Polhukam.<ref>http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150402175740-20-43944/diaz-hendropriyono-saya-mewarisi-semua-musuh-dan-teman-ayah/</ref>. Sejak Januari 2015, Diaz Hendropriyono ditunjuk sebagai Komisaris PT Telkomsel, dan pada Mei 2015, Menpora Imam Nachrawi menunjuk Diaz Hendropriyono sebagai anggota Tim Transisi PSSI.<ref>http://bola.kompas.com/read/2015/05/08/20420138/Inilah.Susunan.Tim.Transisi.PSSI</ref>. Beberapa usaha yang ditekuninya meliputi Arena MMA Indonesia, Best Western Hotel di Bali, Amaris Hotel di Pancoran, <ref>http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/02/hotel-terbaru-amaris-hadir-di-ibukota</ref>, Andalusia Antar Benua (Western Union), dan Gold's Gym di Kuningan, Jakarta Selatan.
|