Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bugi Setiawan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bugi Setiawan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
|residence =
|citizenship = [[Indonesia]]
|occupation = [[PengusahaKonsultan]]
|networth =
|religion =
Baris 14:
}}
 
'''Budi Suniarto''' atau yang memiliki nama lain '''Wu Tian Shun (巫 天 顺)''', ({{lahirmati|[[Cilacap]]|3|7|1972}}) merupakan anak sulung dari empat bersaudara, lahir dari ayah Budi Santoso (Wu Chen Si) dan ibu Liana (Lie Ie Yin). Ayahnya adalah salah satu perintis berdirinya '''MAKIN (Majelis Agama [[Khonghucu]] Indonesia) Cilacap''' dan pernah beberapa periode menjabat sebagai Ketua MAKIN Cilacap. Hal inilah yang menjadikan Budi Suniarto, mengikuti jejak ayahnya, berkiprah dan berkontribusi dalam mengembangkan [[Agama Khonghucu]] di Indonesia.
 
Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di [[Bank Central Asia]] (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 % saham BCA. Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan [[kelapa sawit]] seluas 65.000 hektare di [[Kalimantan Barat]] sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya pemilik [[Grand Indonesia]] dan perusahaan elektronik. Salah satu bisnis Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera [[Polytron]] yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Perusahaan Polytron ini kini juga memproduksi [[ponsel]] yang sebelumnya hanya meproduksi [[Penyejuk udara|AC]], [[kulkas]], produk video dan audio, dan dispenser. Melalui perusahaan yang baru dibuat yakni Ventures Global Digital Prima, Global Digital Niaga (Blibli.com), mereka juga membeli [[Kaskus]], situs Indonesia yang paling populer.<ref>[http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/3-5-tahun-lagi-djarum-jadi-pemegang-saham-mayoritas-kaskus/6632 3-5 Tahun Lagi, Djarum Jadi Pemegang Saham Mayoritas Kaskus]</ref>